Nilai Tukar Rupiah Tetap di bawah 16.300 di Awal Pekan, USD/IDR Netral, Tunggu Keputusan BI dan FOMC Pekan Ini

avatar
· Lượt xem 8
  • Rupiah Indonesia berada di level 16.296, Bank Indonesia jaga stabilitas melalui intervensi DNDF pekan lalu.
  • BI diprakirakan akan menahan suku bunga di 5,5% pada 18 Juni.
  • Peluang pemangkasan suku bunga The Fed naik ke 68,3% untuk September, pasar waspada jelang FOMC.

Nilai tukar Rupiah Indonesia (IDR) terhadap Dolar AS (USD) dibuka melemah tipis di awal pekan ini, berada di level 16.296 menjelang sesi Eropa. Pada perdagangan Jumat lalu, pasangan mata uang USD/IDR sempat menyentuh kisaran 16.300 sebelum Bank Indonesia melakukan intervensi di pasar Domestic Non-Deliverable Forward (DNDF) untuk meredam tekanan. Intervensi tersebut berhasil menjaga kurs dalam rentang 16.260-16.300. Pada perdagangan hari ini, USD/IDR diprakirakan bergerak dalam kisaran 16.250-16.350.

Bank Indonesia Diprakirakan akan Menahan Suku Bunga pada Juni

Bank Indonesia dijadwalkan mengumumkan keputusan suku bunga acuan pada Rabu, 18 Juni. Konsensus pasar memprakirakan BI akan menahan suku bunga di level 5,5% setelah melakukan dua kali pemangkasan sebesar total 50 basis poin sepanjang 2025. Peluang pelonggaran ini didukung oleh laju inflasi domestik yang semakin jinak, dengan inflasi Mei tercatat hanya 1,60% secara tahunan, lebih rendah dari 1,95% pada April.

Premi Risiko Menurun, Asing Beli Neto Rp5,20 Triliun di Minggu Kedua Juni

Premi credit default swap (CDS) Indonesia tenor 5 tahun turun menjadi 73,47 basis poin per 12 Juni 2025, dari sebelumnya 75,92 bp pada 6 Juni, mencerminkan penurunan persepsi risiko terhadap utang Indonesia seperti yang dilaporkan oleh BI untuk minggu kedua di bulan Juni. Pada periode 10-12 Juni, investor nonresiden mencatatkan beli neto Rp5,20 triliun, terdiri dari Rp5,08 triliun di pasar Surat Berharga Negara (SBN), Rp0,83 triliun di pasar saham, serta jual neto Rp0,71 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI). Sejak awal tahun hingga 12 Juni, aliran dana asing menunjukkan pola campuran: jual neto Rp47,54 triliun di pasar saham dan Rp21,82 triliun di SRBI, namun dibarengi beli neto Rp53,91 triliun di pasar SBN.

Dolar AS Mencoba Pulih, Fokus Tertuju ke FOMC

Dolar AS mencoba melanjutkan pemulihan moderatnya dari posisi terendah tiga tahun yang tercapai Jumat lalu, yang saat ini bergerak di sekitar 98,13, menahan laju penguatan Rupiah. Namun, rally lebih lanjut tampaknya terbatas karena pelaku pasar cenderung menunggu arah kebijakan suku bunga Federal Reserve. Fokus kini tertuju pada hasil pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) yang akan diumumkan Rabu malam waktu AS.

The Fed diprakirakan menunda langkah pemangkasan hingga mendapatkan kejelasan lebih lanjut mengenai dampak tarif, inflasi, dan kebijakan fiskal terhadap perekonomian. Berdasarkan data CME FedWatch per Senin siang waktu Indonesia, probabilitas pemangkasan suku bunga pertama pada Juli hanya 19,3%, namun meningkat menjadi 68,3% pada September.

Sentimen Konsumen AS Membaik

Sementara itu, survei sentimen konsumen dari Universitas Michigan yang dirilis pada hari Jumat lalu menunjukkan perbaikan pada Juni, dengan indeks naik ke 60,5—angka tertinggi sejak Desember 2024. Kenaikan ini mengindikasikan pemulihan kepercayaan konsumen, setelah mencatat angka 52,2 pada Mei dan 53,6 sebelumnya. Data ini menjadi salah satu indikator penting yang turut diperhatikan The Fed dalam menentukan arah kebijakan moneternya.

Pertanyaan Umum Seputar Bank-Bank Sentral

Bank Sentral memiliki mandat utama yaitu memastikan adanya stabilitas harga di suatu negara atau kawasan. Perekonomian terus-menerus menghadapi inflasi atau deflasi ketika harga barang dan jasa tertentu berfluktuasi. Kenaikan harga yang terus-menerus untuk barang yang sama berarti inflasi, penurunan harga yang terus-menerus untuk barang yang sama berarti deflasi. Tugas bank sentral adalah menjaga permintaan tetap sesuai dengan mengubah suku bunga kebijakannya. Bagi bank sentral terbesar seperti Federal Reserve AS (The Fed), Bank Sentral Eropa (ECB) atau Bank of England (BoE), mandatnya adalah menjaga inflasi mendekati 2%.

Bank sentral memiliki satu alat penting yang dapat digunakan untuk menaikkan atau menurunkan inflasi, yaitu dengan mengubah suku bunga acuannya, yang umumnya dikenal sebagai suku bunga. Pada saat-saat yang telah dikomunikasikan sebelumnya, bank sentral akan mengeluarkan pernyataan dengan suku bunga acuannya dan memberikan alasan tambahan terkait mengapa bank ini mempertahankan atau mengubahnya (memotong atau menaikkan). Bank-bank lokal akan menyesuaikan suku bunga tabungan dan pinjaman mereka, yang pada gilirannya akan mempersulit atau mempermudah orang untuk mendapatkan penghasilan dari tabungan mereka atau bagi perusahaan-perusahaan untuk mengambil pinjaman dan melakukan investasi dalam bisnis mereka. Ketika bank sentral menaikkan suku bunga secara substansial, hal ini disebut pengetatan moneter. Ketika memotong suku bunga acuannya, maka disebut pelonggaran moneter.

Bank sentral sering kali independen secara politik. Anggota dewan kebijakan bank sentral melewati serangkaian panel dan sidang sebelum diangkat ke kursi dewan kebijakan. Setiap anggota di dewan tersebut sering kali memiliki keyakinan tertentu tentang bagaimana bank sentral harus mengendalikan inflasi dan kebijakan moneter berikutnya. Anggota yang menginginkan kebijakan moneter yang sangat longgar, dengan suku bunga rendah dan pinjaman murah, untuk meningkatkan ekonomi secara substansial semantara merasa puas melihat inflasi sedikit di atas 2%, disebut 'dove'. Anggota yang lebih suka melihat suku bunga yang lebih tinggi untuk menghargai tabungan dan ingin menjaga inflasi tetap rendah setiap saat disebut 'hawk' dan tidak akan beristirahat sampai inflasi mencapai atau sedikit di bawah 2%.

Biasanya, ada ketua atau presiden yang memimpin setiap rapat, perlu menciptakan konsensus antara pihak yang mendukung atau menentang kebijakan moneter dan memiliki keputusan akhir ketika keputusan harus diambil berdasarkan suara yang terbagi untuk menghindari hasil seri 50-50 mengenai apakah kebijakan saat ini harus disesuaikan. Ketua akan menyampaikan pidato yang sering kali dapat diikuti secara langsung, di mana sikap dan prospek moneter saat ini dikomunikasikan. Bank sentral akan mencoba untuk mendorong kebijakan moneternya tanpa memicu perubahan tajam pada suku bunga, ekuitas, atau mata uangnya. Semua anggota bank sentral akan mengarahkan sikap mereka ke pasar sebelum acara rapat kebijakan. Beberapa hari sebelum rapat kebijakan berlangsung hingga kebijakan baru dikomunikasikan, anggota dilarang berbicara di depan umum. Hal ini disebut periode blackout.

 

 

 

Bagikan: Pasokan berita

Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Nội dung trên chỉ đại diện cho quan điểm của tác giả hoặc khách mời. Nó không đại diện cho quan điểm hoặc lập trường của FOLLOWME và không có nghĩa là FOLLOWME đồng ý với tuyên bố hoặc mô tả của họ, cũng không cấu thành bất kỳ lời khuyên đầu tư nào. Đối với tất cả các hành động do khách truy cập thực hiện dựa trên thông tin do cộng đồng FOLLOWME cung cấp, cộng đồng không chịu bất kỳ hình thức trách nhiệm nào trừ khi có cam kết rõ ràng bằng văn bản.

Website Cộng đồng Giao Dịch FOLLOWME: www.followme.asia

Ủng hộ nếu bạn thích
avatar
Trả lời 0

Tải thất bại ()

  • tradingContest