EURUSD Bereaksi Turun Imbas Krisis Timur Tengah dan Sinyal Kebijakan ECB

INDIKATOR HARGA

Fokus EURUSD:

1. Konflik Geopolitik memanas
2. Komentar hawkish pejabat ECB

Senin, 16 Juni 2025 - Pasangan mata uang Euro turun ke zona 1.1547. Pasangan mata uang Euro melemah tajam akibat kombinasi meningkatnya permintaan aset safe haven menyusul eskalasi konflik di Timur Tengah, serta pergeseran ekspektasi suku bunga The Fed yang tetap dovish. Di sisi lain, komentar hawkish dari pejabat ECB hanya mampu menahan pelemahan Euro secara terbatas.

Konflik Timur Tengah semakin memanas terutama setelah Israel melancarkan serangan ke fasilitas nuklir dan militer Iran. Operasi militer yang disebut “Rising Lion” memicu respons balasan dari Iran, termasuk pembatalan perundingan nuklir dan serangan drone ke wilayah Israel. Ketegangan ini meningkatkan minat terhadap aset safe haven, termasuk Dolar AS, dan memberikan tekanan turun terhadap Euro.

Meskipun terdapat sentimen hawkish dari pejabat Bank Sentral Eropa (ECB), seperti Isabel Schnabel dan Joachim Nagel, yang menegaskan bahwa siklus penurunan suku bunga mendekati akhir, pasar tetap fokus pada risiko global dan preferensi terhadap aset aman. Data inflasi di negara-negara kunci seperti Jerman, Prancis, dan Spanyol menunjukkan stabilisasi di bawah target 2% ECB, sementara data produksi industri zona Euro anjlok -2.4% YoY pada April, memperlihatkan pelemahan fundamental yang dapat menahan agresivitas kebijakan moneter ke depan.

Di sisi AS, data inflasi produsen (PPI) dan konsumen (CPI) yang lebih lemah dari perkiraan memperkuat ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve pada bulan September. Meski begitu, sentimen konsumen AS menurut survei University of Michigan naik ke 60.5 pada Juni dari 52.2, menunjukkan optimisme rumah tangga meningkat. Fokus minggu depan akan tertuju pada pengumuman kebijakan moneter The Fed dan proyeksi ekonomi terbarunya, sementara ketegangan Timur Tengah tetap menjadi risiko utama yang berpotensi menggerakkan pasar dan memperkuat USD dalam jangka pendek.

Harga pada pasangan mata uang EURUSD turun. Support terdekatnya di zona 1.1500 dan resistance terdekatnya di zona 1.1580. Support lanjutan di zona 1.1470 dan dilanjutkan ke zona 1.4730. Resistance lanjutan di zona 1.1620 dan dilanjutkan resistance selanjutnya di zona 1.1650.

GBPUSD - Pasangan mata uang Pound turun ke area 1.3561. Pasangan mata uang Poundtserling melemah di bawah level tertinggi tiga tahunnya dan bergerak defensif. Sentimen pasar dibayangi oleh ekspektasi pemangkasan suku bunga Bank of England (BoE) menyusul data PDB Inggris bulan April yang menunjukkan kontraksi 0.3% terburuk dalam 18 bulan terakhir. Sementara itu, pelaku pasar tetap berhati-hati menjelang rilis data inflasi konsumen Inggris pada Rabu dan keputusan suku bunga BoE pada Kamis. Dari sisi AS, meskipun data inflasi konsumen dan produsen menunjukkan pelemahan, meningkatnya klaim pengangguran dan tensi geopolitik Timur Tengah tetap menopang Dolar AS sebagai aset aman. Ketegangan geopolitik memanas setelah Israel meluncurkan serangan terhadap fasilitas nuklir Iran, memicu kekhawatiran konflik regional yang lebih luas. Iran telah membalas dan menyatakan akan memberikan “harga yang sangat mahal” kepada AS dan Israel. Kondisi ini mendorong permintaan terhadap aset safe haven seperti USD dan memperlemah Sterling yang cenderung berisiko tinggi. Meskipun ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed semakin kuat, meningkatnya minat terhadap USD dan risk-off sentiment global memberi tekanan tambahan terhadap GBPUSD. Pasar kini menanti keputusan suku bunga dari The Fed dan BoE untuk petunjuk arah pergerakan selanjutnya. Support terdekatnya di area 1.3520 dan resistance terdekatnya di zona 1.3595.

AUDUSD - Pasangan mata uang Aussie turun ke zona 0.6496. Pasangan AUDUSD kembali melemah seiring meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah. Serangan udara Israel ke fasilitas nuklir dan militer Iran memicu aksi balasan dari Teheran, termasuk peluncuran rudal balistik dan eskalasi konflik yang menelan ratusan korban jiwa. Kondisi ini meningkatkan permintaan terhadap aset safe haven seperti Dolar AS, sehingga membebani mata uang berisiko tinggi seperti Dolar Australia. Sentimen risiko juga memburuk setelah Iran menyatakan enggan melakukan negosiasi selama masih berada di bawah serangan. Di sisi ekonomi, data penjualan ritel dan produksi industri Tiongkok untuk Mei menunjukkan hasil campuran penjualan ritel tumbuh lebih tinggi dari ekspektasi di 6.4% YoY, sementara produksi industri sedikit di bawah proyeksi. Meskipun hubungan dagang antara Australia dan China erat, dampak positif dari data China tidak mampu menopang AUD di tengah tekanan geopolitik dan kekhawatiran pasar global. Sementara itu, Dolar AS mendapat tambahan dukungan dari data sentimen konsumen AS yang melonjak ke 60.5, dan ekspektasi bahwa The Fed akan tetap mempertahankan suku bunga minggu ini, namun kemungkinan besar akan mulai menurunkannya pada bulan September. Support terdekatnya di zona 0.6450 dan resistance terdekatnya di zona 0.6520.

NZDUSD - Pasangan mata uang Kiwi turun ke area 0.6008. Kinerja mata uang Dolar Kiwi melemah mendekati level psikologis 0.6000, tertekan oleh meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah serta ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter oleh Reserve Bank of New Zealand (RBNZ). Serangan udara Israel terhadap target nuklir dan militer di Teheran dalam "Operasi Rising Lion" meningkatkan permintaan aset safe haven seperti Dolar AS, yang sempat pulih ke area 98.30 dari level terendah tiga tahun. Sementara itu, ekspektasi bahwa RBNZ akan memangkas suku bunga lagi pada pertemuan bulan Juli turut membebani Dolar Selandia Baru, yang telah mencatat penurunan suku bunga sebesar 225 basis poin sejak Agustus 2024. Meskipun adanya perkembangan positif dari kesepakatan dagang AS-Tiongkok sempat memberi harapan pada aset berisiko, lonjakan risiko geopolitik tetap menjadi sentimen dominan yang mendorong pelemahan Kiwi terhadap Greenback. Support terdekatnya di area 0.5970 dan resistance terdekatnya di zona 0.6050.

USDJPY - Pasangan mata uang Yen naik ke zona 143.95. Pasangan USDJPY menguat pada sesi Asia hari Senin, menembus ke area 144.75 didorong oleh pelemahan Yen Jepang (JPY) selama dua hari berturut-turut. Yen tertekan oleh ekspektasi bahwa Bank of Japan (BoJ) kemungkinan tidak akan menaikkan suku bunga lagi tahun ini, serta sentimen pasar ekuitas yang cenderung positif. Meski demikian, kekhawatiran geopolitik di Timur Tengah dan spekulasi bahwa BoJ akan tetap di jalur normalisasi kebijakan karena tekanan inflasi yang meluas membantu membatasi pelemahan lebih lanjut pada JPY. Investor juga cenderung menahan posisi menjelang keputusan kebijakan BoJ pada hari Selasa dan FOMC pada hari Rabu, yang keduanya sangat dinanti untuk menentukan arah selanjutnya bagi pasangan ini. Bank of Japan dikabarkan tengah mempertimbangkan pengurangan pembelian obligasi pemerintah Jepang (JGB) mulai April 2026, dan hal ini diperkirakan akan dibahas dalam pertemuan dua hari ke depan. Sementara itu, BoJ diprediksi akan menahan suku bunga di 0.5% bulan ini, tetapi perkiraan inflasi yang sedikit lebih tinggi membuka peluang diskusi kenaikan suku bunga ke depan. Di sisi lain, meskipun Dolar AS sempat melemah karena ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed pada September, meningkatnya ketegangan geopolitik akibat serangan Israel ke fasilitas nuklir Iran dan balasan drone oleh Teheran telah mendorong permintaan terhadap aset safe haven, termasuk Dolar AS, sehingga menopang USD/JPY dalam jangka pendek. Support terdekatnya di area 143.50 dan resistance terdekatnya di zona 144.30.

USDCAD - Mata uang Loonie naik ke zona 1.3577. Pasangan USDCAD kembali menguat didorong oleh sentimen penghindaran risiko akibat memanasnya ketegangan geopolitik antara Israel dan Iran. Serangan Israel terhadap fasilitas nuklir Iran dan laporan korban jiwa dari pejabat senior Iran mendorong penguatan sementara Dolar AS, namun dibatasi oleh ekspektasi penurunan suku bunga Federal Reserve menyusul data inflasi AS yang lebih lemah dari perkiraan. Sementara itu, lonjakan harga minyak mentah yang sempat naik lebih dari 10% dan bertahan di atas $70 memberikan dukungan bagi Dolar Kanada, mengingat minyak adalah komoditas ekspor utama Kanada. Namun, penguatan CAD tertahan oleh kembalinya kekuatan USD, seiring kenaikan imbal hasil AS dan meningkatnya permintaan safe haven. Support terdekatnya di zona 1.3530 dan resistance terdekatnya di zona 1.3610.

USDCHF - Pasangan mata uang Swiss naik ke zona 0.8104. USDCHF mulai memangkas kerugian dan kembali menguat di atas level 0.8100 setelah sebelumnya menyentuh level terendah dua bulan di sekitar 0.8056. Penguatan ini dipicu oleh meningkatnya permintaan terhadap Dolar AS sebagai aset safe haven menyusul serangan Israel terhadap fasilitas nuklir dan militer Iran yang menewaskan sejumlah pejabat tinggi Garda Revolusi. Ketegangan meningkat setelah Iran menghentikan pembicaraan nuklir dengan AS dan meluncurkan serangan drone balasan ke wilayah Israel. Di tengah kekhawatiran akan potensi konflik regional yang lebih luas dan prospek ekonomi global yang semakin suram, sentimen penghindaran risiko mendominasi pasar. Meskipun tren jangka menengah USD/CHF masih condong bearish, kekuatan Dolar AS dalam situasi geopolitik seperti ini membatasi potensi penguatan lanjutan Franc Swiss. Support terdekatnya di area 0.8070 dan resistance terdekatnya di zona 0.8139.

DATA EKONOMI HARIAN

Riset Indonesia Commodity and Derivative Exchange

Forex Daily Newsletter