Pasardana.id - Riset harian BNI Sekuritas menyebutkan, diperdagangan kemarin (16/6) IHSG ditutup turun 0.68%, tapi disertai dengan net sell asing sebesar Rp155 Miliar.
Saham yang paling banyak di net sell asing adalah BRMS, BBCA, ANTM, PSAB, dan AKRA.
Sementara itu, Indeks-indeks Wall Street rebound pada perdagangan Senin (16/6). Kenaikan tersebut disebabkan oleh meredanya penguatan harga minyak serta harapan bahwa konflik Israel dan Iran tidak akan meluas. Indeks Dow Jones Industrial Average naik 0,75%, S&P 500 menguat 0,94%, dan Nasdaq naik 1,52%. Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) turun lebih dari 1% ke US$ 71,77 per barel, setelah sebelumnya sempat menembus US$ 77. Di sisi lain, Iran dilaporkan meminta Presiden AS Donald Trump untuk mendorong gencatan senjata dalam perang udara yang telah berlangsung empat hari. Di sisi lain, Perdana Menteri Israel menyatakan bahwa negaranya tengah menuju kemenangan. Di sisi emiten, saham Palantir juga naik hampir 3% karena dinilai diuntungkan dari ketegangan global. Saham Advanced Micro Devices (AMD) menguat 8,81% setelah Piper Sandler menaikkan target harga perusahaan chip tersebut. Saham UPS dan FedEx masing-masing menguat 1,1% setelah Trump Organization meluncurkan layanan seluler bernama Trump Mobile, yang menjadikan kedua perusahaan sebagai mitra pengiriman. Sedangkan, saham Sarepta Therapeutics turun 42,1% setelah mengungkapkan kematian kedua pasien akibat gagal hati akut usai menjalani terapi gen untuk distrofi otot langka. Selain itu, saham U.S. Steel naik 5,1% setelah Trump menyetujui akuisisi senilai US$ 14,9 miliar oleh Nippon Steel.
Di sisi lain, Bursa saham Asia-Pasifik naik pada perdagangan Senin (16/6), di tengah meningkatnya ketegangan antara Israel dan Iran serta menjelang rilis serangkaian data ekonomi dari China. Indeks Nikkei 225 Jepang naik 1,26%, dan Topix menguat 0,75%. Di Korea Selatan, Kospi bertambah 1,80% dan Kosdaq naik 1,09%. Sementara itu, indeks S&P/ASX 200 Australia naik tipis 0,01, Hang Seng Hong Kong menguat 0,70% dan CSI 300 China naik 0,25%. Sedangkan, FTSE Straits Times turun 0,07% dan FTSE Malay KCLI naik tipis 0,02%. Di sisi lain, China dijadwalkan akan merilis data ekonomi utama untuk bulan Mei 2025, termasuk angka penjualan ritel dan produksi industri.
Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, dalam riset Selasa (17/6), Fanny Suherman, CFP selaku Head of Retail Research BNI Sekuritas menyebutkan, “IHSG masih berpeluang koreksi kembali karena sudah break di bawah support 7120. Target koreksi IHSG ke 7000-7050. Diperkirakan Support IHSG: 7050-7090 Resist IHSG: 7140-7200.”
Lebih lanjut disebutkan beberapa saham yang bisa menjadi Trading Idea hari ini, yaitu: BMRI, INET, CUAN, MDKA, PGAS, dan BREN.
Berikut ini rekomendasi trading sahamnya;
BMRI, Spec Buy dengan area beli di 5075-5150, cutloss di bawah 5025. Target dekat di 5300-5500.
INET, Spec Buy dengan area beli di 172-174, cutloss di bawah 169. Target dekat di 178-182.
CUAN, Buy if Break 12200 dengan target dekat di 12325-12850. Jika belum break di atas 12200, bisa antri di 11350-11700, cutloss di bawah 11000.
MDKA, Spec Buy dengan area beli di 2180-2200, cutloss di bawah 2150. Target dekat di 2250-2320.
PGAS, Spec Buy dengan area beli di 1680, cutloss di bawah 1650. Target dekat di 1700-1735.
BREN, Spec Buy dengan area beli di 6275-6300, cutloss di bawah 6175. Target dekat di 6475-6625.
Tải thất bại ()