
Sejumlah daerah di Indonesia tumbuh menjadi pusat industri, salah satunya adalah Kabupaten Morowali dengan potensi kawasan industri logam. Dalam hal ini, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyatakan komitmennya untuk terus mendukung pengembangan industri tersebut.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, dukungan itu diberikan bukan hanya untuk industri besar, tapi juga sektor industri kecil dan menengah (IKM) sehingga upaya pembangunannya menjadi inklusif dan berkelanjutan.
Berdasarkan data Kementerian Investasi dan Hilirisasi, industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya sebagai subsektor yang paling banyak menjadi target realisasi investasi sepanjang kuartal I tahun 2025 dengan total nilai sebesar Rp 67,3 triliun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dengan mengembangkan potensi besar yang dimiliki, Morowali dapat menjadi daerah dengan industri logam yang maju dan berkontribusi besar terhadap perekonomian nasional," ujar Agus dalam keterangan tertulis, Selasa (17/6/2025).
Baca juga: Menperin Apresiasi Pabrik Baru Mercedes Senilai Rp 500 M di Cikarang |
Oleh karena itu, Kemenperin melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDMI), unit kerja yang memiliki tugas mencetak Sumber Daya Manusia (SDM) kompeten sesuai kebutuhan dunia industri, tengah menyelenggarakan Pelatihan Proses Manufaktur Logam Berbasis Kompetensi.
Pelatihan itu dibiayai oleh Dinas Perdagangan dan Perindustrian Pemerintah Kabupaten Morowali (Disperindag Pemkab Morowali) serta didukung secara administratif oleh Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Kimia, Farmasi, dan Kemasan (BBSPJIKFK).
Pelatihan yang bertujuan menyiapkan tenaga kerja terampil di sektor industri logam ini melibatkan Balai Diklat Industri (BDI) Jakarta sebagai unit pelaksana teknis di bawah BPSDMI serta BBSPJIKFK selaku Badan Layanan Umum (BLU) di bawah unit kerja Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI).
Kepala BPSDMI Masrokhan menyatakan, kerja sama yang melibatkan beberapa pihak terutama Pemkab Morowali ini merupakan salah satu wujud komitmen Kemenperin untuk terus membangun komunikasi dan jejaring hingga menjangkau ke seluruh daerah di Indonesia guna menciptakan ekosistem industri serta transformasi industri yang kuat dan merata.
"Morowali adalah daerah yang memiliki potensial besar khususnya di bidang logam, dan kami sangat ingin memajukan industri logam serta meningkatkan kompetensi SDM lokal agar dapat bersaing. Tidak hanya di tingkat nasional, tetapi juga di tingkat internasional," ujar Masrokah.
Pelatihan yang diselenggarakan pada 13-23 Juni 2025 ini diikuti oleh lima peserta yang berasal dari Kabupaten Morowali. Fokus pelatihan adalah pengoperasian mesin CNC, Bending, dan Shearing dengan materi yang dirancang sesuai kebutuhan riil di dunia industri wilayah Morowali.
Berdasarkan Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN), Kemenperin menargetkan Indonesia menjadi negara industri tangguh pada tahun 2035. Untuk mencapai target tersebut, salah satunya diperlukan upaya bersama yang konsisten dan terstruktur dalam membangun SDM industri yang terampil, adaptif terhadap teknologi, dan mampu menjawab tantangan global.
(ily/rrd)Được in lại từ detik_id, bản quyền được giữ lại bởi tác giả gốc.
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Nội dung trên chỉ đại diện cho quan điểm của tác giả hoặc khách mời. Nó không đại diện cho quan điểm hoặc lập trường của FOLLOWME và không có nghĩa là FOLLOWME đồng ý với tuyên bố hoặc mô tả của họ, cũng không cấu thành bất kỳ lời khuyên đầu tư nào. Đối với tất cả các hành động do khách truy cập thực hiện dựa trên thông tin do cộng đồng FOLLOWME cung cấp, cộng đồng không chịu bất kỳ hình thức trách nhiệm nào trừ khi có cam kết rõ ràng bằng văn bản.
Website Cộng đồng Giao Dịch FOLLOWME: www.followme.asia
Tải thất bại ()