
Gelombang penutupan bisnis kuliner tengah melanda Singapura. Rata-rata sebanyak 307 kios makanan dan minuman tutup setiap bulan di Negeri Singa tersebut sepanjang 2025.
Melansir Reuters, Kamis (19/6/2025), rata-rata kios makanan yang tutup ini tercatat terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pada 2024 lalu rata-rata 254 kios tutup per bulan, dan sekitar 230 kios tutup per bulan pada 2022 hingga 2023 kemarin.
Secara keseluruhan rasio penutupan kios terhadap pembukaan di Singapura pada 2025 dan 2024 jauh lebih tinggi daripada tahun-tahun sebelumnya saat pandemi, yang menunjukkan bagaimana sektor kuliner kian terpuruk di Negeri Singa ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meningkatnya biaya sewa, bahan baku, dan tenaga kerja disebut sebagai penyebab utama kolapsnya bisnis F&B di Singapura. Sebagai contoh ada Alvin Goh selaku salah satu pendiri Wine RVLT yang berencana menutup toko pada Agustus depan setelah kontrak sewa tokonya habis.
"Kami telah merugi sejak Juni 2023. Kami telah menyiapkan uang untuk memastikan bahwa sewa, gaji, dan pemasok tetap dibayar," katanya.
Baca juga: Penerbangan di Bandara Ngurah Rai Normal Lagi Usai Erupsi Gunung Lewotobi |
Parahnya ini tidak hanya melanda usaha-usaha kuliner kecil, namun restoran mewah juga ada yang ikut menjadi korban. Salah satunya ada private club 1880 di Robertson Quay yang belum lama ini mengumumkan akan tutup permanen.
Dikatakan kekurangan dana untuk membeli bahan baku, operasional, hingga menggaji karyawan menjadi alasan utama penutupan mendadak private club ini. Sebelumnya salah satu cabang 1880 di Hong Kong juga tutup pada 30 Mei lalu, kurang dari setahun setelah dibuka.
Melansir CNA, tingginya pengeluaran saat jumlah pengunjung disebut-sebut menjadi penyebab utama 1880 harus tutup. Padahal private club itu sempat mencari tambahan dana dengan mencari investasi baru, namun upaya tersebut ternyata tak berhasil.
"Pengeluaran dan frekuensi per kunjungan anggota kami mengalami tren penurunan. Perusahaan membutuhkan suntikan dana dan beberapa pengoptimalan efisiensi," tulis 1880 dalam sebuah email kepada CNA.
"Kami mendapat tiga tawaran investasi atau akuisisi 1880. Salah satu dari tawaran ini akan memulihkan kesehatan kami dan memberi landasan untuk membangun brand global. Namun, kami tidak berhasil mendapatkan tawaran tersebut. Tanpa dana lebih lanjut untuk membayar staf atau pemasok, kami tidak punya pilihan lain selain tutup," tambah 1880.
(igo/fdl)Được in lại từ detik_id, bản quyền được giữ lại bởi tác giả gốc.
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Nội dung trên chỉ đại diện cho quan điểm của tác giả hoặc khách mời. Nó không đại diện cho quan điểm hoặc lập trường của FOLLOWME và không có nghĩa là FOLLOWME đồng ý với tuyên bố hoặc mô tả của họ, cũng không cấu thành bất kỳ lời khuyên đầu tư nào. Đối với tất cả các hành động do khách truy cập thực hiện dựa trên thông tin do cộng đồng FOLLOWME cung cấp, cộng đồng không chịu bất kỳ hình thức trách nhiệm nào trừ khi có cam kết rõ ràng bằng văn bản.
Website Cộng đồng Giao Dịch FOLLOWME: www.followme.asia
Tải thất bại ()