Minyak Melaju Bullish Jelang Berlangsungnya Libur Pasar AS

Indikator Harga

Fokus Crude Oil:

• Goldman Sachs perkirakan premi risiko geopolitik sekitar $10 per barel karena gangguan pasokan akibat konflik Iran - Israel.
• Presiden Trump mengatakan belum memutuskan apakah AS akan ikut bergabung dengan Israel dalam menyerang Iran.

***********************************************************

Kamis, 19 Juni 2025 - Di tengah berlangsungnya libur di pasar AS dalam rangka perayaan hari kemerdekaan Juneteenth, harga minyak pagi ini terpantau bergerak bullish didukung oleh proyeksi positif dari Goldman Sachs dan Barclays, serta laporan stok EIA. Meski demikian, laju minyak berpotensi dibatasi oleh meredupnya ekspektasi keterlibatan AS dalam perang Israel - Iran, dan rencana perundingan nuklir Iran - UE pada akhir pekan ini.

Premi risiko geopolitik sekitar $10 per barel telah telah terlihat akibat meningkatnya ketegangan Timur Tengah dan potensi gangguan pasokan, ungkap bank investasi terkemuka Goldman Sachs pada hari Rabu. Di hari yang sama, Barclays juga merilis proyeksi pasar minyak terbaru yang menunjukkan jika ekspor Iran dikurangi setengahnya, harga minyak mentah dapat naik menjadi $85 per barel dan harga dapat bergerak melewati $100 dalam skenario terburuk dari konflik yang lebih luas.

Dukungan lainnya datang dari laporan yang dirilis Rabu malam oleh badan statistik EIA yang menunjukkan stok minyak mentah AS mengalami penurunan tajam sebesar 11,47 juta barel untuk penutupan pekan yang berakhir 13 Juni, jauh melebihi ekspektasi awal yang memperkirakan stok akan turun sebesar 2,3 juta barel. Laporan EIA tersebut mengindikasikan permintaan minyak yang kuat di pasar energi AS.

Sementara itu, Presiden Donald Trump yang berbicara kepada media pada hari Rabu menegaskan bahwa ia belum mengambil keputusan apapun terkait potensi bergabungnya AS dengan Israel, dalam perang antara Israel - Iran yang telah memasuki hari ketujuh pada hari Kamis. Komentar Trump tersebut meredam berita yang dikutip oleh Bloomberg News sebelumnya bahwa pejabat senior AS tengah bersiap menghadapi kemungkinan serangan terhadap Iran dalam beberapa hari mendatang, dengan potensi rencana serangan dilakukan pada akhir pekan. 

Turut membatasi pergerakan minyak, Menteri Luar Negeri Jerman, Prancis, dan Inggris berencana untuk mengadakan perundingan nuklir dengan Iran pada hari Jumat di Jenewa, kata seorang sumber diplomatik Jerman pada hari Rabu. Perundingan yang berlangsung dalam koordinasi dengan AS itu bertujuan membujuk Iran agar menjamin bahwa program nuklir Teheran akan digunakan semata-mata untuk tujuan sipil.

DATA EKONOMI HARIAN

Riset Indonesia Commodity and Derivative Exchange

Crude Oil Daily Newsletter