Pasardana.id - Untuk pengadaan dan modernisasi sarana transportasi berbasis Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), PT Kereta Api Indonesia (Persero) (KAI) menyuntik dana investasi senilai Rp14,87 triliun ke PT Industri Kereta Api (Persero) atau INKA.
Anne Purba selaku Vice President Public Relations KAI mengatakan, kerja sama ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang perseroan untuk memperkuat layanan sekaligus mendorong pertumbuhan industri dalam negeri.
“Investasi besar ini tidak hanya untuk memperbarui sarana layanan penumpang, tetapi juga menjadi kontribusi nyata KAI dalam memperluas penggunaan produk dalam negeri melalui optimalisasi TKDN,” kata Anne dalam keterangannya resminya yang dikutip, Jumat (20/6).
Berdasarkan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) 2025-2029, KAI memproyeksikan pertumbuhan penumpang KA Jarak Jauh sebesar 10,6 persen per tahun dan penumpang KA Lokal sebesar 9,9 persen.
Untuk angkutan barang, perseroan menargetkan peningkatan volume hingga 15 persen sampai 2029.
Sebagian besar dana investasi digunakan untuk pengadaan 612 unit Kereta Stainless Steel (SS) New Generation dalam program Replacement 2023–2026.
Nilai kontraknya mencapai Rp5,5 triliun.
Hingga kini, 314 unit atau 29 rangkaian kereta telah diterima dan mulai beroperasi melayani pelanggan di sejumlah rute strategis.
Tak hanya itu, KAI juga memperkuat layanan premium melalui pengadaan 11 unit Kereta Luxury berkapasitas 26 kursi dengan total nilai kontrak Rp161,15 miliar.
Seluruh unit telah selesai diproduksi dan kini telah beroperasi.
Adapun kerja sama dengan INKA juga mencakup proyek strategis LRT Jabodebek, dengan nilai kontrak mencapai Rp4,07 triliun.
Sebanyak 186 kereta dari 31 trainset telah diproduksi dan mendukung sistem kendali otomatis tanpa masinis pertama di Indonesia.
Melalui anak usahanya, KAI Commuter, perseroan menggelontorkan dana hingga Rp4,06 triliun untuk pengadaan rangkaian Commuter Line baru dan retrofit.
Saat ini, dua trainset baru telah tiba di Jakarta dan masih dalam tahap uji coba.
Sementara, disektor logistik, KAI mengalokasikan Rp1,05 triliun untuk pengadaan 1.125 unit gerbong datar BM 54 ton, yang sebagian besar akan digunakan untuk distribusi batu bara di Sumatera Selatan.
Sebanyak 60 unit di antaranya kini tengah menjalani uji coba.
Selain pengadaan sarana baru, KAI juga terus melakukan modernisasi sarana eksisting melalui unit perawatan Balai Yasa.
Proses ini meliputi peningkatan sistem, pembaruan teknologi, hingga penyempurnaan interior demi mendukung efisiensi dan kenyamanan.
“Seluruh langkah penguatan investasi ini menjadi bagian dari upaya berkelanjutan KAI Group untuk menjaga keunggulan layanan, memperkokoh industri perkeretaapian nasional, sekaligus mendorong pertumbuhan sektor transportasi yang lebih efisien dan berdaya saing,” tandas Anna.
Tải thất bại ()