ANALIS MARKET (30/6/2025): Average Up Bertahap!

avatar
· Views 27

Pasardana.id - Riset harian Kiwoom Sekuritas menyebutkan, Wall Street mengakhiri minggu ini dengan kuat, dengan S&P 500 dan Nasdaq mencatat rekor penutupan tertinggi sepanjang masa.  

Pada perdagangan Jumat (27 Juni 2025), S&P 500 naik 0,52%, Nasdaq Composite menguat 0,52%, dan Dow Jones terapresiasi 1% menjadi 43.819,27.  

Reli ini didorong oleh optimisme atas kesepakatan perdagangan AS-Tiongkok, stabilitas geopolitik di Timur Tengah, dan lonjakan saham Teknologi seperti Nvidia, Alphabet, dan Amazon.  

Sepanjang tahun ini, S&P dan Nasdaq masing-masing melonjak sekitar 5% setelah melalui periode yang bergejolak menyusul pengumuman tarif Trump pada 2 April. Nasdaq secara resmi memasuki fase pasar bull sejak level terendahnya pada 8 April.  

-Sehari sebelumnya (Kamis, 26 Juni 2025), S&P 500 dan Nasdaq juga menguat hampir 1%, didukung oleh lonjakan saham bank dan chip. Micron dan Nvidia melonjak, sementara JPMorgan dan Goldman Sachs menyentuh level intraday tertinggi mereka. Pasar melihat sinyal dovish dari Fed (meskipun agak kabur), gencatan senjata masih bertahan, dan stabilitas ekonomi sebagai dukungan jangka pendek.  

SENTIMEN PASAR: PRESIDEN AS DONALD TRUMP menghentikan negosiasi perdagangan dengan KANADA sebagai balasan atas keputusan Ottawa untuk mengenakan pajak layanan digital pada perusahaan teknologi AS. Di sisi lain, dilaporkan ada kemajuan signifikan dengan CHINA terkait ekspor tanah jarang & magnet. Kementerian Perdagangan China mengonfirmasi kerangka kerja untuk kesepakatan perdagangan, dengan perjanjian formal yang ditargetkan selesai sebelum batas waktu 9 Juli. Trump juga memperingatkan UNI EROPA untuk menyelesaikan negosiasi tarif dalam jangka waktu 90 hari.  

-Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa GENCATAN SENJATA DI GAZA mungkin akan segera terjadi, mungkin dalam minggu depan. Secara terpisah, pemerintah Israel memperkirakan kerugian dari perang 12 hari melawan Iran mencapai 10 miliar shekel (sekitar US$3 miliar), untuk memperbaiki bangunan yang rusak akibat serangan rudal dan untuk membayar kompensasi kepada bisnis lokal.  

INDIKATOR EKONOMI & KEBIJAKAN MONETER: Indeks harga PCE Mei naik 0,1% mom dan 2,3% YoY; PCE inti naik 0,2% MoM dan 2,7% YoY. Meskipun inflasi tampak moderat, data inti dianggap hawkish. Pendapatan dan pengeluaran pribadi turun masing-masing 0,4% dan 0,1%, karena lemahnya belanja otomotif dan energi. The Fed tetap dalam posisi wait-and-see, menunggu data Juni–Juli untuk mengonfirmasi tren inflasi sebelum memutuskan pelonggaran. Trump dilaporkan mempertimbangkan pengganti Jerome Powell. Sementara itu, PDB Q1 AS direvisi menjadi kontraksi 0,5% YoY; klaim pengangguran mingguan turun, tetapi prospek pasar tenaga kerja tetap lemah. CME FedWatch menunjukkan kemungkinan penurunan suku bunga sebesar 25 bps pada bulan Juli sebesar 21%, dan >75% pada bulan September. 

COMPANY UPDATE: Nike menjadi sorotan setelah kinerja keuangannya melampaui ekspektasi, dan strateginya untuk merelokasi produksi dari Tiongkok ke AS guna menghindari tarif dipandang positif. Sektor perbankan tengah mempersiapkan diri untuk merilis hasil uji ketahanan Fed, yang diprediksi akan lulus oleh bank-bank besar dengan modal yang kuat. 

PENDAPATAN TETAP & MATA UANG: INDEKS DOLAR (DXY) ditutup pada 97,34, terendah dalam lebih dari 3 tahun. DOLAR melemah terhadap FRANC Swiss (0,799/USD), EURO (naik ke 1,1707), dan menguat terhadap YEN (144,68). HASIL TREASURY AS 10 tahun naik ke 4,277%, sementara BUND JERMAN naik 3,3 bps ke 2,587% dalam seminggu, tertinggi sejak awal Maret.  

KOMODITAS: Harga MINYAK BRENT naik sedikit ke USD 67,77 dan WTI AS ke USD 65,52, tetapi mencatat penurunan mingguan terdalam sejak Maret 2023. Tidak adanya gangguan pasokan dari konflik Iran-Israel mengurangi premi risiko.  

-EMAS spot turun 1,68% ke USD 3.271,80, menyusul pelemahan Dolar.  

PASAR EROPA & ASIA: STOXX 600 Eropa melonjak 1,1%, FTSE 100 naik 0,72%, dan MSCI World Index mencetak rekor di 916,39 (naik 3,3% mingguan). Saham-saham ASIA sempat menyentuh level tertinggi dalam 3 tahun tetapi terkoreksi -0,10% akibat aksi ambil untung. UNI EROPA dan Amerika Serikat menyatakan optimisme bahwa mereka dapat mencapai kesepakatan perdagangan sebelum batas waktu 9 Juli, ketika tarif besar akan diberlakukan oleh kedua belah pihak. Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan kepada para pemimpin UE bahwa proposal baru dari pemerintahan Trump telah diajukan minggu ini. Para pemimpin Eropa dikatakan lebih terbuka untuk menerima ketidakseimbangan dalam kesepakatan tersebut untuk menghindari perang tarif. Jika tidak ada kesepakatan yang dicapai, AS akan mengenakan tarif 50% pada hampir semua produk UE, dan Uni Eropa siap dengan tarif pembalasan. Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick juga menyatakan keyakinan serupa, menyebutkan percepatan negosiasi dari pihak Eropa. 

RINGKASAN MINGGUAN (23–28 Juni 2025): Sepanjang minggu ini, pasar saham global mencatat kinerja yang solid. Nasdaq dan S&P 500 mencetak rekor baru, meskipun DJIA masih 2,7% di bawah ATH-nya; didorong oleh reli Teknologi dan meredanya kekhawatiran geopolitik. MSCI World menguat 3,3%, membukukan kenaikan mingguan tertinggi dalam satu setengah bulan. Di sisi lain, Dolar AS mengalami penurunan mingguan terbesar sejak awal 1970-an, sementara imbal hasil obligasi global mulai meningkat seiring dengan ekspektasi peningkatan belanja fiskal. Data ekonomi AS yang beragam seperti penurunan belanja konsumen sebesar 0,1% pada bulan Mei dan inflasi PCE yang moderat memperkuat ekspektasi bahwa Fed dapat mengambil langkah dovish, terutama jika Trump menunjuk pengganti Powell yang lebih lunak. 

APA YANG DIHARAPKAN MINGGU INI: Sejumlah data pasar tenaga kerja dikonfirmasi untuk dirilis pada awal bulan, termasuk: JOLTS Job Openings (Mei), ADP Nonfarm Employment Change (Jun), Initial Jobless Claims, Unemployment Rate (Jun), Nonfarm Payrolls (Jun) –dipindahkan ke hari Kamis, 3 Juli, karena pasar AS akan ditutup untuk Hari Kemerdekaan pada tanggal 4 Juli. Selain itu, akan ada juga serangkaian data PMI (Jun) dan pernyataan yang sangat ditunggu-tunggu dari Ketua Fed Jerome Powell.Yang sama pentingnya, sejumlah data krusial dari belahan dunia lain meliputi: 

-JEPANG: Produksi Industri (Mei), PMI (Juni), Pengeluaran Rumah Tangga (Mei) 

-CHINA: PMI (Juni) 

-INGGRIS: PDB Q1 

-JERMAN: Penjualan Ritel (Mei), CPI (Juni), PMI (Juni), Tingkat Pengangguran (Juni), Pesanan Pabrik (Mei) 

-ZONA EURO: CPI (Juni), PMI (Juni), Tingkat Pengangguran (Mei). 

INDONESIA: Proyek baterai lithium-ion INDONESIA BATTERY CORP dan CATL CHINA senilai USD 6 miliar ditargetkan mulai beroperasi pada akhir tahun 2026 dengan kapasitas awal 6,9 GWh, dan berpotensi meningkat menjadi 15 GWh, bahkan 40 GWh jika termasuk baterai tenaga surya. Proyek ini mencakup penambangan nikel, produksi baterai kendaraan listrik, dan daur ulang. Pabrik utama di Jawa Barat, proyek hilir di Maluku Utara. Target produksi kendaraan listrik Indonesia: 600.000 unit pada tahun 2030. Menjelang akhir semester 1/2025, sebelum merilis angka inflasi bulan Juni minggu ini, berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh para pelaku pasar:  

-DANANTARA Indonesia semakin gencar berinvestasi pada emiten strategis seperti GIAA, PGEO, TPIA, ANTM, dan BKSL, yang mencerminkan peran negara ini tidak hanya sebagai regulator tetapi juga sebagai investor aktif dalam mendukung hilirisasi dan transisi energi.  

-Pemerintah menetapkan TARIF TENAGA LISTRIK PLN untuk Q3 2025 tidak mengalami perubahan untuk 13 golongan nonsubsidi dan 24 golongan subsidi, meskipun indikator ekonomi menunjukkan adanya potensi kenaikan tarif. Kebijakan ini ditujukan untuk menjaga daya beli masyarakat dan daya saing industri, sekaligus mendorong efisiensi operasional PLN.  

-EKSPOR BATUBARA india turun 12% akibat China dan India mengalihkan permintaan ke batubara kalori tinggi dari Mongolia, Rusia, dan Afrika Selatan yang lebih hemat energi. Meski tertekan, batubara Indonesia masih memiliki potensi rebound jika harga batubara kalori tinggi global naik akibat konflik geopolitik.  

-Sementara itu, PERTAMINA meresmikan proyek BUIC di BLOK CEPU, menambah produksi 30.000 barel per hari dan memperkuat ketahanan energi nasional. Proyek ini memberikan kontribusi yang signifikan terhadap target produksi nasional, dengan estimasi produksi Blok Cepu mencapai 170.000 –180.000 barel per hari pada tahun 2025. Keberhasilan proyek ini diraih melalui penyelesaian 7 sumur baru hanya dalam waktu 10 bulan.  

INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN ditutup lebih awal sehari pada pekan lalu, Kamis (26 Juni 2025) karena adanya hari libur nasional pada hari Jumat untuk memperingati Tahun Baru Islam (1 Muharram). IHSG menguat 65,25 poin atau hampir 1% ke level 6.897,40, diikuti oleh aksi beli bersih asing yang cukup masif senilai Rp2,02 triliun (seluruh pasar). Nilai tukar RUPIAH menikmati pengaruh pelemahan Dolar, menguat ke kisaran 16.175/USD. Posisi penutupan IHSG rebound dari support MA50-nya (6.850), yang tampaknya menjamin penguatan lebih lanjut pada hari Senin ini, menutup semester 1 dengan probabilitas lebih tinggi untuk menghijau. Resistance Moving Average terdekat: MA10/6.980 hingga level psikologis 7.000 akan menjadi Target terdekat.  

"Menyikapi beragam kondisi tersebut, aksi Average Up secara bertahap direkomendasikan, yang merupakan saran investasi/perdagangan paling bijaksana untuk saat ini,” sebut analis Kiwoom Sekuritas dalam riset Senin (30/6). 

Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Nội dung trên chỉ đại diện cho quan điểm của tác giả hoặc khách mời. Nó không đại diện cho quan điểm hoặc lập trường của FOLLOWME và không có nghĩa là FOLLOWME đồng ý với tuyên bố hoặc mô tả của họ, cũng không cấu thành bất kỳ lời khuyên đầu tư nào. Đối với tất cả các hành động do khách truy cập thực hiện dựa trên thông tin do cộng đồng FOLLOWME cung cấp, cộng đồng không chịu bất kỳ hình thức trách nhiệm nào trừ khi có cam kết rõ ràng bằng văn bản.

Website Cộng đồng Giao Dịch FOLLOWME: www.followme.asia

Ủng hộ nếu bạn thích
avatar
Trả lời 0

Tải thất bại ()

  • tradingContest