Pasardana.id - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyoroti peran penting Dana Moneter Internasional (IMF) dan Grup Bank Dunia. Utamanya, terkait adaptasi dua lembaga pembiayaan pembangunan multilateral yang didirikan pasca-Perang Dunia II itu.
Menurut Sri Mulyani, awalnya, lembaga-lembaga Institusi Bretton Woods (BWI) itu bertugas merekonstruksi negara-negara yang hancur akibat perang serta menjaga stabilitas ekonomi dan keuangan global.
Kini, kata dia, BWI harus terus beradaptasi dengan dinamika global yang berubah cepat dan ekspektasi dari 191 negara anggotanya.
Pernyataan itu disampaikan Menkeu Sri Mulyani saat berdiskusi dengan Patrick Jerome Achi, mantan Perdana Menteri Republik Pantai Gading, dan George Mark The Lord Malloch-Brown, mantan Perdana Menteri dan Menteri Keuangan Cook Islands. Keduanya merupakan penasihat eksternal yang ditunjuk langsung oleh Direktur Pelaksana IMF, Kristalina Georgieva, dan Presiden Grup Bank Dunia, Ajay Banga.
"BWI harus terus beradaptasi dengan perubahan kondisi dan harapan dari berbagai 191 negara anggota, serta tantangan dan suasana global yang makin dinamis," ujar Sri Mulyani sebagaimana dikutip dari laman Instagram smindrawati pada Senin (30/6/2025).
Menurutnya, tantangan global yang semakin kompleks, seperti geopolitik yang terbelah dan terfragmentasi, perubahan iklim, potensi pandemi, perkembangan teknologi digital, perubahan demografi dan migrasi, serta konflik di berbagai kawasan, menuntut fleksibilitas dan relevansi yang berkelanjutan dari IMF dan Bank Dunia.
Pertemuan penasihat eksternal ini menjadi bagian penting dari upaya untuk memastikan BWI tetap menjadi pilar stabilitas dan pembangunan di tengah lanskap global yang penuh tantangan.
Tải thất bại ()