Pasardana.id - Di tengah dinamika ekonomi global yang masih bergejolak, Ipsos, salah satu perusahaan riset pasar terkemuka di dunia telah merilis laporan terbarunya, Ipsos Global Consumer Confidence Index (GCCI) Juni 2025 menunjukkan bahwa kepercayaan konsumen Indonesia mencatat kenaikan signifikan sebesar +2,0 poin dibandingkan bulan sebelumnya.
Angka ini menempatkan Indonesia sebagai salah satu negara dengan pertumbuhan optimisme tertinggi di kawasan Asia Pasifik, meski secara tahunan mengalami sedikit penurunan (-2,1 poin dibanding Juni 2024).
Dengan skor indeks nasional 61,1, Indonesia saat ini menempati posisi teratas secara global dalam tingkat kepercayaan konsumen, mengungguli India (59,0), Malaysia (55,7), dan Singapura (55,1).
Meski demikian, tren penurunan tahunan menunjukkan bahwa optimisme masyarakat Indonesia mulai menunjukkan tanda-tanda kehati-hatian, seiring dengan dinamika ekonomi yang belum sepenuhnya pulih.
“Kenaikan tipis dalam Ipsos Global Consumer Confidence Index June 2025 ini menunjukkan ketahanan konsumen Indonesia. Namun, tingkatnya belum Kembali ke level tahun lalu, ini mencerminkan optimisme yang masih disertai kehati-hatian,” ujar Hansal Savla selaku Managing Director Ipsos Indonesia dalam keterangan tertulis, Rabu (02/7).
Kontras dengan Negara Tetangga
Kinerja Indonesia menjadi lebih menonjol ketika dibandingkan dengan negara-negara tetangga:
- Thailand mengalami penurunan indeks, dengan skor turun -7,6 poin dibanding Juni 2024, dan -2,2 poin dalam sebulan terakhir.
- Malaysia mengalami fluktuasi: naik secara tahunan (+2,7), namun mengalami penurunan bulanan signifikan sebesar -3,9 poin.
- Singapura menunjukkan tren membaik, dengan peningkatan +3,1 poin dalam sebulan terakhir, meskipun secara tahunan masih tercatat negatif (-2,9).
- India, meskipun secara bulanan naik cukup kuat (+2,9), mengalami penurunan terbesar dalam skala tahunan (-6,1).
Tren Global Masih Tidak Stabil
Secara global, indeks kepercayaan konsumen di 30 negara yang disurvei Ipsos mencapai 48,2.
Beberapa negara menunjukkan pemulihan kuat, seperti Turki (+6.3), Malaysia (+2.7), dan Korea Selatan (+2.0), namun sejumlah negara Eropa seperti Prancis (-3,7), Jerman (-2,7), dan Belanda (-2,7) masih mengalami pelemahan berkelanjutan.
Laporan ini mencerminkan bahwa meskipun sebagian besar dunia mengalami ketidakpastian ekonomi, beberapa negara di Asia termasuk Indonesia.
Namun tren tahunan menunjukkan bahwa tingkat kepercayaan bisa berubah cepat, tergantung pada kondisi ekonomi global maupun domestik ke depan.
Hal ini menggarisbawahi pentingnya tetap waspada dan adaptif dalam menghadapi potensi perlambatan ekonomi.
Tentang Survei
Survei dilakukan secara daring melalui platform Ipsos Global Advisor dan IndiaBus, mencakup lebih dari 21.700 responden dewasa di 30 negara.
Di Indonesia, responden berusia 21–74 tahun, mencerminkan populasi urban yang terhubung dan aktif secara digital.
Indeks dihitung dari persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini, keuangan pribadi, prospek masa depan, serta kecenderungan untuk melakukan pembelian besar.
Tải thất bại ()