Mendag Sebut Sejumlah Negara Mundur dari Perjanjian Dagang dengan RI

avatar
· Views 20
Mendag Sebut Sejumlah Negara Mundur dari Perjanjian Dagang dengan RI
Menteri Perdagangan Budi Santoso - Foto: detikcom/Heri Purnomo
Jakarta

Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menyampaikan ada negara yang telah sepakat menjalin perjanjian dagang dengan Indonesia, tapi tak kunjung disahkan. Budi menyebut negara tersebut sengaja mengulur waktu karena terjadi defisit dagang.

Hal ini disampaikan Budi saat perayaan lima tahun berlakunya Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Australia (IA-CEPA). Menurut Budi, tujuan perjanjian dagang yakni untuk meningkatkan volume ekspor perdagangan antar kedua negara.

"Kami mempunyai pengalaman yang unik ketika akan mengadakan perjanjian dagang dengan negara lain. Kami sudah sepakat bahwa atau sudah ada joint commitment untuk menyelesaikan perjanjian itu. Tetapi diundur-undur," kata Budi di Mandarin Oriental, Jakarta Pusat, Kamis (3/7/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Budi menjelaskan negara itu sengaja mengulur waktu pengesahan lantaran terjadi defisit dagang dengan Indonesia. Menurut negara itu, apabila perjanjian perdagangan dilanjutkan akan semakin menyebabkan defisit.

Baca juga: Perang Israel & Iran Mereda, Neraca Perdagangan RI Juni Diramal Aman

"Kemudian dia bilang, Pak jangan diteruskan dulu. Kalau nanti kita teruskan perjanjian, kami semakin defisit dengan Indonesia," jelas Budi.

ADVERTISEMENT

Kemudian, Budi menegaskan perjanjian dagang tidak membuat defisit. Justru perjanjian dagang membuka akses pasar ke Indonesia. Apabila perjanjian dagang membuat defisit, lanjut Budi, berarti disebut perang dagang.

"Saya sampaikan, kita itu bikin perjanjian dagang tidak untuk membuat Anda defisit. Kalau tujuannya untuk membuat Anda defisit itu namanya perang dagang, Tapi kita perjanjian dagang, sehingga bagaimana justru dengan begitu Anda mempunyai akses pasar di Indonesia, demikian juga sebaliknya," imbuh Budi.

"Kalau kita memang butuh barang dari negara lain, kita butuhkan barang modal ataupun yang tidak kita produksi, apa salahnya? Demikian juga sebaliknya," terang dia.

Kendati begitu, Budi enggan menyebut negara tersebut. Sebab, apabila disebut justru akan semakin membuat niat negara itu untuk bekerja sama dengan Indonesia kian urung.

Namun, usai mendapat penjelasan darinya, Budi menerangkan perundingan perjanjian dagang dengan negara itu sudah dimulai.

"Tapi setelah kita kasih pengertian bahwa tujuan kita itu bagus, sekarang sudah dimulai perundingan. Sudah mulai duduk bersama, karena mungkin berpikirnya mereka tidak seperti itu," terang dia.

Tonton juga Video: Ekonom Ungkap Dampak Bila Kuota Impor Dihapus di Tengah Perang Dagang


[Gambas:Video 20detik]



Saksikan Live DetikSore:

(rea/kil)

Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.

Website Cộng đồng Giao Dịch FOLLOWME: www.followme.asia

Bạn thích bài viết này? Hãy thể hiện sự cảm kích của bạn bằng cách gửi tiền boa cho tác giả.
avatar
Trả lời 0

Tải thất bại ()

  • tradingContest