AS Masih Sumbang Surplus Dagang ke RI, Bakal Ganggu Negosiasi Tarif?

avatar
· Lượt xem 16
AS Masih Sumbang Surplus Dagang ke RI, Bakal Ganggu Negosiasi Tarif?
Ilustrasi - Foto: CHUTTERSNAP/Unsplash
Jakarta

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Amerika Serikat (AS) merupakan negara penyumbang surplus terbesar senilai sebesar US$ 7,08 miliar ke Indonesia. Di sisi lain, negosiasi untuk menurunkan tarif resiprokal yang dikenakan AS masih berlangsung. Lantas apakah hal tersebut berdampak pada proses negosiasi?

Wakil Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Mari Elka Pangestu mengatakan hal tersebut tidak berpengaruh pada proses negosiasi yang sedang berlangsung. Mari menyebut pemerintah Indonesia telah membahas nominal surplus Indonesia senilai US$ 19,8 miliar.

"Enggak juga, kan kita sudah bahas surplus kita dengan Amerika itu sekitar US$ 19,8 miliar," kata Mari kepada awak media di Mandarin Oriental, Jakarta Pusat, Kamis (3/7/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Perang Israel & Iran Mereda, Neraca Perdagangan RI Juni Diramal Aman

Mari menyampaikan pemerintah Indonesia telah menawarkan untuk meningkatkan impor dari AS dengan nilai hampir setara dengan angka tersebut, apabila impor minyak dan gas, serta LNG diikutkan.

"Jadi sebetulnya isunya dia tidak meningkat dan dibandingkan dengan Vietnam, kita jauh lebih kecil surplusnya. Vietnam itu US$ 120 miliar. Jadi kita bukan yang paling besar defisitnya dengan Amerika. Kita nomor 15 kali," tambah Mari.

ADVERTISEMENT

Dengan angka defisit dagang ke AS yang masih unggul Vietnam, Mari berharap penurunan tarif yang dikenakan ke Indonesia bisa lebih rendah. AS sendiri mengenakan barang-barang Vietnam akan yang diimpor ke negaranya dengan tarif sebesar 20% dan pengiriman ulang dari negara-negara ketiga melalui Vietnam akan dikenakan tarif sebesar 40%.

"Semoga (bisa lebih rendah dari Vietnam). Ini tergantung proses negosiasi yang lagi berjalan," jelas Mari.

Sebelumnya, Indonesia sudah menawarkan paket pembelian komoditas AS plus komitmen investasi senilai US$ 34 miliar atau sekitar Rp 547 triliun (kurs Rp 16.100) kepada pemerintah AS. Paket ini dinilai dapat membalikkan posisi neraca dagang AS yang defisit terhadap Indonesia.

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto memaparkan sejauh ini status negosiasi masih berjalan, tim negosiasi Indonesia terus berada di Washington. Bersama dengan India, Jepang, Uni Eropa, Vietnam, dan Malaysia untuk melakukan negosiasi dengan pemerintah AS.

"Dan ini juga sudah secara tertulis memasukkan dan membahas dengan USTR maupun Secretary of Commerce and Treasury," beber Airlangga ditemui di kantornya, Kamis (3/7/2025).

(rea/kil)

Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Nội dung trên chỉ đại diện cho quan điểm của tác giả hoặc khách mời. Nó không đại diện cho quan điểm hoặc lập trường của FOLLOWME và không có nghĩa là FOLLOWME đồng ý với tuyên bố hoặc mô tả của họ, cũng không cấu thành bất kỳ lời khuyên đầu tư nào. Đối với tất cả các hành động do khách truy cập thực hiện dựa trên thông tin do cộng đồng FOLLOWME cung cấp, cộng đồng không chịu bất kỳ hình thức trách nhiệm nào trừ khi có cam kết rõ ràng bằng văn bản.

Website Cộng đồng Giao Dịch FOLLOWME: www.followme.asia

Ủng hộ nếu bạn thích
avatar
Trả lời 0

Tải thất bại ()

  • tradingContest