Pasardana.id - Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, Pada perdagangan kemarin (07/7), IHSG ditutup menguat +35,74 poin (+0,52%) ke level 6.900,93.
Penguatan tersebut didorong rilis data ekonomi domestik yang positif serta apresiasi nilai tukar rupiah.
Dari internal, Bank Indonesia mencatat cadangan devisa Indonesia mencapai US$152,6 miliar (Jun-25).
Cadangan itu naik US$100 juta dibanding US$152,5 miliar (May-25).
Dari eksternal, Trump mengkonfirmasi pada hari Minggu bahwa tarif resiprokalnya akan berlaku pada 1 Agustus.
Di sisi lain, data pekerjaan AS yang lebih kuat dari perkiraan membantu meredakan kekhawatiran resesi dan mengurangi tekanan penurunan suku bunga The Fed.
Sementara itu, Wall Street tadi malam ditutup melemah, seperti DJIA (-0,94%), S&P 500 (-0,79%), & Nasdaq (-0,92%).
Pelemahan tersebut setelah Presiden Trump menyalakan kembali ketegangan perdagangan dengan mengumumkan gelombang tarif baru dan memperpanjang batas waktu penerapannya hingga 1 Agustus.
Trump memposting surat di media sosial yang mengumumkan tarif 25% untuk impor dari Jepang dan Korea Selatan, dengan bea tambahan hingga 40% untuk barang dari negara-negara seperti Malaysia, Myanmar, dan Afrika Selatan.
Ia juga memperingatkan tarif tambahan 10% untuk negaranegara yang mendukung "kebijakan anti-Amerika dari BRICS," saat blok tersebut menggelar pertemuan puncak di Brasil.
"Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan cenderung bergerak mixed seiring berlanjutnya tekanan jual investor asing, ketidakpastian perang tarif, dan tingginya tensi geopolitik global. Investor hari ini akan mencermati rilis data Survei Konsumen Indonesia (Juni-25)," sebut analis FAC Sekuritas dalam riset Selasa (08/7).
Tải thất bại ()