Minyak Terkoreksi Menguat Pasca Keputusan Saudi Naikkan OSP Agustus

Indikator Harga

Fokus Crude Oil:

• OPEC+ umumkan kenaikan bulan Agustus sebesar 548.000 bph, lebih besar dari output Mei, Juni, dan Juli, sebesar 411.000 bph.
• Saudi naikkan OSP minyak mentah untuk pengiriman bulan Agustus ke Asia sebesar $1 per barel, tertinggi sejak bulan April.

***********************************************************

Senin, 07 Juli 2025 - Pasca keputusan mengejutkan OPEC+ terkait kenaikan produksi bulan Agustus yang membebani pasar, harga minyak pada pembukaan pekan pagi ini terpantau bergerak terkoreksi menguat didukung oleh sentimen dari pandangan optimis Saudi akan permintaan minyak. Selain itu, sinyal positif penundaan tarif baru Trump dan peningkatan tensi di Timur Tengah turut menjadi katalis positif bagi harga minyak.

Dalam pertemuan yang berlangsung hari Sabtu, OPEC+ mengumumkan akan mempercepat kenaikan produksi dengan meningkatkan output sebesar 548.000 barel per hari pada bulan Agustus, lebih besar dari kenaikan 411.000 barel yang ditetapkan untuk bulan Mei, Juni, dan Juli. Selain itu, kelompok aliansi itu juga mempertimbangkan kenaikan sebesar 548.000 barel lagi untuk bulan September yang akan diputuskan dalam pertemuan tanggal 3 Agustus mendatang.

Sementara itu, perusahaan minyak negara Saudi Aramco pada hari Minggu mengumumkan kenaikan harga jual resmi (OSP) minyak mentah Arab Light untuk pengiriman bulan Agustus ke pasar utamanya di Asia sebesar $1 per barel menjadi $2,20 per barel, level tertinggi sejak bulan April. Keputusan Aramco tersebut menyusul pengumuman kenaikan produksi dari OPEC+, yang mengindikasikan pandangan optimis Saudi akan menguatnya permintaan minyak saat musim panas. OSP Aramco biasanya digunakan sebagai patokan harga bagi produsen regional utama lainnya, termasuk Iran, Kuwait, dan Irak.

Turut mendukung harga, Presiden AS Donald Trump pada hari Minggu mengatakan bahwa saat ini AS hampir menyelesaikan beberapa kesepakatan dagang dalam beberapa hari mendatang dan akan memberitahu negara-negara lain tentang tarif yang lebih tinggi paling lambat 9 Juli, untuk diberlakukan pada tanggal 1 Agustus nanti. Penangguhan tanggal efektif pemberlakukan tarif baru tersebut turut meredakan ancaman konflik dagang baru dalam waktu dekat.

Dari Timur Tengah, Israel dilaporkan melancarkan serangan terhadap Houthi yang menargetkan pelabuhan Hodeidah, Ras Isa dan Salif, serta pembangkit listrik Ras Qantib di Yaman, ungkap pejabat militer Israel pada Senin pagi. Beberapa jam pasca serangan tersebut, militer Israel melaporkan dua rudal yang diluncurkan dari Yaman dan hasil intersepsi masih dalam peninjauan. 

Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak berpotensi menemui posisi resistance terdekat di level $68 per barel. Namun, apabila menemui katalis negatif maka harga berpotensi turun ke support terdekat di level $63 per barel.

DATA EKONOMI HARIAN

Riset Indonesia Commodity and Derivative Exchange

Crude Oil Daily Newsletter