Harapan Meredanya Konflik Timur Tengah Buat Laju Minyak Tertekan

Indikator Harga

Fokus Crude Oil:

• AS sangat puas dengan tanggapan Lebanon atas usulan untuk melucuti senjata Hizbullah sepenuhnya.
• Trump mengatakan AS akan mengirim lebih banyak senjata ke Ukraina.

***********************************************************

Selasa, 08 Juli 2025 - Harga minyak pagi ini terpantau bergerak terkoreksi bearish dipicu oleh menguatnya harapan akan meredanya konflik di Timur Tengah, terutama Lebanon, Gaza, dan Iran. Meski demikian, menguatnya sinyal potensi eskalasi konflik di Ukraina membatasi penurunan harga lebih lanjut.

Utusan AS Thomas Barrack pada hari Senin mengatakan sangat puas dengan balasan Lebanon atas usulan yang disampaikan AS agar Hizbullah sepenuhnya dilucuti senjatanya dalam waktu empat bulan sebagai imbalan bagi Israel yang menghentikan serangan udara dan menarik pasukan dari pos-pos di Lebanon selatan. Barrack juga menambahkan bahwa Israel maupun Lebanon sama-sama menunjukkan sikap yang mengarah pada penghentian perang. Berita tersebut memicu harapan akan tercapainya kesepakatan damai yang mengakhiri perang di Lebanon sejak tahun lalu.

Harapan meredanya konflik di wilayah Timur Tengah lainnya juga turut membebani harga. Presiden AS Donald Trump bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Gedung Putih pada hari Senin yang dijadwalkan akan membahas mengenai gencatan senjata di Gaza dan upaya untuk merelokasi warga Palestina keluar dari Gaza. Trump menyatakan optimis kesepakatan dapat dicapai minggu ini.

Dari Iran, Presiden Masoud Pezeshkian pada hari Senin menyatakan bahwa dia yakin Iran dapat menyelesaikan perbedaan dengan AS melalui dialog dan pembicaraan. Utusan Trump untuk Timur Tengah Steve Witkoff mengatakan pertemuan dengan Teheran akan berlangsung dalam minggu depan atau lebih.

Sementara itu, Presiden AS Donald Trump pada hari Senin mengatakan bahwa AS akan mengirim lebih banyak senjata ke Ukraina untuk membantunya mempertahankan diri dari serangan Rusia. Pernyataan Trump tersebut memicu potensi akan mendorong perang Ukraina - Rusia meningkat lebih lanjut.

Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak berpotensi menemui posisi resistance terdekat di level $70 per barel. Namun, apabila menemui katalis negatif maka harga berpotensi turun ke support terdekat di level $65 per barel.

DATA EKONOMI HARIAN

Riset Indonesia Commodity and Derivative Exchange

Crude Oil Daily Newsletter