Pasardana.id - Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan akhir pekan lalu (11/07), IHSG ditutup menguat +42,07 poin (+0,60%) ke level 7.047,44.
Penguatan IHSG didorong kenaikan saham-saham big caps seperti: BMRI (+3,11%), TLKM (+1,49%), KLBF (+5,98%), BRPT (+3,45%), & BYAN (+1,03%).
Sebagai catatan, sepanjang sepekan terakhir IHSG telah berhasil menguat +2,65% didorong kenaikan sektor Infrastructures (+6,51%), Energy (+3,85%), dan Financials (+3,30%).
Kemudian, Reuters melaporkan bahwa pinjaman multi–currency hingga US$10 miliar yang didapatkan Danantara dari beberapa bank asing memiliki suku bunga yang setara dengan imbal hasil obligasi pemerintah Indonesia, dengan tenor 3 tahun.
Dari eksternal, Trump meningkatkan ketegangan perdagangan sepanjang pekan lalu dengan mengumumkan tarif 35% untuk impor Kanada mulai 1 Agustus dan mengisyaratkan tarif 15%-20% untuk sebagian besar mitra dagang lainnya.
Sementara itu, Wall Street akhir pekan lalu ditutup melemah, seperti DJIA (-0,63%), S&P 500 (-0,33%), & Nasdaq (-0,22%).
Pelemahan tersebut disebabkan langkah Presiden Trump yang mengumumkan tarif 35% atas impor dari Kanada dan memperingatkan kenaikan tarif global yang lebih luas.
Trump juga memberi isyarat untuk mengenakan tarif kepada Uni Eropa. Sebagai catatan, sepanjang pekan lalu, DJIA (- 1,02%), S&P 500 (-0,31%), & Nasdaq (-0,08%).
“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan cenderung bergerak di zona hijau dibayangi tekanan jual investor asing, ketidakpastian perang tarif, dan tingginya tensi geopolitik global. Investor hari ini akan mencermati rilis data Statistik Utang Luar Negeri Indonesia (Mei-25),” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset Senin (14/7).
Tải thất bại ()