ANALIS MARKET (16/7/2025): IHSG Berpotensi Bullish, Target Jangka Pendek di 7.200–7.240

avatar
· Views 15

Pasardana.id - Riset harian Kiwoom Sekuritas menyebutkan, Wall Street ditutup bervariasi pada perdagangan Selasa (15/7/25).

Indeks S&P 500 turun 0,4%, sementara Dow Jones Industrial Average turun 436 poin (1%) menjadi 44.023,29.  

Sementara itu, Nasdaq masih berhasil naik 0,2% menjadi 20.677,80, menandai rekor penutupan kedua berturut-turut.  

Sektor Teknologi adalah satu-satunya sektor S&P 500 yang menguat, sementara sektor Keuangan menyeret pasar melemah menyusul laporan pendapatan yang beragam dari bank-bank besar.  

JPMorgan melemah meskipun pendapatan perdagangan melonjak, karena basis perbandingan yang kuat tahun lalu.  

Wells Fargo melemah setelah memangkas proyeksi pendapatan bunga bersihnya untuk tahun 2025.

BlackRock juga melemah meskipun aset kelolaannya naik ke rekor USD 12,53 triliun.  

Laporan dari Bank of America dan Goldman Sachs akan dirilis hari ini.  

SENTIMEN PASAR: Penguatan Nasdaq dipimpin oleh Nvidia, yang melonjak 4% setelah mengumumkan akan melanjutkan penjualan chip H20 ke Tiongkok dan meluncurkan GPU baru untuk pasar Tiongkok. Kapitalisasi pasar Nvidia kini telah melampaui USD 4 triliun (sekadar informasi, setara dengan 5–6 kali lipat kapitalisasi pasar IHSG). Langkah ini diambil setelah adanya tanda-tanda membaiknya hubungan dagang AS-Tiongkok. CEO Jensen Huang saat ini sedang mengunjungi Tiongkok, tak lama setelah bertemu dengan beberapa pejabat tinggi AS.  

-Data Inflasi AS menunjukkan sinyal yang beragam; IHK AS secara umum naik 2,7% YoY di bulan Juni, di atas ekspektasi 2,6%; sementara secara bulanan IHK naik 0,3%. Namun, IHK Inti (tidak termasuk makanan dan energi) tercatat lebih rendah dari perkiraan, yaitu 2,9% YoY dan 0,2% MoM. Hal ini memberikan sedikit harapan bahwa tekanan harga tidak terlalu kuat, meskipun imbal hasil obligasi masih naik. Setelah IHK, data Indeks Harga Produsen (PPI AS) akan dirilis hari ini.  

-Pemulihan pasar sejak awal April mencerminkan keyakinan bahwa tarif tidak akan separah yang dikhawatirkan. S&P 500 telah mencatat pemulihan tercepat kedua dalam 75 tahun terakhir, hanya di belakang reli tahun 1982. Namun, valuasi indeks saat ini sudah sangat tinggi. Jika tarif aktual ternyata lebih ringan (misalnya, rata-rata 10–15%), valuasi saat ini masih dapat dibenarkan. Namun, jika tarif yang lebih berat menjadi kenyataan, proyeksi pertumbuhan pendapatan akan direvisi turun tajam.  

PENDAPATAN TETAP & MATA UANG: Kekhawatiran atas stabilitas fiskal, potensi stagflasi, dan dampak kenaikan tarif membayangi pasar obligasi global. Imbal hasil obligasi pemerintah AS untuk 10 tahun naik menjadi 4,487% (tertinggi sejak 11 Juni), obligasi 30 tahun mencapai 5,0156% (tertinggi sejak 29 Mei), dan obligasi 2 tahun naik menjadi 3,955%. Kenaikan imbal hasil tidak terbatas pada AS. Imbal hasil obligasi pemerintah Jepang juga melonjak: 10 tahun mencapai 1,595% (tertinggi sejak 2008), 20 tahun di 2,65%, dan 30 tahun di 3,20%, tertinggi dalam sejarah.  

-Kenaikan imbal hasil global membebani mata uang seperti YEN Jepang, yang jatuh ke level terendah dalam 3 bulan dan mendekati 150 Yen/USD. INDEKS DOLAR (DXY) naik untuk hari ke-7 berturut-turut menjadi 98,63, tertinggi sejak Oktober. EURO turun menjadi USD 1,1602 dan POUNDSTERLING menjadi USD 1,3379. 

PASAR EROPA & ASIA: Pasar global menunjukkan kinerja yang beragam di tengah meningkatnya kekhawatiran atas tarif dan imbal hasil obligasi.

-Di EROPA, indeks STOXX 600 turun 0,37%, sementara FTSE 100 sempat mencapai level 9.000 sebelum ditutup turun 0,6%, penurunan harian terbesar sejak gejolak di awal April. Meskipun ada ancaman tarif 30% pada impor UE dan Meksiko dari AS, pasar Eropa tetap relatif tenangmenunjukkan bahwa sentimen negatif diimbangi oleh harapan untuk negosiasi. Hal ini tercermin dalam data Sentimen Ekonomi ZEW JERMAN (Juli), yang naik di atas perkiraan, menunjukkan optimisme untuk sentimen ekonomi selama 6 bulan ke depan, meskipun sentimen secara keseluruhan di seluruh ZONA EURO masih rapuh.  

-Sementara itu di ASIA, reaksi terhadap ancaman tarif Trump relatif tenang. Indeks Hang Seng Hong Kong naik sedikit sebesar 0,2%, sementara Shenzhen turun 0,9%, mencerminkan kehati-hatian pasar. Nikkei Jepang bergejolak tetapi bertahan di sekitar level 39.500, didorong oleh kenaikan imbal hasil obligasi Jepang yang menjadi fokus utama pasar. Kekhawatiran politik di Jepang meningkat menjelang pemilihan Majelis Tinggi hari Minggu, di tengah menurunnya tingkat penerimaan untuk PM Shigeru Ishiba.  

-Negara Naga Merah Tiongkok menunjukkan ketahanan ekonomi: Produk Domestik Bruto (PDB) tumbuh 5,2% per tahun di Q2, meskipun sedikit melambat dari 5,4% di Q1, dan melampaui ekspektasi sekitar 5,1%. Hal ini menghasilkan pertumbuhan PDB 1H 2025 sebesar 5,3%, konsisten dengan target pemerintah dan didorong oleh pemulihan ekspor di tengah pelonggaran sementara ketegangan tarif. Namun, data Juni menunjukkan tekanan domestik: Penjualan Ritel melambat (4,8%), investasi aset tetap di properti menurun; kabar baiknya adalah Produksi Industri melampaui prediksi di 6,8% dan Tingkat Pengangguran tetap stabil di 5,0%. Dengan penurunan harga properti tercepat dalam 8 bulan dan indeks kejutan ekonomi pada level terendah dalam 3 bulan, terdapat kekhawatiran bahwa stimulus tambahan mungkin diperlukan untuk mendukung momentum. 

-Pasar Australia (S&P/ASX 200) mencatat kenaikan moderat sekitar 0,4%, di tengah optimisme global dan harga komoditas yang stabil seperti nikel dan batu bara.

-Di pasar Asia Tenggara lainnya, saham domestik relatif stabil karena rendahnya eksposur terhadap ekspor manufaktur AS, sehingga dampak tarif diperkirakan akan terbatas.

Secara keseluruhan, pasar Asia dan Eropa bergerak hati-hati tetapi tidak panik: pasar-pasar tersebut terpengaruh oleh fluktuasi imbal hasil obligasi dan tekanan tarif, tetapi didukung oleh data ekonomi regional yang menunjukkan ketahanan, terutama di Tiongkok dan Australia. IMF dan beberapa bank besar memprediksi bahwa kawasan ini dapat menjadi tujuan utama arus keluar modal dari AS, terutama dengan imbal hasil AS yang tinggi dan defisit fiskal yang melebar. 

TARIF UPDATE: Presiden AS Donald Trump kembali menjadi sorotan. Ia menegaskan kembali ancaman tarif 30% terhadap Uni Eropa dan Meksiko mulai 1 Agustus, menyusul tarif 20% sebelumnya terhadap Eropa yang diumumkan pada bulan April. Namun, Trump juga menyatakan tetap terbuka untuk negosiasi lebih lanjut. Reaksi pasar relatif tenang—Wall Street bahkan menguat, sementara saham Eropa dan Meksiko hanya sedikit melemah. Trump juga mengancam tarif 50% untuk produk dari Brasil dan 35% untuk barang dari Kanada yang tidak tercakup dalam USMCA. Saham Brasil turun 5%, tetapi pasar saham Kanada mencapai rekor baru. Di tengah ketegangan ini, Trump mengumumkan kesepakatan perdagangan awal dengan Indonesia, yang mencakup tarif 19% untuk ekspor Indonesia ke AS.  

-Risiko: Investor kini tampaknya bertaruh pada skenario "TACO" (Trump Always Chickens Out)—yaitu, ancaman tarif hanyalah taktik negosiasi. Namun, beberapa analis memperingatkan bahwa ketahanan pasar justru dapat mendorong Trump untuk menerapkan tarif yang tinggi. Jika tarif 30% terhadap Uni Eropa benar-benar diberlakukan dan memicu pembalasan, koreksi dua digit di pasar Eropa tidak akan mengejutkan.  

KOMODITAS: Harga minyak turun pada hari Selasa: WTI AS turun 0,69% menjadi USD 66,52/barel dan BRENT turun 0,72% menjadi USD 68,71/barel. Pasar merespons dengan tenang setelah Trump mengeluarkan ultimatum 50 hari kepada Rusia untuk mengakhiri perang di Ukraina atau menghadapi sanksi.  

-Harga EMAS SPOT turun 0,46% menjadi USD 3.328,07/oz dan emas berjangka AS turun 0,64% menjadi USD 3.330,10, di tengah data inflasi AS dan sikap pasar yang menunggu perkembangan tarif.  

-BITCOIN terkoreksi 3,05% menjadi USD 116.556,37 setelah mencapai rekor pada sesi Senin. Tekanan muncul setelah pemungutan suara prosedural di Kongres AS gagal membuka jalan bagi undang-undang kripto yang telah lama ditunggu-tunggu.  

INDONESIA: Presiden Donald Trump mengumumkan bahwa AS akan mengenakan tarif 19% atas impor dari Indonesia (turun dari ancaman sebelumnya sebesar 32%), sebagai bagian dari perjanjian bilateral baru menjelang batas waktu 1 Agustus untuk kenaikan tarif secara luas. Sebagai imbalannya, AS akan mendapatkan akses bebas tarif penuh ke pasar Indonesia, beserta komitmen pembelian senilai USD15 miliar untuk energi, USD4,5 miliar untuk produk pertanian, dan 50 unit pesawat Boeing. Perjanjian tersebut juga mencakup tarif penalti untuk barang-barang Tiongkok yang diangkut melalui Indonesia. Total perdagangan Indonesia-AS tahun lalu mencapai hampir USD40 miliar, dengan defisit barang AS sebesar USD18 miliar, yang didominasi oleh produk-produk seperti minyak sawit, elektronik, ban mobil, dan udang beku. Pemerintah Indonesia menyatakan sedang mempersiapkan pernyataan bersama yang akan merinci skema tarif dan ketentuan non-tarif.  

-Hari ini, pelaku pasar akan memantau hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia, yang diperkirakan akan menurunkan suku bunga acuan BI7DRR sebesar 25bps menjadi 5,25%.

INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) ditutup tepat di level Resistance (jangka menengah) 7.140,5, setelah mencatat kenaikan 43,32 poin / +0,61% meskipun intraday High mencapai 7.161,8.  

Analis Kiwoom Sekuritas meyakini keputusan suku bunga BI akan memainkan peran penting dalam sentimen pasar hari ini, meskipun analis Kiwoom Sekuritas berpendapat bahwa BI sebenarnya belum perlu memangkas suku bunga. Nilai tukar RUPIAH tetap cukup stabil di kisaran 16.254/USD.

Terkait pergerakan IHSG saat ini yang masih dibayangi aksi jual asing bersih sebesar Rp326 miliar kemarin (seluruh pasar), secara teknikal hal ini menimbulkan pertanyaan apakah momentum bullish masih cukup kuat untuk menembus resistance kritis di 7.150, guna membuka jalan menuju target jangka pendek di 7.200–7.240.  

Bertepatan dengan pengumuman keputusan tarif perdagangan AS sebesar 19%, kami menyarankan investor/trader untuk mempertimbangkan bagaimana pasar bereaksi terhadap hal ini,” sebut analis Kiwoom Sekuritas dalam riset Rabu (16/7). 

Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.

Website Cộng đồng Giao Dịch FOLLOWME: www.followme.asia

Bạn thích bài viết này? Hãy thể hiện sự cảm kích của bạn bằng cách gửi tiền boa cho tác giả.
avatar
Trả lời 0

Tải thất bại ()

  • tradingContest