- Rupiah melemah tipis ke 16.289 per Dolar AS, DXY turun ke 98,52 setelah sempat menguat pasca data inflasi AS.
- Inflasi AS Juni naik 0,3%, memperkuat ekspektasi The Fed mempertahankan suku bunga tinggi lebih lama.
- Pasar menunggu keputusan BI, diprakirakan memangkas suku bunga ke 5,25%, sementara IHSG naik 0,53% usai kesepakatan dagang Indonesia-AS.
Rupiah Indonesia (IDR) diperdagangkan melemah tipis di 16.289 per Dolar AS (USD), turun 0,10% dari penutupan sebelumnya. Pasangan mata uang USD/IDR sempat mencapai tertinggi 16.307 pada sesi Asia sebelum berbalik turun menjelang perdagangan sesi Eropa. Pergerakan ini mencerminkan kehati-hatian pasar menjelang pengumuman kebijakan suku bunga BI Rate hari ini.
Dolar AS Terkoreksi usai Data Inflasi
Di pasar global, Indeks Dolar AS (DXY) sempat menguat signifikan semalam setelah data inflasi AS menunjukkan tekanan harga yang kuat, sebelum akhirnya terkoreksi ke 98,52 karena investor masih berhati-hati terhadap risiko tarif baru AS per 1 Agustus.
Data inflasi AS untuk Juni mencatat kenaikan inflasi umum sebesar 0,3% MoM, kenaikan terbesar dalam lima bulan, sehingga inflasi tahunan naik menjadi 2,7% dari 2,4% pada Mei. Inflasi inti juga meningkat menjadi 2,9% YoY. Kenaikan ini kembali memunculkan kekhawatiran bahwa tarif perdagangan Trump akan menambah tekanan harga dan memperkuat ekspektasi pasar bahwa The Fed akan mempertahankan suku bunga tinggi lebih lama. Ketua The Fed Jerome Powell menegaskan suku bunga belum akan dipangkas, mengingat dampak tarif terhadap inflasi masih sulit diprakirakan dan dikhawatirkan bertahan lebih lama.
BI Rate Jadi Fokus, Pasar Perkirakan Pemangkasan Bertahap
Pasar memprakirakan Bank Indonesia (BI) akan memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin ke 5,25%, sejalan dengan proyeksi mayoritas ekonom dalam survei Reuters. Namun, sebagian analis menilai BI mungkin akan memilih untuk menahan suku bunga di 5,5% untuk sementara, mempertimbangkan risiko volatilitas dari kebijakan perdagangan AS. Di sisi domestik, pertumbuhan kredit tetap kuat dengan Loan Growth YoY Juni mencapai 8,43%, menandakan aktivitas pembiayaan belum tertekan oleh suku bunga tinggi.
Inflasi domestik yang stabil di 1,87% pada Juni – masih berada dalam target BI 1,5-3,5% – memberi ruang bagi pelonggaran kebijakan moneter. Namun, arah kebijakan BI kemungkinan tetap berhati-hati, dengan penurunan suku bunga yang dilakukan secara bertahap untuk menjaga keseimbangan antara mendorong pertumbuhan dan menjaga ketahanan Rupiah di tengah sentimen global yang belum sepenuhnya pulih.
Kesepakatan Dagang RI-AS Beri Sentimen Positif pada IHSG
Kesepakatan dagang terbaru antara Indonesia dan Amerika Serikat turut menjadi sorotan pasar. Tarif impor AS terhadap produk Indonesia diturunkan menjadi 19% dari rencana awal 32%, setelah negosiasi intensif antara Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Donald Trump. Menurut Reuters, Trump menyebut kesepakatan ini sebagai hasil perundingan yang “sulit tetapi akhirnya adil bagi kedua negara,” dan menekankan bahwa AS kini akan memperoleh akses pasar yang lebih luas tanpa beban tarif tambahan. Sebagai bagian dari kesepakatan, Indonesia berkomitmen membeli 50 pesawat Boeing, energi senilai US$15 miliar, dan produk pertanian AS senilai US$4,5 miliar. IHSG menguat 0,53% sebagai respons positif pasar, sementara efeknya pada Rupiah dipandang minim karena hubungan dagang Indonesia dengan Tiongkok masih dominan.
Pasar Cermati Data Harga Produsen AS
Pelaku pasar kini menunggu data Indeks Harga Produsen (IHP) AS yang akan dirilis pada sesi perdagangan Amerika Utara. Pernyataan dari sejumlah pejabat FOMC juga dinilai berpotensi memengaruhi pergerakan Dolar AS dan memberi arah baru bagi pasangan mata uang USD/IDR.
Indikator Ekonomi
Tingkat Suku Bunga Bank Indonesia
Keputusan Tingkat Suku Bunga diumumkan oleh Bank Indonesia. Kebijakan Moneter mengacu pada tindakan yang dilakukan oleh otoritas moneter suatu negara, bank sentral atau pemerintah untuk mencapai tujuan tertentu dalam ekonomi nasional. Hal ini didasarkan pada hubungan antara suku bunga di mana uang dapat dipinjam dan pasokan total uang.
Baca lebih lanjutRilis berikutnya Rab Jul 16, 2025 07.30
Frekuensi: Tidak teratur
Konsensus: 5.25%
Sebelumnya: 5.5%
Sumber: Bank Indonesia
Được in lại từ FXStreet_id, bản quyền được giữ lại bởi tác giả gốc.
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Nội dung trên chỉ đại diện cho quan điểm của tác giả hoặc khách mời. Nó không đại diện cho quan điểm hoặc lập trường của FOLLOWME và không có nghĩa là FOLLOWME đồng ý với tuyên bố hoặc mô tả của họ, cũng không cấu thành bất kỳ lời khuyên đầu tư nào. Đối với tất cả các hành động do khách truy cập thực hiện dựa trên thông tin do cộng đồng FOLLOWME cung cấp, cộng đồng không chịu bất kỳ hình thức trách nhiệm nào trừ khi có cam kết rõ ràng bằng văn bản.
Website Cộng đồng Giao Dịch FOLLOWME: www.followme.asia
Tải thất bại ()