Pasardana.id - PT Freeport Indonesia (PTFI) telah memproduksi sebanyak 11 ton emas batangan melalui fasilitas Precious Metal Refinery (PMR) yang berlokasi di Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE) Gresik, Jawa Timur hingga 14 Juli 2025.
Dalam laporannya saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi XII DPR RI di Kompleks Perlemen Senayan, Jakarta, Rabu (16/7), Direktur Utama PTFI, Tony Wenas mengungkapkan, hasil produksi tersebut sebagian besar masih diserap oleh PT Aneka Tambang Tbk (IDX: ANTM) atau Antam.
Selain emas, tambah Tony, PTFI juga mulai memproduksi perak batangan sebanyak 6 ton sejak muali produksi pada 5 Juni 2025 lalu.
“Dan juga kita telah memproduksi perak batangan sejumlah 6 ton,” ujarnya.
Selanjutnya, Tony mengungkapkan, pihaknya telah melakukan perbaikan Common Gas Cleaning Plant (CCGP) di area Pabrik Asam Sulfat yang sempat mengalami kebakaran pada 14 Oktober 2024 lalu.
“Sampai akhir tahun ini kalau kita lihat di bulan Juli itu, kapasitasnya sudah bisa 40 persen. Jadi, produksi smelternya sudah bisa mencapai 40 persen,” ucap Tony.
Tony menambahkan, sampai dengan 14 Juli 2025, PTFI juga sudah memproses atau memurnikan 115 ribu ton konsentrat dan menghasilkan anoda tembaga sebanyak 350 ton.
Kata dia, anoda tembaga ini sendiri juga masih perlu dilakukan pemurnian lagi untuk kemudian menjadi katoda tembaga dan membuthkan waktu kira-kira 1 minggu ke depan.
"Jadi sekitar akhir bulan Juli akan bisa memproduksi katodat tembaga sebanyak kira-kira 350 ton. Dan juga di samping itu ada produk sampingnya yaitu copper slag 31 ribu ton, asam sulfat 76 ribu ton, dan juga gypsum sebanyak 6 ribu ton," pungkas Tony.
Tải thất bại ()