
Ratusan driver ojek online (ojol) yang tergabung dalam Unit Reaksi Cepat (URC) turun ke jalan hari ini, Kamis (17/7), membawa tiga tuntutan kepada pemerintah.
Jenderal Lapangan URC Bergerak Achsanul Solihin mengatakan aksi ini merupakan bentuk kepedulian para mitra ojol terhadap masalah yang mereka hadapi sehari-hari.
"Kami bukan karyawan, kami mitra yang bebas mengatur jam kerja. Menjadi pekerja tetap berarti kehilangan kebebasan itu," kata Achsanul di Jakarta, Kamis (17/7/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam aksi ini, URC menyuarakan tiga tuntutan yang mereka sebut Tritura URC (Tiga Tuntutan Rakyat Aspal). Pertama, mereka menolak status pengemudi ojol sebagai buruh atau pekerja tetap. Kedua, mereka juga menolak rencana pemotongan 10% dari aplikator, karena potongan 20% yang berjalan saat ini masih dianggap wajar.
"Ketiga, mendesak Presiden Prabowo menerbitkan Perppu khusus untuk ojol, agar ada payung hukum yang jelas bagi pengemudi," tegas pria yang akrab disapa Bang Batman itu.
Achsanul menegaskan aspirasi mereka lahir murni dari keresahan para pengemudi di jalan, bukan dari agenda politik atau kepentingan kelompok tertentu.
"Kami tidak anti regulasi, tapi kami menuntut regulasi yang berpihak dan realistis. Dari Ojol, Oleh Ojol, Untuk Ojol," tutupnya.
(rrd/rir)Được in lại từ detik_id, bản quyền được giữ lại bởi tác giả gốc.
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.
Website Cộng đồng Giao Dịch FOLLOWME: www.followme.asia
Tải thất bại ()