
Rombongan jarang beli alias rojali serta rombongan tanya-tanya (rohana) disebut dapat mengerek omzet gerai makanan dan minuman (F&B) di mal hingga 5-10% per bulan. Hal ini tak lepas dari perubahan perilaku masyarakat yang mengunjungi mal hanya untuk mengumpul bersama kerabat hingga pertemuan penting.
Ketua Umum Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) Budihardjo Iduansjah menilai pihaknya telah terbiasa dengan fenomena tersebut. Menurut Budihardjo, mal saat ini hanya sebagai tempat melihat-lihat produk. Lalu, konsumen membelinya melalui toko online.
"Rojali biasanya kalau saya, anggota F&B, JCO atau kayak Starbucks itu sudah biasa. Minum satu yang ngumpul lima orang. Jadi, memang sekarang behaviornya konsumen itu meeting ya disana," kata Budihardjo kepada wartawan saat ditemui di Gedung Smesco, Jakarta Selatan, Rabu (23/7/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengatasi hal itu, Budihardjo menyebut pihak ritel telah membuka toko-toko online sehingga mengikuti perkembangan zaman. Fenomena ini, lanjut Budihardjo, dapat membawa untung bagi sektor F&B di mal. Budi menyebut omzet di sektor F&B naik hingga 5-10%.
Baca juga: Fenomena Rojali dan Rohana Sudah Lama Ada, Bukan Hal Baru |
"Yang paling untung dari Rojali ini, F&B Makanya, retail F&B kami naik 5-10% (per bulan). Karena nongkrong pasti lihat, muter-muter haus minum," jelas Budihardjo.
Menurut Budihardjo, konsumen tidak hanya sekadar duduk dan menongkrong saja. Budihardjo menyebut konsumen dipastikan membeli.
Kendati begitu, Budihardjo menilai fenomena tersebut hanya berdampak di sektor F&B saja. Untuk sektor lain, ia menerangkan masih mengalami penurunan, seperti di fesyen dan department store.
Menurutnya, sektor tersebut belum terjadi pemulihan sebab masih terdampak dari adanya perubahan perilaku konsumen yang gemar belanja melalui online.
"Karena terdampak dengan online tadi. Penurunan (sektor) baju masih 10% sampai 15%. Belum balik dari covid-19. Depstore juga banyak yang keok juga bahasanya. Karena ya itu online shifting," imbuh Budihardjo.
Simak juga Video: Sri Mulyani soal Inflasi RI Rendah: Tak Terkait dengan Daya Beli
[Gambas:Video 20detik]
Được in lại từ detik_id, bản quyền được giữ lại bởi tác giả gốc.
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.
Website Cộng đồng Giao Dịch FOLLOWME: www.followme.asia
Tải thất bại ()