Pasardana.id - Pemerintah Kota Surabaya secara resmi menggandeng PT Jasnita Telekomindo Tbk (IDX: JAST) untuk melakukan pemasangan 50 titik CCTV berbasis Artificial Intelligence (AI) di wilayah Kota Surabaya.
Seluruh unit tersebut ditargetkan terpasang dan berfungsi sebelum 17 Agustus 2025, bertepatan dengan peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.
CCTV AI yang digunakan adalah layanan “Jastrak”, hasil kolaborasi antara Jasnita dan anak perusahaannya, PT Jast Indonesia Aman.
Layanan ini dirancang untuk mendukung inisiatif Smart City Surabaya dalam meningkatkan keamanan, respons tanggap darurat, serta efisiensi pemantauan wilayah publik.
Adapun Layanan Jastrak meliputi:
-Perangkat CCTV berbasis AI dengan teknologi terkini
-Jaringan komunikasi data yang stabil dan aman
-Power system terintegrasi untuk menjaga ketersediaan daya
-Aplikasi pemantauan & analitik AI seperti face recognition, object tracking, dan deteksi perilaku mencurigakan
-Laporan & dashboard manajemen yang lengkap dan dapat diakses secara realtime
-Kelistrikan Layanan Jastrak mengusung pendekatan Video Surveillance as a Service (VSaaS) berbasis cloud, yang memungkinkan pengelolaan sistem CCTV secara terpusat, efisien, dan adaptif terhadap kebutuhan tiap wilayah.
“JAST menyambut baik kepercayaan dari Pemkot Surabaya untuk bersama-sama menghadirkan sistem pengawasan yang cerdas, efisien, dan modern. Kolaborasi ini mempertegas komitmen JAST dalam mendukung tata kelola kota yang lebih aman dan tanggap,” sebut pernyataan Direksi JAST, dalam keterbukaan informasi BEI, Kamis (24/7).
Selanjutnya diungkapkan, dalam layanan ini, Pemkot Surabaya memanfaatkan fitur “Parked Vehicles Counting” dari layanan Jastrak.
Fitur ini memungkinkan sistem untuk menghitung kendaraan yang parkir di area tertentu secara otomatis menggunakan teknologi AI, yang mendukung akurasi data dan pengawasan operasional di lapangan.
Fitur ini telah digunakan untuk mendukung sektor pendapatan daerah dan pengelolaan parkir publik, sekaligus menjadi contoh pemanfaatan CCTV AI di luar fungsi keamanan konvensional.
Dengan integrasi teknologi AI dan sistem laporan yang akurat, diharapkan layanan ini tidak hanya meningkatkan keamanan, tetapi juga menjadi fondasi data penting dalam pengambilan kebijakan publik yang berbasis bukti (evidence-based policy making).
Tải thất bại ()