- Harga emas Antam Kamis tercatat Rp1.945.000 per gram, naik 1,35% dalam sepekan.
- Saham ANTM ditutup menguat 0,3% ke 3.040, bergerak di rentang 2.980-3.070.
- Sentimen global positif setelah kesepakatan dagang AS, Jepang, Uni Eropa, dan Indonesia.
Harga emas batangan Antam pada Kamis tercatat Rp1.945.000 per gram, turun Rp25.000 dari harga kemarin, sejalan dengan koreksi harga emas global. Namun, secara mingguan harga masih meningkat 1,35% atau sekitar Rp26.000 dibanding posisi 19 Juli di Rp1.919.000, mencerminkan minat beli yang tetap solid di tengah ketidakpastian pasar.
Saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) juga menunjukkan penguatan tipis, naik 0,3% ke level 3.040 pada sesi dua perdagangan hari ini. Sepanjang sesi, saham bergerak di kisaran 2.980-3.070, dengan pembukaan di 3.020. Pergerakan ini selaras dengan tren kenaikan harga emas domestik dalam sepekan terakhir.
Sementara itu, harga emas spot global (XAU/USD) terkoreksi 0,39% ke US$3.374 per ons setelah sempat menyentuh US$3.393. Pergerakan ini menegaskan bahwa harga belum mampu menembus resistance besar di US$3.435, yang sejak April menjadi area penahan kenaikan signifikan. Meski demikian, minat terhadap aset lindung nilai belum sepenuhnya mereda, menjaga tren jangka menengah tetap positif selama harga bertahan di atas EMA 50 (US$3.322).
Pertumbuhan ASEAN+3 Melambat, Sentimen Perdagangan Global Tekan Permintaan Logam Mulia
Secara makroekonomi, kawasan ASEAN+3 masih menghadapi bayang-bayang ketidakpastian global. AMRO melalui ASEAN+3 Regional Economic Outlook (AREO) Juli 2025 memangkas proyeksi pertumbuhan kawasan menjadi 3,8% pada 2025 dan 3,6% pada 2026, mencerminkan tekanan ketidakpastian global serta kebijakan tarif Amerika Serikat. Indonesia juga direvisi turun ke 4,8% pada 2025, sedangkan Vietnam tetap menjadi penopang utama dengan proyeksi 7,0%, meskipun sedikit di bawah realisasi 2024.
Namun, optimisme risiko global kembali terangkat setelah Amerika Serikat dan Jepang merampungkan kesepakatan perdagangan, disusul kabar bahwa AS dan Uni Eropa hampir mencapai kesepakatan tarif. Indonesia juga telah menyepakati ketentuan baru dengan AS, yakni tarif 19% untuk sebagian besar barang, 40% untuk barang transhipped, dan 99% impor asal AS kini bebas pajak. Kesepakatan ini membuka peluang peningkatan arus perdagangan Indonesia-AS, terutama untuk produk manufaktur dan komoditas, sekaligus memicu peralihan dana ke aset berisiko dan menekan minat pada logam mulia dalam dua hari berturut-turut.
Prospek Harga Emas (XAU/USD)

Dari sisi teknis, support terdekat tetap berada di US$3.377, diikuti support lanjutan di US$3.322 yang bertepatan dengan Exponential Moving Average (EMA) 50. Sementara itu, Relative strength index (RSI) yang turun ke 53,77 dari posisi kemarin di atas 60 menandakan momentum bullish sedikit mereda, namun tren jangka menengah dinilai masih positif selama harga bertahan di atas EMA 50.
Koreksi ini dipandang sebagai fase sehat sebelum upaya menguji kembali resistance besar. Penembusan bersih di atas US$3.435 akan membuka peluang penguatan ke area psikologis US$3.500-3.600, sedangkan kegagalan mempertahankan level support terdekat dapat memicu koreksi lebih dalam ke kisaran US$3.322-3.248.
Được in lại từ FXStreet_id, bản quyền được giữ lại bởi tác giả gốc.
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.
Website Cộng đồng Giao Dịch FOLLOWME: www.followme.asia
Tải thất bại ()