Harga Emas Antam Lanjut Turun, Pasar Tunggu Arah Baru dari The Fed

avatar
· Views 3
  • Emas Antam turun ke Rp1.906.000 per gram, kian menjauh dari puncak 23 Juli di Rp1.970.000.
  • Harga emas global tertekan oleh penguatan Dolar AS dan naiknya imbal hasil obligasi.
  • Pasar mencermati rilis data ekonomi AS dan keputusan The Fed yang berpotensi menggerakkan logam mulia.

Harga emas batangan Antam pada Selasa tercatat di level Rp1.906.000 per gram, turun Rp8.000 dibandingkan hari sebelumnya. Level ini semakin menjauh dari puncak tertinggi yang dicapai pada 23 Juli di Rp1.970.000 per gram. Penurunan harga emas domestik sejalan dengan pelemahan harga emas global yang tertekan penguatan dolar AS dan imbal hasil obligasi.

Di sisi lain, saham PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) pada sesi II perdagangan hari ini tengah bergerak di Rp2.970, naik tipis 20 poin atau 0,7% dari level sebelumnya. Saham ANTM sempat dibuka di 2.970, menyentuh level tertinggi Rp3.020, dan terendah di Rp2.970 sepanjang sesi perdagangan I.

Harga emas masih bergerak dalam pola konsolidasi dengan kecenderungan melemah tipis di awal pekan, setelah gagal bertahan di atas level psikologis $3.320. Sentimen pasar saat ini tampak hati-hati menjelang keputusan kebijakan The Fed pada hari Rabu, yang berpotensi menjadi pemicu arah baru bagi logam mulia. Sementara itu, tekanan dari penguatan dolar AS dan kenaikan imbal hasil obligasi turut menahan potensi kenaikan harga emas dalam jangka pendek.

Pasar emas akan terus mencermati dinamika dari Amerika Serikat, terutama rilis data ekonomi penting pada Selasa malam waktu Indonesia. Fokus tertuju pada laporan lowongan kerja JOLTS serta Indeks Keyakinan Konsumen Conference Board – dua indikator yang berpotensi membentuk kembali ekspektasi terhadap kekuatan ekonomi AS.

Kedua rilis data ini berpotensi menggerakkan Dolar AS dalam jangka pendek, yang secara langsung turut menentukan arah harga emas. Di tengah ketidakpastian global dan isu-isu perdagangan yang terus berkembang, logam mulia tetap rentan terhadap sentimen risiko dan arah kebijakan moneter berikutnya. Penurunan lanjutan harga emas dunia bisa mempersempit ruang kenaikan bagi emas batangan Antam, yang saat ini telah terkoreksi dari level tertingginya pada 23 Juli.

Prospek Pergerakan Harga Emas (XAU/USD)

Harga Emas Antam Lanjut Turun, Pasar Tunggu Arah Baru dari The Fed

Harga emas global saat ini berada di kisaran $3.316 per ons, masih bergerak datar di bawah resistance dinamis Exponential Moving Average (EMA) 50 di sekitar $3.322, dan berpotensi mengarah ke support di area $3.288, atau bahkan ke support utama di $3.247 jika tekanan berlanjut.

Indikator Relative Strength Index (RSI) 14 saat ini bergerak di sekitar 45, mencerminkan momentum yang melemah, tetapi belum mencapai kondisi jenuh jual. Jika harga kembali menembus ke atas EMA 50 dan bertahan, ada potensi pemulihan kembali ke zona $3.360-$3.377. Sebaliknya, penembusan di bawah $3.288 akan memperkuat tekanan bearish.

Pertanyaan Umum Seputar Emas

Emas telah memainkan peran penting dalam sejarah manusia karena telah banyak digunakan sebagai penyimpan nilai dan alat tukar. Saat ini, selain kilaunya dan kegunaannya sebagai perhiasan, logam mulia tersebut secara luas dipandang sebagai aset safe haven, yang berarti bahwa emas dianggap sebagai investasi yang baik selama masa-masa sulit. Emas juga secara luas dipandang sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan terhadap mata uang yang terdepresiasi karena tidak bergantung pada penerbit atau pemerintah tertentu.

Bank-bank sentral merupakan pemegang Emas terbesar. Dalam upaya mereka untuk mendukung mata uang mereka di masa sulit, bank sentral cenderung mendiversifikasi cadangan mereka dan membeli Emas untuk meningkatkan kekuatan ekonomi dan mata uang yang dirasakan. Cadangan Emas yang tinggi dapat menjadi sumber kepercayaan bagi solvabilitas suatu negara. Bank sentral menambahkan 1.136 ton Emas senilai sekitar $70 miliar ke cadangan mereka pada tahun 2022, menurut data dari World Gold Council. Ini merupakan pembelian tahunan tertinggi sejak pencatatan dimulai. Bank sentral dari negara-negara berkembang seperti Tiongkok, India, dan Turki dengan cepat meningkatkan cadangan Emasnya.

Emas memiliki korelasi terbalik dengan Dolar AS dan Obligasi Pemerintah AS, yang keduanya merupakan aset cadangan utama dan aset safe haven. Ketika Dolar terdepresiasi, Emas cenderung naik, yang memungkinkan para investor dan bank sentral untuk mendiversifikasi aset-aset mereka di masa sulit. Emas juga berkorelasi terbalik dengan aset-aset berisiko. Rally di pasar saham cenderung melemahkan harga Emas, sementara aksi jual di pasar yang lebih berisiko cenderung menguntungkan logam mulia ini.

Harga dapat bergerak karena berbagai faktor. Ketidakstabilan geopolitik atau ketakutan akan resesi yang parah dapat dengan cepat membuat harga Emas meningkat karena statusnya sebagai aset safe haven. Sebagai aset tanpa imbal hasil, Emas cenderung naik dengan suku bunga yang lebih rendah, sementara biaya uang yang lebih tinggi biasanya membebani logam kuning tersebut. Namun, sebagian besar pergerakan bergantung pada perilaku Dolar AS (USD) karena aset tersebut dihargakan dalam dolar (XAU/USD). Dolar yang kuat cenderung menjaga harga Emas tetap terkendali, sedangkan Dolar yang lebih lemah cenderung mendorong harga Emas naik.


Bagikan: Pasokan berita

Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.

Website Cộng đồng Giao Dịch FOLLOWME: www.followme.asia

Bạn thích bài viết này? Hãy thể hiện sự cảm kích của bạn bằng cách gửi tiền boa cho tác giả.
avatar
Trả lời 0

Tải thất bại ()

  • tradingContest