Pasardana.id - PT Adi Sarana Armada Tbk (IDX: ASSA) – emiten yang bergerak di ekosistem mobilitas orang dan barang yang paling terintegrasi melalui 3 pilar bisnis utamanya, yaitu: 1) Sewa kendaraan korporasi (ASSA Rent), 2) Logistik value chain (Cargoshare Logistics, Anteraja, ASSA Logistics) dari hulu ke hilir, dan 3) Ekosistem kendaraan bekas (ASLC, melalui JBA dan Caroline), berhasil membukukan pertumbuhan pendapatan yang signifikan pada paruh pertama tahun ini.
Perseroan sukses membukukan pendapatan sebesar Rp2,84 triliun pada Semester 1 2025, meningkat hingga 20% dibandingkan pendapatan pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Dari pendapatan tersebut, ASSA sukses mencatatkan laba bersih sebesar Rp290,81 miliar, naik hingga 90% dari laba bersih Semester 1 tahun 2024.
“Pencapaian ini merupakan buah dari kerja keras seluruh tim ASSA Grup dimana turnaround yang kita lakukan di pilar logistik sejak 2023 mulai membuahkan hasil selain juga pilar lain seperti ekosistem bisnis mobil bekas di bawah payung ASLC dan pilar bisnis rental yang bertahan bahkan tetap bisa tumbuh secara menguntungkan di tengah kondisi ekonomi yang penuh tantangan,” ujar Prodjo Sunarjanto, Direktur Utama ASSA dalam keterangan tertulis, Selasa (29/7).
Lebih jauh menurut Prodjo, peningkatan kinerja baik pendapatan maupun laba bersih yang signifikan ini merupakan buah dari keberhasilan ASSA dalam melakukan efisiensi pada biaya operasional (OPEX) yang dilakukan di semua lini bisnis Perseroan.
Dari semua pilar bisnis ASSA, logistik menjadi pilar bisnis yang berkontribusi paling besar terhadap pendapatan.
Dimana di Indonesia, ASSA merupakan salah satu Perusahaan yang memiliki ekosistem logistik terintegrasi dan terlengkap.
Tidak heran kalau bisnis logistik menjadi penyumbang terbesar terhadap pendapatan Perseroan.
Pada periode ini, bisnis logistik menghasilkan pendapatan Rp1,19 triliun, atau 42% dari total pendapatan ASSA.
Menyusul di belakangnya, bisnis rental menghasilkan pendapatan Rp804,17 miliar, lalu bisnis transaksi kendaraan bekas menghasilkan pendapatan Rp522,43 miliar.
Catatan kinerja yang mengesankan ini semakin menguatkan tekad ASSA terus melanjutkan ekspansi guna membangun ekosistem bisnis yang lengkap dan terintegrasi.
Di bidang logistik, ASSA akan terus melengkapi layanan pada logistik mulai dari first mile, mid mile, hingga last mile, agar menjadi one stop solutions.
Di bisnis rental, tahun ini Perseroan akan melakukan peremajaan dan penambahan armada baru.
Dalam hal ini, khusus untuk bisnis rental ASSA telah mengalokasikan belanja modal alias capex sebesar Rp1,3-1,5 triliun.
Adapun untuk pengembangan ekosistem kendaraan bekas, ASSA gencar melakukan ekspansi showroom Caroline.id.
Melalui anak usaha Perseroan, ASLC, tahun ini Perseroan menargetkan untuk membuka 4 showroom Caroline.id baru.
Dari target tersebut, dua showroom baru di Cibubur dan di Bandung telah berhasil dibuka dan beroperasi.
Selain itu, melalui ASLC, bisnis lelang di bawah bendera JBA juga turut menghasilkan kontribusi bisnis yang stabil sebagai balai lelang terbesar di Indonesia yang menguasai sekitar 40% pangsa pasar.
“Dengan terus membuat langkah maju yang konsisten, kami yakin akan mampu mengembangkan semua linis bisnis ASSA secara berkelanjutan dengan dukungan semua pihak terkait,” tutup Prodjo.
Tải thất bại ()