Ipotnews - Indeks dolar menguat pada perdagangan hari ini, didorong oleh kabar perpanjangan gencatan senjata tarif antara Amerika Serikat dan China serta ekspektasi kebijakan moneter yang cenderung hawkish dari The Federal Reserve.
Mengutip data Bloomberg pada Rabu sore (30/7) pukul 15.00 WIB, kurs rupiah akhirnya ditutup di level Rp16.405 per dolar AS, menguat sangat tipis 4 poin atau 0,02% dibandingkan Selasa sore (29/7) dilevel Rp16.409 per dolar AS.
Pengamat mata uang dan komoditas, Ibrahim Assuaibi, menjelaskan bahwa penguatan indeks dolar terjadi setelah pejabat kedua negara sepakat memperpanjang gencatan senjata tarif selama 90 hari. Kesepakatan tersebut tercapai usai dua hari perundingan di Stockholm yang disebut berlangsung konstruktif.
"Tidak ada terobosan besar yang diumumkan. Namun, keputusan akhir untuk memperpanjang gencatan senjata perdagangan yang berakhir 12 Agustus tetap berada di tangan Presiden Donald Trump," kata Ibrahim dalam siaran pers sore ini.
Ia mengutip pernyataan Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, yang menyebut pertemuan tersebut sangat konstruktif meski belum menghasilkan tanda tangan kesepakatan.
Di sisi lain, pasar kini menaruh keyakinan bahwa The Fed akan mempertahankan suku bunga acuan, kendati menghadapi tekanan dari Presiden Trump untuk segera memangkas suku bunga. Beberapa anggota dewan gubernur, termasuk Christopher Waller dan Michelle Bowman, disebut mungkin akan menentang langkah pelonggaran.
"Jika ada tanda-tanda pelemahan lanjutan di pasar tenaga kerja dan kejelasan tarif lebih lanjut dari Trump, The Fed bisa saja membuka opsi pemangkasan suku bunga," ujar Ibrahim.
Dari dalam negeri, eskalasi geopolitik global memberi tantangan terhadap pencapaian target pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,2% tahun ini. Untuk itu, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi pada semester II 2025 harus mencapai 5,4%.
Strategi yang disiapkan mencakup akselerasi belanja pemerintah, mendorong investasi, serta memperkuat konsumsi rumah tangga. Pemerintah juga akan memperluas penyaluran FLPP untuk pembiayaan 350.000 unit rumah, serta menyiapkan program bantuan stimulan perumahan swadaya ( BSPS ).
"Kementerian Keuangan telah membebaskan K/L membelanjakan anggaran, terutama untuk mendorong realisasi belanja yang sempat terkendala efisiensi pada kuartal I/2025," tulis Ibrahim.
Selain itu, pemerintah akan menggenjot program padat karya tunai dan menyiapkan stimulus sektor pariwisata menjelang Natal dan Tahun Baru sebagai upaya menjaga daya beli. (Adhitya/AI)
Sumber : admin
Được in lại từ indopremier_id, bản quyền được giữ lại bởi tác giả gốc.
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.
Website Cộng đồng Giao Dịch FOLLOWME: www.followme.asia
Bạn thích bài viết này? Hãy thể hiện sự cảm kích của bạn bằng cách gửi tiền boa cho tác giả.
Tải thất bại ()