Bursa Sore: Jeda Perang Tarif AS-China Belum Pasti, Saham Asia Mix, IHSG Rontok

avatar
· Views 10

Ipotnews - Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) konsisten di zona merah hingga perdagangan hari Rabu (30/7) selesai. IHSG melemah 69 poin (-0,89%) ke posisi 7.549.
Volume perdagangan yang dibukukan sebanyak 307,83 juta lot saham. Volume tersebut menghasilkan nilai transaksi Rp15,24 triliun.
Saham top gainers:
SSTM
,
IKAN
,
ISEA
,
SWID
,
JAST
,
PGUN
,
COCO
. Saham teraktif:
BBRI
,
CDIA
,
BWPT
,
PGEO
,
BMRI
,
TOBA
,
WIFI
.
Sektor finansial melemah paling parah setelah turun 2,17%. Sementara sektor teknologi paling unggul, naik 1,81%.
Bursa Asia
Pasar saham Asia berjuang untuk mendapatkan katalis yang jelas pada perdagangan hari Rabu (30/7) sore. Para trader berhati-hati setelah negosiasi tarif impor AS dan China berakhir tanpa kesepakatan substantif.
Para investor mengantisipasi keputusan beberapa bank sentral, laporan data ekonomi serta rilis kinerja emiten kuartalan selama beberapa hari ke depan. Sikap para investor tersebut berpuncak pada tenggat waktu penerapan besaran tarif impor oleh Presiden AS Donald Trump terhadap seluruh mitra dagang pada 1 Agustus mendatang.
Sementara itu The Federal Reserve diperkirakan akan mempertahankan suku bunga pada pertemuan kebijakannya pada hari Rabu nanti. Meskipun mungkin akan ada perbedaan pendapat yang jarang terjadi dari beberapa pejabat bank sentral yang mendukung biaya pinjaman yang lebih rendah.
"Dengan kondisi pasar tenaga kerja yang mendekati tingkat kesempatan kerja penuh, sebagian besar pejabat The Fed ingin menunggu dan melihat bagaimana tarif berdampak pada inflasi," kata Tom Kenny, ekonom internasional senior di ANZ di Sydney seperti dikutip Reuters.
Beberapa pejabat khawatir tarif dapat mendorong kenaikan inflasi yang mengarah pada tekanan harga yang lebih persisten, alih-alih hanya sekali, ujarnya dalam sebuah podcast. "Ekspektasi kami adalah The Fed akan berada dalam posisi untuk memangkas suku bunga pada pertemuan bulan September."
Para pejabat AS dan Tiongkok sepakat untuk mengupayakan perpanjangan gencatan senjata tarif 90 hari mereka pada hari Selasa. Meskipun tidak ada terobosan besar yang diumumkan.
Para pejabat AS mengatakan bahwa Trump-lah yang memutuskan apakah akan memperpanjang gencatan senjata perdagangan yang berakhir pada 12 Agustus atau berpotensi membiarkan tarif melonjak kembali hingga tiga digit.
India juga bersiap menghadapi tarif AS yang lebih tinggi -- kemungkinan antara 20% dan 25% -- untuk beberapa ekspor karena menunda konsesi perdagangan baru menjelang tenggat waktu 1 Agustus, menurut dua sumber pemerintah India.
Sementara itu, tiga pejabat tingkat kabinet Korea Selatan bertemu dengan Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick dalam upaya terakhir untuk mencapai kesepakatan.
Indeks Saham Asia
Nikkei 225 (Jepang) -0,05% ke 40.654
Topix (Jepang) +0,40% ke 2.920
Shanghai Composite (China) +0,17% ke 3.615
Shenzhen Component (China) -0,77% ke 11.203
CSI300 (China) -0,02% ke 4.151
Hang Seng (Hong Kong) -1,36% ke 25.176
Kospi (Korsel) +0,74% ke 3.254
Taiex (Taiwan) +1,12% ke 23.461
ASX200 (Australia) +0,59% ke 8.756
Asia Currencies
Yen naik 0,28% menjadi 148,04 per USD
SGD melaju 0,01% menjadi 1,2877 per USD
AUD drop 0,15% menjadi 0,65 per USD
Rupiah naik 0,02% menjadi 16.405 per USD
Rupee drop 0,70% ke 87,4263 per USD
Yuan melaju 0,08% ke 7,1825 per USD
Ringgit merosot 0,19% ke 4,2425 per USD
Baht drop 0,22% ke 32,478 per USD
Bursa Eropa
Market saham Eropa tergelincir turun pada perdagangan hari Rabu (30/7), terbebani oleh saham-saham perbankan. Laba kuartalan emiten menjadi pusat perhatian menjelang jadwal rilis data ekonomi yang padat, di antaranya pengumuman bank sentral, data-data utama di bidang ekonomi, dan batas waktu tarif 1 Agustus yang semakin dekat minggu ini.
Indeks sektor bank turun 0,9% sehari setelah mencapai level tertinggi sejak September 2008. Harga saham bank dari Swiss, UBS naik 3% setelah melaporkan laba kuartal kedua lebih dari dua kali lipat dari tahun lalu. Sementara HSBC Holdings turun 5% karena membukukan laba sebelum pajak semester pertama di bawah perkiraan.
Indeks acuan market saham Eropa, Stoxx 600 turun 0,3%. Bursa regional beragam setelah Indeks DAX Jerman turun 0,3%. Sementara Indeks CAC 40 Prancis naik 0,1%.
Saham emiten tambang Rio Tinto turun 1,4% setelah melaporkan laba pokok semester pertama terkecil dalam lima tahun terakhir akibat harga bijih besi yang melemah.
Oil
Harga minyak turun tipis pada perdagangan pada hari Rabu (30/7) sore di pasar Asia karena investor menunggu perkembangan tenggat waktu penetapan tarif impor yang ditetapkan Presiden AS Donald Trump. Juga faktor sanksi bagi Rusia untuk mengakhiri perang di Ukraina.
Harga minyak mentah Brent yang paling aktif naik 1 sen menjadi $71,69 per barel. Sementara minyak mentah West Texas Intermediate AS turun 2 sen menjadi $69,19 per barel.
(reuters/cnbc/bloomberg/idx)

Sumber : admin

Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.

Website Cộng đồng Giao Dịch FOLLOWME: www.followme.asia

Bạn thích bài viết này? Hãy thể hiện sự cảm kích của bạn bằng cách gửi tiền boa cho tác giả.
avatar
Trả lời 0

Tải thất bại ()

  • tradingContest