
IDXChannel - Sektor ritel tengah menghadapi tekanan dari kondisi ekonomi makro yang kurang bersahabat. Melemahnya daya beli masyarakat menjadi tantangan utama, sebab langsung berdampak pada penurunan penjualan.
Meski begitu, emiten-emiten di sektor ritel yang mampu menyusun strategi dengan cermat dinilai lebih siap atau ‘tahan banting’ menghadapi situasi ini, bahkan masih punya peluang untuk tumbuh.

Belakangan, fenomena ‘Rohana’ alias rombongan hanya nanya dan ‘Rojali’ atau rombongan jarang beli makin sering diperbincangkan. Istilah ini mencerminkan kebiasaan konsumen yang datang ke pusat perbelanjaan tanpa niat membeli, yang kemudian dikaitkan dengan menurunnya daya beli masyarakat. Fenomena ini pun menjadi sorotan para pelaku usaha mall dan ritel modern karena dinilai berpotensi menggerus omzet.
Para analis mengakui bahwa kondisi ekonomi saat ini memang menantang untuk konsumen. Kendati demikian, mereka menilai konsumen saat ini bukan sepenuhnya berhenti berbelanja, melainkan menjadi lebih selektif dan hati-hati dalam mengatur pengeluaran.

Data Bank Indonesia (BI) mencatat, penjualan ritel pada Mei 2025 tumbuh 1,9 persen secara tahunan (year-on-year/YoY). Sepanjang Januari hingga Mei 2025, kinerja sektor ritel masih menunjukkan tren ekspansi, meski pertumbuhannya relatif terbatas, berada di kisaran 0,5 persen hingga 5,5 persen.
Được in lại từ Idxchannel, bản quyền được giữ lại bởi tác giả gốc.
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.
Website Cộng đồng Giao Dịch FOLLOWME: www.followme.asia
Tải thất bại ()