Rupiah Melemah Karena Kekhawatiran Atas Kebijakan Tarif AS Kepada India Dan Brazil

avatar
· Views 15

Ipotnews - Kurs rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat di akhir Juli 2025, karena kekhawatiran pelaku pasar akan tarif Presiden Donald Trump terhadap India dan Brazil.
Mengutip data Bloomberg pada Kamis sore (31/7) pukul 15.00 WIB, kurs rupiah akhirnya ditutup di level Rp16.456 per dolar AS, melemah 51 poin atau 0,31% dibandingkan Rabu sore (30/7) dilevel Rp16.405 per dolar AS.
Presiden AS Donald Trump kembali menggencarkan kebijakan proteksionis dengan menetapkan tarif baru menjelang tenggat 1 Agustus. AS telah mencapai kesepakatan dagang dengan Uni Eropa, Jepang, dan Korea Selatan--yang terakhir sepakat dengan tarif impor 15%.
"Namun, India akan dikenai tarif 25% mulai Jumat karena belum mencapai kesepakatan perdagangan. Sementara, produk Brasil dikenakan bea masuk hingga 50%," kata Ibrahim dalam siaran pers sore ini.
Mengutip laporan Politico, Trump dijadwalkan menandatangani perintah eksekutif pada Kamis (31/7) waktu setempat untuk mengenakan tarif tambahan kepada negara-negara yang belum sepakat secara bilateral.
"Pasar tengah mencermati arah kebijakan dagang Trump yang agresif. Ini membuat permintaan terhadap aset safe haven, seperti dolar AS, kembali meningkat," ujar Ibrahim.
Dari sisi moneter, Federal Reserve tetap mempertahankan suku bunga acuan di kisaran 4,25%-4,50% dalam rapat FOMC Rabu waktu setempat. Keputusan ini diambil lewat voting 9 banding 2, dengan dua gubernur--Michelle Bowman dan Christopher Waller--memilih kenaikan bunga lebih lanjut.
Ketua The Fed Jerome Powell tidak memberikan sinyal waktu yang jelas untuk pemangkasan suku bunga, sehingga ekspektasi pelonggaran kebijakan yang semula diproyeksi mulai September kini mundur ke akhir tahun.
"Ketidakpastian arah kebijakan The Fed memicu tekanan terhadap mata uang negara berkembang, termasuk rupiah," imbuh Ibrahim.
Dari dalam negeri, Dana Moneter Internasional (IMF) menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia dari 4,7% menjadi 4,8% untuk tahun 2025 dan 2026. Proyeksi ini tertuang dalam laporan World Economic Outlook terbaru yang dirilis di Washington, AS, Selasa (29/7).
IMF menilai perbaikan outlook ekonomi RI didukung oleh kondisi eksternal yang membaik, termasuk pelemahan dolar dan realisasi tarif AS yang lebih rendah dari perkiraan sebelumnya. Selain itu, beberapa pelaku bisnis juga telah mengantisipasi kebijakan impor AS dengan mempercepat aktivitas ekspor sejak kuartal I 2025.
Meski naik, angka 4,8% tetap menjadi level pertumbuhan tahunan terendah sejak 2009 di luar periode pandemi COVID-19. (Adhitya/AI)

Sumber : admin

Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.

Website Cộng đồng Giao Dịch FOLLOWME: www.followme.asia

Bạn thích bài viết này? Hãy thể hiện sự cảm kích của bạn bằng cách gửi tiền boa cho tác giả.
avatar
Trả lời 0

Tải thất bại ()

  • tradingContest