Ipotnews - Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) tergerus pada akhir perdagangan hari Kamis (31/7). IHSG longsor 66 poin (-0,87%) ke posisi 7.484.
Aktivitas trading mencatat volume sebanyak 416,30 juta lot saham di akhir sesi I. Volume tersebut menghasilkan nilai transaksi Rp18,27 triliun.
Saham top gainers:
BRRC
, BUVA
, CGAS
, KUAS
, COCO
, IKAN
, BOAT
. Saham teraktif: CDIA
, ANTM
, BBCA
, IKAN
, BBRI
, BUVA
, BMRI
.Sektor infrastruktur turun paling dalam sebesar 2,41%. Sedangkan sektor barang konsumen non primer terkuat setelah naik 0,72%
Bursa Asia
Saham Asia variatif pada perdagangan hari Kamis (31/7) sore, terbebani oleh data aktivitas Tiongkok yang lebih lemah dari perkiraan. Termasuk sinyal the Fed yang masih bersikap hawkish.
Aktivitas manufaktur China menyusut selama empat bulan berturut-turut pada bulan Juli. Indeks Manajer Pembelian (PMI) turun menjadi 49,3 pada bulan Juli dibandingkan 49,7 pada bulan Juni. Meleset dari perkiraan median 49,7 dalam jajak pendapat Reuters. Angka ini merupakan yang terendah sejak April.
Dalam 24 jam yang penuh aksi, investor juga mencerna kesepakatan perdagangan antara AS dan Korea Selatan, keputusan Federal Reserve untuk mempertahankan suku bunga, dan pendapatan yang kuat dari perusahaan teknologi berkapitalisasi besar.
Indeks MSCI untuk saham Asia Pasifik di luar Jepang melemah 0,7%. Saham-saham di Hong Kong dan Tiongkok memimpin penurunan setelah indikator PMI resmi menunjukkan aktivitas ekonomi yang lebih lemah dari perkiraan selama bulan Juli.
Komite penetapan suku bunga Federal Reserve (The Fed) memberikan suara 9-2 pada hari Rabu untuk mempertahankan suku bunga tetap untuk pertemuan kelima berturut-turut. Dua Gubernur Fed berbeda pendapat untuk pertama kalinya dalam lebih dari tiga dekade.
Komentar Ketua Fed Jerome Powell setelah keputusan tersebut melemahkan keyakinan bahwa biaya pinjaman akan mulai turun pada bulan September.
"Meskipun Federal Reserve memutuskan untuk mempertahankan suku bunga tetap pada keputusan penetapan suku bunga terbarunya, peluang penurunan suku bunga pada pertemuan mendatang tetap ada karena mereka menyeimbangkan data ekonomi yang melemah dengan potensi inflasi yang berkelanjutan," kata Manusha Samaraweera, direktur investasi pendapatan tetap di Capital Group.
AS akan mengenakan tarif 15% atas impor dari Korea Selatan. Sebagai imbalannya Korsel akan menginvestasikan $350 miliar dalam proyek-proyek AS dan membeli produk-produk energi AS senilai $100 miliar.
Serangan tarif Trump membayangi pasar global, dengan negosiasi perdagangan dengan India masih berlangsung setelah Trump sebelumnya mengumumkan bahwa AS akan mengenakan tarif 25% untuk barang-barang impor dari negara tersebut.
Sementara itu, harga tembaga berjangka anjlok 19% setelah Trump mengatakan AS akan mengenakan tarif 50% untuk pipa dan kabel tembaga.
Indeks Saham Asia
Nikkei 225 (Jepang) +1,02% ke 41.069
Topix (Jepang) +0,78% ke 2.943
Shanghai Composite (China) -1,18% ke 3.573.
Shenzhen Component (China) -1,73% ke 11.009
CSI300 (China) -1,82% ke 4.075
Hang Seng (Hong Kong) -1,60% ke 24.773
Kospi (Korsel) -0,28% ke 3.245
Taiex (Taiwan) +0,34% ke 23.542
ASX200 (Australia) -0,15% ke 8.742
Asia Currencies
Yen drop 0,07% menjadi 149,62 per USD
SGD melaju 0,10% menjadi 1,2953 per USD
AUD naik 0,33% menjadi 0,6455 per USD
Rupiah drop 0,31% menjadi 16.456 per USD
Rupee drop 0,12% ke 87,5325 per USD
Yuan melaju 0,06% ke 7,1929 per USD
Ringgit merosot 0,40% ke 4,26 per USD
Baht naik 0,17% ke 32,675 per USD
Bursa Eropa
Market saham Eropa naik tipis pada trading hari Kamis (31/7), dibantu oleh serangkaian kesepakatan perdagangan di menit-menit akhir setelah Presiden AS Donald Trump mengeluarkan serangkaian pengumuman tarif.
Indeks acuan Eropa, Stoxx 600 naik 0,3%. Indeks ini diperkirakan akan ditutup 1,6% lebih tinggi di akhir bulan karena meredanya kekhawatiran perdagangan, data ekonomi AS dan Eropa yang lebih baik dari perkiraan.
Indeks DAX Jerman naik 0,47% ke posisi 24.376. Indeks FTSE Inggris juga menguat 0,44% ke level 9.177 dan Indeks CAC Perancis naik 0,27% di titik 7.884.
Oil
Harga minyak bergerak melemah pada perdagangan hari Kamis (31/7) sore karena investor mempertimbangkan risiko kekurangan pasokan di tengah desakan Presiden AS Donald Trump untuk penyelesaian cepat perang di Ukraina melalui kenaikan tarif. Meskipun kenaikan stok minyak mentah AS membebani harga.
Minyak mentah Brent berjangka untuk bulan September, yang akan berakhir pada hari Kamis, turun 18 sen atau 0,3% menjadi $73,06 per barel. Kontrak Brent Oktober yang lebih aktif turun 26 sen atau 0,4%, menjadi $72,21.
Minyak mentah West Texas Intermediate AS untuk kontrak bulan September turun 17 sen, atau 0,2%, menjadi $69,83 per barel. Kedua acuan ditutup 1% lebih tinggi pada hari Rabu.
(reuters/cnbc/bloomberg/idx)
Sumber : admin
Được in lại từ indopremier_id, bản quyền được giữ lại bởi tác giả gốc.
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.
Website Cộng đồng Giao Dịch FOLLOWME: www.followme.asia
Bạn thích bài viết này? Hãy thể hiện sự cảm kích của bạn bằng cách gửi tiền boa cho tác giả.
Tải thất bại ()