Pasardana.id - Pada perdagangan kemarin (31/07), IHSG ditutup melemah -65,55 poin (-0,87%) ke level 7.484,34.
Pelemahan IHSG disebabkan koreksi sahamsaham berkapitalisasi besar seperti BBRI (-1,85%), BMRI (-2,38%), BBCA (-1,19%), MDKA (-7,45%), & CDIA (-10%).
Kemudian, kinerja mayoritas emiten yang telah merilis laporan keuangan Q2-2025 tercatat mengalami penurunan kinerja, sehingga ikut menjadi penekan IHSG.
Dari eksternal, The Fed mempertahankan suku bunga acuan di kisaran 4,25%–4,5%, sesuai dengan perkiraan.
Jerome Powell menegaskan bahwa masih terlalu dini untuk mempertimbangkan pemangkasan suku bunga AS dan tidak memberikan kejelasan mengenai waktu pelaksanaan pelonggaran kebijakan moneter hingga akhir tahun 2025.
Sementara itu, Wall Street tadi malam ditutup melemah, seperti DJIA (-0,74%), S&P 500 (-0,37%), & Nasdaq (-0,03%).
Pelemahan tersebut menyusul putaran terbaru laporan keuangan perusahaan dan data ekonomi Amerika Serikat (AS).
Di sisi lain, investor menunggu hasil dari perusahaan-perusahaan megacap Amazon dan Apple yang akan dirilis setelah bel penutupan perdagangan.
Investor kini akan memantau laporan penggajian non-pertanian hari Jumat dan tenggat waktu tarif yang semakin dekat, karena Presiden AS Donald Trump diperkirakan akan mengeluarkan tarif bea masuk akhir yang lebih tinggi untuk negara-negara yang belum mencapai kesepakatan, meskipun Meksiko diberikan penangguhan selama 90 hari.
“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan cenderung bergerak di zona merah merespon minimnya katalis positif dari dalam negeri ataupun dari eksternal. Investor hari ini akan mencermati rilis data inflasi (Jul-25) dan Neraca Perdagangan Indonesia (Jul-25),” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset Jumat (01/8).
Tải thất bại ()