Pabrik Kemasan Aseptik Pertama di RI Resmi Beroperasi

avatar
· Views 15
Pabrik Kemasan Aseptik Pertama di RI Resmi Beroperasi
Ilustrasi pabrik - Foto: Getty Images/iStockphoto/agnormark
Jakarta

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memprediksi nilai produksi industri kemasan nasional akan tumbuh mencapai Rp 105 triliun pada akhir 2025. Pertumbuhan ini didorong oleh meningkatnya konsumsi masyarakat, kemajuan teknologi pengemasan, serta pertumbuhan pesat sektor farmasi dan e-commerce.

Airlangga mengatakan industri kemasan akan tetap tumbuh selama masih ada sumber daya manusia (SDM) yang membutuhkan makan dan minum, meski ketidakpastian dunia masih membayangi.

"Walaupun dunia menghadapi berbagai macam ancaman, tantangan, pertumbuhan ekonomi rata-rata 5%, tetapi selama masih ada pertumbuhan kelahiran, selama masih ada human resource atau semakin banyak SDM yang membutuhkan makan dan minum, maka disitu butuh packaging karena packaging ini membawa dari sumber kepada rumah masing-masing. Jadi ini industri yang menurut saya recession-proof," kata Airlangga dalam keterangan resmi, Minggu (3/8/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tercatat nilai produksi industri kemasan nasional menunjukkan kenaikan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2022 nilainya mencapai Rp 87,6 triliun, lalu menjadi Rp 93,2 triliun di tahun 2023.

Baca juga: Kasih Ancaman Keras! Trump Minta 17 Bos Farmasi Turunkan Harga Obat

ADVERTISEMENT

Airlangga sendiri baru meresmikan pabrik kemasan aseptik pertama di Indonesia milik PT Lami Packaging Indonesia di Serang, Banten pada Jumat (1/7). Ia mengapresiasi langkah ini sebagai salah satu industri yang mendukung transisi energi bersih melalui pemanfaatan energi surya solar panel dengan kapasitas mencapai 5,3 megawatt (MW).

"Langkah tersebut diharapkan dapat diadopsi oleh berbagai sektor industri sehingga mampu mendukung target pencapaian Net Zero Emission yang digalakkan pemerintah," ucapnya.

Industri kemasan aseptik tercatat masih melakukan impor dengan nilai US$ 193 juta pada 2024. Hal tersebut menandakan bahwa pasar industri kemasan memiliki jangkauan yang luas dan masih terdapat ruang untuk terus mengoptimalkan produksi sektor tersebut sehingga diharapkan dapat mengurangi ketergantungan terhadap impor.

Ke depan, pemerintah terus mendorong penguatan sektor industri sebagai salah satu motor utama pertumbuhan ekonomi nasional. Dengan kontribusi signifikan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 19,6%, sektor industri menjadi sektor penunjang utama dalam struktur ekonomi nasional.

"Karena tidak ada pabrik lain yang melakukan aseptic packaging di Indonesia, sehingga persaingannya hanya dengan persaingan global. Tetapi dengan keberadaan di Indonesia dari segi logistik akan sangat menguntungkan bagi industri makan minum ke depan. Dengan pembangunan pabrik baru ini, semoga bermanfaat luas dan mendorong daripada pertumbuhan industri makan minum," tutur Airlangga.

Sebagai informasi, industri aseptic packaging merupakan industri yang memproduksi kemasan steril (aseptik) untuk menyimpan dan mendistribusikan produk, terutama makanan dan minuman. Dengan peluang pertumbuhan sektor makanan, minuman, serta farmasi yang dinilai akan pesat, aseptic packaging menjadi industri strategis yang mendukung ketahanan pangan dan distribusi logistik modern.

(kil/kil)

Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.

Website Cộng đồng Giao Dịch FOLLOWME: www.followme.asia

Bạn thích bài viết này? Hãy thể hiện sự cảm kích của bạn bằng cách gửi tiền boa cho tác giả.
avatar
Trả lời 0

Tải thất bại ()

  • tradingContest