Pasardana.id – Riset harian BNI Sekuritas menyebutkan, diperdagangan sebelumnya (01/8), IHSG ditutup naik 0.71%, dan disertai dengan net buy asing sebesar Rp278 Miliar.
Saham yang paling banyak dibeli asing adalah TLKM, TOBA, UNVR, ANTM dan GOTO.
Sementara itu, Wall Street turun dengan indeks S&P mengalami penurunan persentase harian terbesar dalam lebih dari dua bulan karena tarif baru AS terhadap puluhan mitra dagang dan laporan ketenagakerjaan. Jumat (1/8), indeks Dow Jones Industrial Average melemah 1,23%, S&P 500 turun 1,60% dan Nasdaq Composite melemah 2,24%. S&P 500 mencatat penurunan persentase harian terbesar sejak 21 Mei dan indeks Nasdaq mengalami penurunan persentase harian terbesar sejak 21 April. Penurunan tersebut juga membebani pasar saham adalah koreksi 8,3% pada saham Amazon, setelah perusahaan tersebut merilis hasil kuartalan namun gagal memenuhi ekspektasi tinggi untuk unit komputasi awan Amazon Web Services-nya. Hanya beberapa jam sebelum batas waktu tarif pada hari Jumat, Presiden Donald Trump menandatangani perintah eksekutif yang mengenakan bea masuk atas impor AS dari berbagai negara, termasuk Kanada, Brasil, India, dan Taiwan, dalam putaran pungutan terbarunya ketika negara-negara berusaha mencari cara untuk mencapai kesepakatan yang lebih baik. Di sisi lain, data yang menunjukkan pertumbuhan lapangan kerja AS melambat lebih dari perkiraan pada bulan Juli, sementara laporan bulan sebelumnya direvisi turun tajam, menunjukkan pasar tenaga kerja mungkin mulai terdampak. Laporan tersebut meningkatkan ekspektasi bahwa The Fed akan memangkas suku bunga pada pertemuan bulan September.
Di sisi lain, Bursa saham Asia-Pasifik melemah pada Jumat (1/8), menyusul keputusan AS untuk memberlakukan tarif impor baru terhadap puluhan mitra dagangnya. Sementara itu, investor global menantikan rilis data tenaga kerja AS yang akan menjadi penentu utama arah kebijakan suku bunga The Fed bulan depan. Presiden AS Donald Trump pada Kamis (31/7) malam menandatangani perintah eksekutif yang memberlakukan tarif impor antara 10% hingga 41% terhadap berbagai negara. India terkena tarif 25% untuk ekspor ke AS, Taiwan 20%, Thailand 19%, dan Korea Selatan 15%. Kanada juga terkena kenaikan tarif dari 25% menjadi 35% untuk produk yang tidak tercakup dalam perjanjian dagang USMCA, sementara Meksiko diberi kelonggaran 90 hari untuk negosiasi lebih lanjut. Indeks Nikkei 225 Jepang turun 0,66%, dan Topix naik 0,19%. Di Korea Selatan, indeks Kospi anjlok 3,88%, dan Kosdaq merosot 4,03%. Sementara itu, Hang Seng Hong Kong turun 1,07%, Shanghai Composite melemah 0,37% dan ASX 200 Australia menurun 0,92%.
Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, dalam riset Senin (04/8), Fanny Suherman, CFP®? selaku Head of Retail Research BNI Sekuritas menyebutkan, “IHSG masih terbuka peluang koreksi seiring dengan melemahnya bursa US efek data tenaga kerja yang turun drastis. Diperkirakan Support IHSG: 7430-7480 dan Resist IHSG: 7580-7640.”
Selanjutnya disampaikan beberapa saham yang bisa menjadi Trading Idea hari ini, yaitu: MINA, BKSL, RATU, MDKA, ANTM, dan PANI.
Berikut ini rekomendasi trading sahamnya;
MINA, Spec Buy dengan area beli di 170-176, cutloss di bawah 165. Target dekat di 195-204.
BKSL, Spec Buy dengan area beli di 163-165, cutloss di bawah 158. Target dekat di 169-175.
RATU, Spec Buy dengan area beli di 7775-7875, cutloss di bawah 7750. Target dekat di 7950-8125.
MDKA, Buy if Break 2470, dengan target dekat di 2540-2600. Cutloss di bawah 2380.
ANTM, Spec Buy dengan area beli di 2860-2880, cutloss di bawah 2850. Target dekat di 2910-2950.
PANI, Spec Buy dengan area beli di 16000-16125, cutloss di bawah 15950. Target dekat di 16250-16350.
Tải thất bại ()