Pasardana.id – Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan akhir pekan lalu (01/08), IHSG ditutup menguat +53,43 poin (+0,71%) ke level 7.537,62.
Kenaikan IHSG didorong kenaikan saham-saham berkapitalisasi besar seperti TLKM (+3,47%), TPIA (+3,50%), BBRI (+0,81%), & CDIA (+9,76%).
Dari sisi data ekonomi, BPS mencatat terjadinya kenaikan inflasi menjadi 2,37% YoY pada Juli 2025 (vs. Juni 2025: inflasi 1,87% YoY), lebih tinggi dari ekspektasi konsensus di level 2,24% YoY, sekaligus menandai inflasi tahunan yang tertinggi sejak Juni 2024.
Dari eksternal, Trump mengonfirmasi tarif dasar global sebesar 10% dan memberlakukan tarif balasan hingga 41% terhadap negara-negara yang tidak memiliki perjanjian perdagangan.
Di sisi lain, data PCE inti AS menunjukan adanya kenaikan sehingga meredupkan prospek pemotongan suku bunga The Fed pada September 2025.
Sementara itu, Wall Street akhir pekan lalu ditutup melemah, seperti DJIA (-1,23%), S&P 500 (-1,60%), & Nasdaq (-2,24%).
Penambahan lapangan kerja hanya sebanyak 73.000 pada Juli, jauh di bawah ekspektasi, dengan revisi tajam ke bawah pada bulan-bulan sebelumnya yang menandakan kelemahan pasar tenaga kerja yang lebih dalam.
Imbal hasil Treasury turun dan peluang pemotongan suku bunga The Fed pada September naik di atas 80%.
Sentimen memburuk setelah tarif baru sebesar 10% hingga 41% dikenakan pada impor dari mitra utama termasuk Kanada, India, dan Taiwan.
“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan cenderung bergerak mixed seiring wait & see investor mencermati rilis laporan keuangan emiten Q2-2025 yang akan rilis,” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset Senin (04/8).
Tải thất bại ()