Bursa Siang: Saham Asia Mix Ditolong Prospek Pelonggaran Moneter, IHSG Terkoreksi

avatar
· Views 28

Ipotnews - Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) menuju ke zona merah saat finis perdagangan sesi I hari Senin (4/8). IHSG melorot 25 poin (-0,33%) ke posisi 7.512.
Aktivitas trading mencatat volume sebanyak 161,90 juta lot saham di akhir sesi I. Volume tersebut menghasilkan nilai transaksi Rp8,18 triliun.
Saham top gainers:
DKHH
,
COIN
,
BRNA
,
FILM
,
BEER
,
SWID
,
KEJU
. Saham teraktif:
COIN
,
CUAN
,
NCKL
,
BCAP
,
BRPT
,
RAJA
,
TOBA
.
Sektor energi tergerus paling dalam, turun 0,54%. Sementara sektor kesehatan paling perkasa, naik 1,61%.
Bursa Asia
Market saham Asia variatif pada perdagangan hari Senin (4/8) seiring prospek penurunan suku bunga meredakan kekhawatiran pada ekonomi AS.
Prospek perubahan suku bunga merupakan satu-satunya hikmah dari laporan penggajian yang buruk. Revisi ke bawah membuat rata-rata pertumbuhan lapangan kerja tiga bulan menjadi 35.000 dari 231.000 di awal tahun.
"Laporan ini semakin mendekatkan pertumbuhan penggajian dengan indikator data besar pertambahan lapangan kerja dan data pertumbuhan yang lebih luas, yang keduanya telah melambat secara signifikan dalam beberapa bulan terakhir," ujar tim analis di Goldman Sachs seperti dilansir Reuters.
"Secara keseluruhan, data ekonomi ini mengonfirmasi pandangan kami bahwa ekonomi AS tumbuh di bawah potensi."
Reaksi Presiden Donald Trump juga tidak memberikan kepercayaan, karena pemecatan kepala Statistik Tenaga Kerja mengancam kredibilitas data ekonomi AS. Demikian pula, berita bahwa Trump akan mengisi posisi gubernur di Federal Reserve lebih awal menambah kekhawatiran tentang politisasi kebijakan suku bunga.
Para analis berasumsi bahwa orang yang ditunjuk tersebut akan setia kepada Trump saja. Meskipun presiden dengan berat hati mengakui bahwa Ketua Fed Jerome Powell kemungkinan akan menyelesaikan masa jabatannya.
"Ini membuka prospek dukungan yang lebih luas di Dewan Fed untuk suku bunga yang lebih rendah lebih cepat," kata Ray Attrill, kepala riset valas di NAB.
"Kredibilitas Fed, dan keakuratan statistik yang menjadi dasar keputusan kebijakan mereka, kini menjadi sorotan."
Indeks Saham Asia
Nikkei 225 (Jepang) -1,45%
Topix (Jepang) -1,30%
Shanghai Composite (China) +0,20%
Shenzhen Component (China) -0,28%
CSI300 (China) 0,00%
Hang Seng (Hong Kong) +0,49%
Kospi (Korsel) +0,96%
Taiex (Taiwan) -0,48%
ASX200 (Australia) -0,11%
Asia Currencies
Yen drop 0,21% menjadi 147,71 per USD
SGD melaju 0,19% menjadi 1,2874 per USD
AUD naik 0,12% menjadi 0,6482 per USD
Rupiah naik 0,78% menjadi 16.383 per USD
Rupee naik 0,18% ke 87,39 per USD
Yuan melaju 0,20% ke 7,1792 per USD
Ringgit melaju 0,98% ke 4,2362 per USD
Baht naik 0,13% ke 32,464 per USD
Oil
Harga minyak melanjutkan penurunan pada hari Senin (1/8) setelah OPEC + menyetujui kenaikan produksi pada bulan September. Kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi di AS--pengguna minyak terbesar dunia--juga menambah tekanan terhadap harga minyak.
Harga minyak mentah Brent turun 40 sen menjadi $69,27 per barel. Sementara minyak mentah West Texas Intermediate AS berada pada harga $66,96 per barel, turun 37 sen.
(reuters/cnbc/bloomberg/idx)

Sumber : admin

Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.

Bạn thích bài viết này? Hãy thể hiện sự cảm kích của bạn bằng cách gửi tiền boa cho tác giả.
avatar
Trả lời 0

Tải thất bại ()

  • tradingContest