Market Diprediksi Serap Lonjakan Output OPEC+, Minyak Berbalik Menanjak

avatar
· Views 21

Ipotnews - Harga minyak menguat, Senin, memangkas kerugian sebelumnya, karena trader memperkirakan pasar akan menyerap kenaikan output besar lainnya oleh OPEC + pada September, sementara kekhawatiran tentang gangguan pengiriman minyak Rusia ke importir utama India juga memberikan dukungan.
Minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, naik 22 sen, atau 0,32%, menjadi USD69,89 per barel pada pukul 14.09 WIB, demikian laporan  Reuters  dan  Bloomberg,  di Singapura, Senin (4/8).
Sementara, patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate, bertambah 32 sen atau 0,48%, menjadi USD67,65 per barel. Kedua kontrak tersebut melambung sekitar USD2 per barel pada penutupan Jumat.
Organisasi Negara Eksportir Minyak dan sekutunya, yang dikenal sebagai OPEC +, Minggu, sepakat untuk meningkatkan output minyak 547.000 barel per hari untuk September, langkah terbaru dalam serangkaian percepatan kenaikan produksi untuk mendapatkan kembali pangsa pasar. OPEC + menyebutkan ekonomi yang sehat dan stok yang rendah sebagai alasan di balik keputusannya.
Langkah ini, sejalan dengan ekspektasi pasar, menandai pembalikan penuh dan awal dari pemangkasan output terbesar OPEC +, ditambah peningkatan produksi terpisah untuk Uni Emirat Arab, yang mencapai 2,5 juta barel per hari, atau sekitar 2,4% dari permintaan dunia.
"Penambahan produksi ini tampaknya berdampak kecil karena sudah diprediksi sebelumnya," kata Michael McCarthy, CEO Moomoo Australia.
Tampaknya trader berfokus pada komentar dari negara-negara produsen OPEC bahwa penambahan output sebelumnya mudah diserap, terutama di seluruh Asia, papar dia.
Analis Goldman Sachs memperkirakan kenaikan pasokan aktual dari delapan negara OPEC + yang telah meningkatkan produksi sejak Maret akan mencapai 1,7 juta barel per hari, karena anggota kelompok lainnya memangkas output setelah sebelumnya mengalami kelebihan produksi.
Namun, investor tetap waspada terhadap sanksi Amerika lebih lanjut terhadap Iran dan Rusia yang dapat mengganggu pasokan. Presiden Donald Trump mengancam akan mengenakan tarif sekunder 100% kepada buyer minyak mentah Rusia dalam upayanya menekan Moskow agar menghentikan perang di Ukraina.
Setidaknya dua kapal bermuatan minyak Rusia yang akan dikirim ke kilang-kilang di India dialihkan ke tujuan lain menyusul sanksi baru AS, ungkap sumber perdagangan, Jumat, dan arus perdagangan LSEG menunjukkan.
Hal ini membahayakan pasokan minyak mentah sekitar 1,7 juta barel per hari jika pengilangan India berhenti membeli minyak Rusia, ungkap analis ING, Warren Patterson.
"Ini berpotensi menghapus surplus yang diperkirakan hingga kuartal keempat dan 2026, serta memberi OPEC + kesempatan untuk mulai mengakhiri pemangkasan pasokan tahap berikutnya yang berjumlah 1,66 juta barel per hari."
Namun, dua sumber pemerintah India mengatakan kepada  Reuters , Sabtu, bahwa negara itu akan tetap membeli minyak dari Rusia meski ada ancaman Trump.
Kekhawatiran tentang tarif Trump yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi global dan konsumsi bahan bakar juga menghantui pasar, terutama setelah data ekonomi AS tentang pertumbuhan lapangan kerja, Jumat, berada di bawah ekspektasi.
Perwakilan Dagang AS, Jamieson Greer, Minggu, mengatakan tarif yang diberlakukan pekan lalu terhadap sejumlah negara kemungkinan akan tetap berlaku alih-alih dipotong sebagai bagian dari negosiasi yang sedang berlangsung. (ef)

Sumber : Admin

Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.

Website Cộng đồng Giao Dịch FOLLOWME: www.followme.asia

Bạn thích bài viết này? Hãy thể hiện sự cảm kích của bạn bằng cách gửi tiền boa cho tác giả.
avatar
Trả lời 0

Tải thất bại ()

  • tradingContest