Pasardana.id – Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan kemarin (04/08), IHSG ditutup melemah -73,12 poin (-0,97%) ke level 7.464,65.
Pelemahan IHSG disebabkannya koreksi saham-saham berkapitalisasi besar seperti AMMN (-14,75%), BREN (- 7,69%), TPIA (-4,17%), BRPT (-4,46%), & SMMA (-4,23%).
Dari dalam negeri, investor menantikan rilis data PDB Indonesia yang akan rilis hari Selasa (05/08).
Kemudian, BPS mencatat bahwa nilai ekspor batu bara Indonesia selama 1H25 mencapai US$12 miliar (-21,1% YoY), dengan volume ekspor turun ke level 184,2 juta ton (-6,33% YoY) dan harga rata–rata turun ke level US$65 per ton (-15,9% YoY).
Dari eksternal, data jumlah tenaga kerja non-pertanian AS hanya meningkat 73.000 bulan lalu dan menandakan kelemahan pasar tenaga kerja AS yang lebih dalam.
Hal tersebut meningkatkan ekspektasi investor terhadap pelonggaran suku bunga the Fed di bulan September.
Sementara itu, Wall Street tadi malam ditutup menguat, seperti DJIA (+1,34%), S&P 500 (+1,47%), & Nasdaq (+1,95%).
Kenaikan ini didorong oleh harapan baru akan penurunan suku bunga the Fed pada bulan September menyusul laporan pekerjaan Juli yang lemah dan revisi ke bawah pada bulan-bulan sebelumnya.
Presiden Trump memecat kepala Biro Statistik Tenaga Kerja sebagai tanggapan dan mengatakan akan menunjuk pengganti minggu ini, bersama dengan penerus Gubernur Fed, Adriana Kugler yang akan keluar.
Kemudian, tarif terbaru sebesar 10% hingga 41% menambah tekanan, meskipun Swiss dan Uni Eropa menunjukkan kesediaan untuk bernegosiasi.
“Pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan cenderung bergerak di zona hijau seiring ekspektasi pelonggaran suku bunga the Fed. Investor hari ini akan mencermati rilis data PDB Indonesia (Q2-2025),” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset Selasa (05/8).
Tải thất bại ()