Ipotnews - Harga minyak relatif flat, Selasa, karena trader menilai peningkatan pasokan OPEC + di tengah kekhawatiran melemahnya permintaan dan ancaman baru Presiden AS Donald Trump terhadap India atas pembelian minyak Rusia.
Minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, naik 2 sen menjadi USD68,75 per barel pada pukul 13.37 WIB, demikian laporan Reuters dan Bloomberg, di Singapura, Selasa (5/8).
Sementara, patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate, tidak berubah di posisi USD66,29 per barel.
Kedua kontrak tersebut merosot lebih dari 1% pada sesi sebelumnya dan mencapai level terendah dalam seminggu.
"Harga acuan minyak mentah tersebut melemah karena kapasitas tambahan dari OPEC + bertindak sebagai penyangga untuk setiap kekurangan pasokan Rusia," kata Priyanka Sachdeva, analis Phillip Nova.
Organisasi Negara Eksportir Minyak dan sekutunya, yang dikenal sebagai OPEC +, Minggu, sepakat untuk meningkatkan output sebesar 547.000 barel per hari untuk September.
Hal ini menandai pembalikan penuh dan awal dari pemangkasan produksi terbesar grup tersebut, yang berjumlah sekitar 2,5 juta barel per hari, atau sekitar 2,4% dari permintaan global, meski analis memperingatkan jumlah aktual yang kembali ke pasar akan lebih sedikit.
Peningkatan pasokan ini terjadi di tengah kekhawatiran baru tentang permintaan, dengan beberapa analis memperkirakan pertumbuhan ekonomi yang melambat pada paruh kedua 2025.
Selasa, analis JPMorgan mengatakan risiko resesi Amerika cukup tinggi karena permintaan tenaga kerja mandek. Selain itu, pertemuan Politbiro China pada Juli mengisyaratkan tidak ada pelonggaran kebijakan tambahan, dengan fokus bergeser ke penyeimbangan struktural ekonomi terbesar kedua di dunia itu, tulis analis JPMorgan.
Pada saat bersamaan, investor mengamati kemungkinan gangguan pasokan.
Presiden AS Donald Trump mengatakan dia dapat mengenakan tarif sekunder 100% pada pembeli minyak mentah Rusia, seperti India, setelah mengumumkan tarif 25% untuk impor India pada Juli.
Senin, Trump kembali mengancam tarif yang lebih tinggi atas barang-barang India terkait pembelian minyak Rusia. New Delhi menyebut serangan Trump "tidak beralasan" dan berjanji untuk melindungi kepentingan ekonominya, yang memperdalam keretakan perdagangan antara kedua negara.
India adalah pembeli terbesar minyak mentah lintas laut dari Rusia, mengimpor sekitar 1,75 juta barel per hari dari Januari hingga Juni tahun ini, melonjak 1% dari tahun lalu, menurut data sumber-sumber perdagangan.
Trader juga menunggu perkembangan tarif terbaru AS terhadap mitra dagangnya, yang dikhawatirkan analis dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi dan mengurangi permintaan bahan bakar. (ef)
Sumber : Admin
Được in lại từ indopremier_id, bản quyền được giữ lại bởi tác giả gốc.
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.
Website Cộng đồng Giao Dịch FOLLOWME: www.followme.asia
Bạn thích bài viết này? Hãy thể hiện sự cảm kích của bạn bằng cách gửi tiền boa cho tác giả.
Tải thất bại ()