Ipotnews - Dolar AS menguat, Selasa, tetapi masih mendekati level terendah Jumat, dengan pasar masih berkonsolidasi setelah laporan ketenagakerjaan yang lemah meningkatkan spekulasi pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve bulan depan.
Investor juga berfokus pada nominasi Presiden Donald Trump untuk Federal Reserve Board, termasuk pilihannya untuk komisioner Biro Statistik Tenaga Kerja, demikian laporan Reuters, di New York, Selasa (5/8) atau Rabu (6/8) pagi WIB.
"Saat ini, kita pada dasarnya sedang berdamai setelah data (penggajian) dan kita mendapati the Fed yang...tidak terburu-buru untuk memotong suku bunga dan tidak benar-benar melihat tanda-tanda inflasi, atau mungkin hanya sedikit inflasi," kata Eugene Epstein, analis Moneycorp di New Jersey.
"Jadi, pada dasarnya kita berada dalam kondisi sulit antara sekarang dan pengumuman CPI (indeks harga konsumen) pekan depan. Dan dolar sedang berkonsolidasi...menunggu data tersebut."
Ekonom Wall Street memperkirakan CPI untuk Juli akan naik tipis menjadi 0,3% (bulanan) dan 3,0% (tahunan), menurut jajak pendapat Reuters.
Selain data ekonomi, pasar juga mencermati perubahan kepemimpinan di tubuh the Fed, yang dapat mengubahnya menjadi bank sentral yang lebih dovish, sejalan dengan keinginan Trump.
Selasa, Trump mengatakan akan segera mengumumkan keputusan mengenai pengganti jangka pendek Gubernur the Fed Adriana Kugler, yang mengundurkan diri Jumat lalu, termasuk pilihannya untuk ketua the Fed berikutnya. Dia mencoret Menteri Keuangan AS Scott Bessent sebagai kandidat pengganti kepala the Fed saat ini, Jerome Powell, yang masa jabatannya berakhir pada Mei 2026.
Bessent ingin tetap menjabat, ucap Trump, seraya menambahkan bahwa Gedung Putih sedang mempertimbangkan empat kandidat untuk menggantikan Powell.
"Kita dapat berargumen bahwa pengganti Kugler bersifat dovish terhadap suku bunga, dan pada gilirannya, berarti dolar AS yang lebih lemah ke depannya," ungkap Epstein.
Selain keluarnya Kugler, Trump juga memecat Komisioner BLS, Erika McEntarfer, Jumat, setelah data menunjukkan pertumbuhan lapangan kerja yang lebih lemah dari perkiraan pada Juli, dan revisi penurunan besar-besaran pada jumlah lapangan kerja dua bulan sebelumnya. Minggu, Trump mengatakan akan mengumumkan komisioner BLS yang baru dalam tiga hingga empat hari.
Sektor Jasa Melemah
Sementara itu, data Selasa hanya berdampak kecil pada pasar valuta asing.
Aktivitas sektor jasa Amerika Serikat secara tak terduga menunjukkan hasil yang flat pada Juli, dengan sedikit perubahan dalam pesanan dan pelemahan lebih lanjut dalam lapangan kerja meski biaya input naik paling tinggi dalam hampir tiga tahun.
Institute for Supply Management (ISM) mengatakan purchasing managers index (PMI) non-manufakturnya turun menjadi 50,1 bulan lalu, dari 50,8 pada Juni. Ekonom yang disurvei Reuters memperkirakan PMI jasa akan naik menjadi 51,5.
Dalam perdagangan petang, euro terakhir mendatar terhadap dolar di USD1,1569. Hal ini mendorong Indeks Dolar (Indeks DXY), yang mengukur greenback terhadap sekeranjang enam mata uang utama lainnya dengan euro sebagai komponen terbesar, naik 0,2% menjadi 98,81, setelah menyentuh level terendah satu minggu di awal sesi, yakni 98,609.
Di tengah laporan ketenagakerjaan AS yang lemah, kontrak berjangka suku bunga kini memperkirakan peluang 91% the Fed memangkas suku bunga pada pertemuan bulan depan, dibandingkan 35% seminggu sebelumnya, menurut FedWatch Tool CME Group.
Kontrak berjangka juga mengindikasikan pemangkasan suku bunga 60 basis poin (bp) hingga akhir Desember dan pelonggaran sebesar 130 bp hingga Oktober 2026, 30 bp lebih tinggi dari level yang terlihat pada Jumat sebelum data ketenagakerjaan AS.
Di sisi lain, Goldman Sachs memperkirakan the Fed akan memangkas suku bunga 25 bp sebanyak tiga kali berturut-turut mulai September, dengan kemungkinan penurunan 50 bp jika laporan ketenagakerjaan berikutnya menunjukkan peningkatan lebih lanjut dalam jumlah pengangguran.
Pada pasangan mata uang lainnya, dolar menguat 0,4% menjadi 147,66 yen, setelah risalah rapat kebijakan Juni memperlihatkan beberapa anggota dewan Bank of Japan mengatakan BOJ akan mempertimbangkan untuk melanjutkan kenaikan suku bunga jika ketegangan perdagangan mereda.
Namun, fokus tetap pada ketidakpastian tarif, setelah bea masuk terbaru yang diberlakukan Trump terhadap impor dari puluhan negara, pekan lalu, meningkatkan kekhawatiran tentang kesehatan ekonomi global.
Tarif 15% yang dikenakan terhadap barang-barang Uni Eropa saat memasuki AS bersifat inklusif, tutur seorang pejabat senior UE, Selasa.
Franc Swiss sedikit melemah pada hari itu di level 0,8077 per dolar, setelah turun 0,5% pada sesi sebelumnya.
Swiss ingin mengajukan "penawaran yang lebih menarik" dalam perundingan perdagangan dengan Washington, untuk menghindari tarif impor AS sebesar 39% atas barang-barang Swiss yang mengancam ekonominya yang berbasis ekspor. (ef)
Sumber : Admin
Được in lại từ indopremier_id, bản quyền được giữ lại bởi tác giả gốc.
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.
Bạn thích bài viết này? Hãy thể hiện sự cảm kích của bạn bằng cách gửi tiền boa cho tác giả.
Tải thất bại ()