Minyak Rebound, Merespons Ancaman Trump pada Pembeli Pasokan Rusia

avatar
· Views 13

Ipotnews - Harga minyak menguat, Rabu, rebound dari level terendah lima minggu pada hari sebelumnya, di tengah kekhawatiran gangguan pasokan menyusul ancaman tarif Presiden AS Donald Trump terhadap India atas pembelian minyak mentah Rusia.
Minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, naik 65 sen, atau 0,96%, menjadi USD68,29 per barel pada pukul 14.12 WIB, demikian laporan  Reuters  dan  Bloomberg,  di Singapura, Rabu (6/8).
Sementara, patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate, bertambah 64 sen, atau 0,98%, menjadi USD65,80 per barel.
"Masih banyak ketidakpastian mengenai penerapan tarif sekunder Amerika terhadap pembeli minyak Rusia...perbincangan pasar semakin meluas bahwa pembelian minyak Rusia oleh China mungkin akan menjadi fokus selanjutnya," kata analis ING.
"Jika India berhenti membeli minyak Rusia di tengah ancaman tarif, kami yakin pasar akan mampu mengatasi hilangnya pasokan ini," paparnya, seraya menambahkan bahwa risiko yang lebih besar adalah jika pembeli lain juga mulai menghindari minyak Rusia.
Kedua kontrak minyak itu merosot lebih dari USD1 pada penutupan Selasa, mencapai level terendah dalam lima minggu, menandai sesi penurunan keempat, di tengah kekhawatiran kelebihan pasokan akibat rencana kenaikan output OPEC + pada September.
"Investor sedang menilai apakah India akan mengurangi pembelian minyak mentah Rusia sebagai respons terhadap ancaman Trump, yang dapat memperketat pasokan, tetapi masih harus dilihat apakah hal itu akan benar-benar terjadi," ucap Yuki Takashima, ekonom Nomura Securities.
"Jika impor India tetap stabil, WTI kemungkinan akan bertahan di kisaran USD60-70 untuk sisa bulan ini."
Organisasi Negara Eksportir Minyak dan sekutunya, yang dikenal sebagai OPEC +, Minggu, sepakat untuk meningkatkan output sebesar 547.000 barel per hari untuk September, sebuah langkah yang akan mengakhiri pemangkasan produksi terbarunya lebih awal dari yang direncanakan.
OPEC + memproduksi sekitar setengah dari minyak dunia dan telah mengurangi output selama beberapa tahun guna mendukung pasar, tetapi kelompok tersebut memperkenalkan serangkaian kenaikan produksi yang dipercepat tahun ini untuk mendapatkan kembali pangsa pasar.
Pada saat bersamaan, tuntutan Amerika agar India berhenti membeli minyak Rusia karena Washington sedang mencari cara untuk mendesak Moskow mencapai kesepakatan damai dengan Ukraina dapat mengganggu arus pasokan, karena kilang-kilang minyak India mencari alternatif dan minyak mentah Rusia dialihkan ke pembeli lain.
Selasa, Trump kembali mengancam tarif yang lebih tinggi terhadap barang-barang India atas pembelian minyak Rusia oleh negara itu dalam 24 jam ke depan. Trump juga mengatakan penurunan harga energi dapat menekan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menghentikan perang di Ukraina.
New Delhi menyebut ancaman Trump "tidak beralasan" dan berjanji untuk melindungi kepentingan ekonominya, yang memperdalam keretakan perdagangan antara kedua negara.
Takashima juga merujuk pada data industri yang menunjukkan persediaan minyak mentah di Amerika--konsumen minyak terbesar dunia--sebagai pendukung pasar minyak. Persediaan minyak mentah AS merosot 4,2 juta barel pekan lalu, menurut sumber yang mengutip data American Petroleum Institute, Selasa. Angka ini dibandingkan estimasi jajak pendapat  Reuters  yang memperkirakan penarikan 600.000 barel untuk pekan hingga 1 Agustus.
Badan Informasi Energi (EIA) Amerika akan merilis data inventaris mingguan pada Rabu. (ef)

Sumber : Admin

Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.

Bạn thích bài viết này? Hãy thể hiện sự cảm kích của bạn bằng cách gửi tiền boa cho tác giả.
avatar
Trả lời 0

Tải thất bại ()

  • tradingContest