
Tarif 19% yang ditetapkan Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia mulai berlaku besok, Kamis (7/8). Di balik ketetapan tarif tersebut, AS dan Indonesia sepakat untuk membuka keran impor salah satunya untuk komoditas pangan.
Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan atau Zulhas, menjelaskan impor pangan yang dilakukan pemerintah mencakup dua komoditas, yakni kedelai dan gandum. Untuk komoditas kedelai, ia meyakini AS akan memberikan harga yang kompetitif kepada Indonesia.
"Sekarang kita impornya itu tergantung Amerika, kalau harganya kompetitif," ungkap Zulhas kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (6/8/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Mentan Sebut RI Bakal Impor Gandum dan Kedelai dari AS |
Ke depan, Zulhas menyebut skema impor dengan AS dilakukan secara business to business (B2B). Ia berharap mendapat harga yang kompetitif dari AS.
"Sekarang kita impor dari Kanada, kalau Amerika bisa kasih harga yang sama, pengusaha kita impor dari Amerika," terangnya.
Zulhas menambahkan, saat ini produksi kedelai domestik sangat sedikit. Bahkan menurutnya, produksi komoditas tersebut nyaris tidak ada. Namun begitu, ia tak menyebut berapa jumlah produksi kedelai dalam negeri.
"(Produksi kedelai) Dalam negeri kan kecil, hampir gak ada," tutupnya.
(ara/ara)Được in lại từ detik_id, bản quyền được giữ lại bởi tác giả gốc.
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.
Tải thất bại ()