Ipotnews - Gandum berjangka Chicago menguat, Kamis, setelah pasokan melimpah dan penempatan taruhan bearish oleh spekulan memicu aksi jual selama seminggu yang mendorong harga ke level terendah dalam lima tahun pada sesi sebelumnya.
Harga jagung berjangka juga menanjak setelah jatuh ke level terendah kontrak pada sesi sebelumnya, dan kedelai naik tipis dari harga terendahnya sejak April. Seperti halnya gandum, pasokan global kedua tanaman ini juga melimpah.
Kontrak gandum yang paling aktif di Chicago Board of Trade ( CBOT ) naik 0,59% atau USD3,00 menjadi USD511,50 per bushel pada pukul 13.02 WIB, setelah jatuh serendahnya USD504 pada sesi Rabu, demikian laporan Reuters dan Bloomberg, di Canberra, Kamis (7/8).
Sementara, harga jagung CBOT menguat 0,69% atau USD2,75 menjadi USD404,00 per bushel dan kedelai meningkat 0,18% atau USD1,75 menjadi USD986,25 per bushel.
Panen gandum di Belahan Bumi Utara membanjiri pasar dengan biji-bijian baru. Persaingan ekspor meningkat dan permintaan tidak cukup besar untuk menopang harga.
Gandum dari wilayah tengah Rusia, eksportir terbesar, mencapai pelabuhan, meredakan kekhawatiran tentang ketersediaan setelah hasil panen awal yang buruk di wilayah selatan.
Curah hujan baru-baru ini meningkatkan prospek panen di Kanada, Australia, dan Argentina, ungkap trader.
Kejatuhan harga jagung berjangka juga menekan harga gandum, karena memberi insentif kepada produsen unggas dan ternak untuk mengganti gandum dengan jagung murah sebagai pakan ternak mereka.
Amerika Serikat diperkirakan menghasilkan panen jagung dan kedelai yang melimpah pada akhir tahun. Analis yang disurvei Reuters memperkirakan Departemen Pertanian AS akan menaikkan proyeksinya dalam laporan bulanan yang akan dirilis pada 12 Agustus.
Investor meningkatkan net short position mereka pada gandum, jagung, dan kedelai CBOT dalam beberapa pekan terakhir, kata trader.
Kekhawatiran bahwa kebijakan perdagangan agresif Presiden AS Donald Trump akan mengakibatkan penurunan ekspor biji-bijian dan minyak nabati Amerika masih membayangi harga.
Pembelian beberapa kargo bungkil kedelai Argentina oleh China "jelas mengirimkan pesan kepada Amerika Serikat bahwa mereka dapat menemukan cara untuk memenuhi kebutuhannya tanpa kedelai AS," tulis analis StoneX, Arlan Suderman.
Analis JPMorgan juga mengatakan "meningkatnya ketidakpastian, terutama seputar masa depan perdagangan AS-China dan implikasi yang lebih luas terhadap pertumbuhan global, berkontribusi pada meluasnya sikap apatis di pasar agrikultur." (ef)
Sumber : Admin
Được in lại từ indopremier_id, bản quyền được giữ lại bởi tác giả gốc.
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.
Bạn thích bài viết này? Hãy thể hiện sự cảm kích của bạn bằng cách gửi tiền boa cho tác giả.
Tải thất bại ()