Minyak Melorot Merespons Pengumuman Rencana Pertemuan Trump-Putin

avatar
· Views 12

Ipotnews - Harga minyak melemah, Kamis, untuk sesi keenam berturut-turut setelah Kremlin mengumumkan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin akan bertemu dengan Presiden AS Donald Trump dalam beberapa hari mendatang, meningkatkan ekspektasi akan berakhirnya perang di Ukraina secara diplomatik.
Minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, ditutup turun 46 sen, atau 0,7%, menjadi USD66,43 per barel, demikian laporan  Reuters,  di New York, Kamis (7/8) atau Jumat (8/8) pagi WIB.
Sementara, patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate, menyusut 47 sen, atau 0,7%, menjadi USD63,88 per barel.
Kedua harga acuan minyak mentah tersebut merosot sekitar 1% pada penutupan Rabu, menyentuh level terendah dalam delapan minggu, setelah Trump berkomentar tentang kemajuan perundingan dengan Moskow.
Ajudan Kremlin, Yuri Ushakov, Kamis, mengatakan Trump dan Putin akan bertemu dalam beberapa hari mendatang dalam pertemuan puncak pertama antara para pemimpin kedua negara sejak 2021.
Sebelumnya, seorang pejabat Gedung Putih mengatakan Trump kemungkinan akan bertemu Putin paling cepat pekan depan.
Namun, AS terus bersiap untuk menjatuhkan sanksi sekunder kepada pembeli utama produk energi Rusia guna menekan Moskow agar mengakhiri perang di Ukraina.
Rusia adalah produsen minyak terbesar kedua di dunia setelah Amerika Serikat.
Amerika memberlakukan tarif baru untuk barang-barang India. Trump mengenakan tarif tambahan sebesar 25% untuk barang-barang India, Rabu, dengan alasan impor minyak Rusia yang terus berlanjut. Pajak impor baru akan berlaku mulai 28 Agustus.
India adalah pembeli terbesar kedua minyak Rusia setelah China. Trump juga mengatakan dapat mengumumkan tarif lebih lanjut untuk China.
Harga minyak anjlok lebih dari 9% selama seminggu terakhir.
"Peningkatan tambahan dalam produksi OPEC tetap menjadi pertimbangan negatif utama, sementara ketidakpastian tarif yang berkelanjutan masih menjadi argumen yang mendukung tingkat harga yang lebih rendah," kata analis Ritterbusch and Associates.
Organisasi Negara Eksportir Minyak dan sekutunya termasuk Rusia, yang dikenal sebagai OPEC +, sepakat pada Minggu untuk meningkatkan output minyak sebesar 547.000 barel per hari untuk September.
Aksi jual Kamis dibatasi oleh penurunan stok minyak mentah di Amerika, harga minyak mentah Saudi yang lebih tinggi untuk Asia, dan impor minyak mentah China yang solid sepanjang Juli, menurut analis UBS, Giovanni Staunovo.
Badan Informasi Energi (EIA), Rabu, mengatakan stok minyak mentah AS menyusut 3 juta barel menjadi 423,7 juta barel dalam pekan yang berakhir 1 Agustus, melampaui perkiraan penurunan 591.000 barel dalam jajak pendapat  Reuters .
Di China, impor minyak mentah pada Juli merosot 5,4% dari Juni tetapi masih melonjak 11,5% secara tahunan, dengan analis memperkirakan aktivitas penyulingan akan tetap kuat dalam jangka pendek.
Arab Saudi, eksportir minyak terbesar dunia, Rabu, menaikkan harga minyak mentahnya untuk September bagi pembeli Asia, kenaikan bulanan kedua berturut-turut, karena pasokan yang terbatas dan permintaan yang kuat. (ef)

Sumber : Admin

Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.

Bạn thích bài viết này? Hãy thể hiện sự cảm kích của bạn bằng cách gửi tiền boa cho tác giả.
avatar
Trả lời 0

Tải thất bại ()

  • tradingContest