Ipotnews - Dolar AS melesat, Kamis, setelah Bloomberg News melaporkan Gubernur Federal Reserve Christopher Waller muncul sebagai kandidat utama untuk menjabat sebagai kepala bank sentral di antara tim Presiden Donald Trump.
Waller bertemu dengan anggota tim Trump, yang terkesan dengannya, meski dia belum bertemu dengan Trump, Bloomberg melaporkan, seperti dilansir Reuters, di New York, Kamis (7/8) atau Jumat (8/8) pagi WIB.
Trump mengkritik Chairman Fed saat ini, Jerome Powell, yang masa jabatannya akan berakhir pada Mei, karena dianggap terlalu lambat dalam memangkas suku bunga dan beberapa investor khawatir penggantinya tidak akan bertindak secara independen dari pemerintahan Trump.
Namun, Waller sangat dihormati di pasar keuangan dan kalangan bank sentral, dan penunjukannya akan berdampak positif bagi dolar AS, ungkap Karl Schamotta, Chief Market Strategist Corpay di Toronto.
"Dia dipahami sebagai seseorang yang memiliki bias pelonggaran, tetapi dia memiliki kredibilitas yang dapat menjaga imbal hasil jangka panjang tetap stabil dan menjaga arus masuk ke dolar tetap terdukung dengan baik," kata Schamotta.
Selasa, Trump mengatakan telah mempersempit pencariannya untuk ketua Fed yang baru menjadi empat orang, termasuk penasihat ekonomi Kevin Hassett, mantan gubernur Fed sekaligus pendukung Trump, Kevin Warsh, dan dua orang lainnya. Trump tidak menyebutkan nama-nama tersebut, tetapi salah satunya diduga adalah Waller.
Trump juga mengatakan pada Rabu bahwa dia kemungkinan akan mencalonkan seorang kandidat, dari tiga kandidat yang terpilih, dalam dua hingga tiga hari ke depan untuk mengisi kekosongan di Dewan Gubernur Fed setelah Adriana Kugler, pekan lalu, secara tak terduga mengumumkan pengunduran dirinya.
Mereka akan menjabat selama sisa bulan Kugler, sehingga pilihan pengganti permanen akan ditentukan kemudian.
Indeks Dolar (Indeks DXY), yang mengukur greenback terhadap sekeranjang enam mata uang termasuk yen dan euro, terakhir naik 0,18% menjadi 98,36. Versus yen Jepang, dolar menguat 0,1% menjadi 147,49.
Poundsterling naik setelah sejumlah pembuat kebijakan di Bank of England memilih untuk mempertahankan suku bunga, meski bank sentral Inggris tersebut memangkas suku bunga 25 basis poin seperti yang diperkirakan sebelumnya.
Empat dari sembilan perumus kebijakan BoE--yang khawatir dengan inflasi yang tinggi--berusaha mempertahankan biaya pinjaman, menunjukkan bahwa serangkaian pemotongan suku bunga mungkin akan segera berakhir.
Keputusan itu "sedikit lebih hawkish daripada yang diperkirakan pasar," kata Sarah Ying, Head of FX Strategy CIBC Capital Markets di Toronto.
Poundsterling Inggris terakhir menguat 0,41% menjadi USD1,341.
Euro melemah 0,27% menjadi USD1,1627. Euro menguat di awal sesi, mencapai level tertinggi lebih dari satu minggu di USD1,1698, karena investor menyambut perundingan untuk mencari terobosan guna mengakhiri perang di Ukraina.
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden AS Donald Trump akan bertemu dalam beberapa hari mendatang, setelah utusan Trump, Steve Witkoff, mengadakan pembicaraan dengan Putin.
Mata uang tunggal itu kemungkinan akan terus didukung terhadap dolar AS oleh bank sentral yang relatif lebih hawkish.
"Pergeseran terbesar di pasar valuta asing sebenarnya adalah gagasan bahwa ada sedikit kepastian tarif - ketidakpastian tarif telah menurun," kata Ying.
"Kisah bank sentral akan mulai jauh lebih penting...ke depannya akan ada perbedaan suku bunga yang cukup besar sehingga hal itu akan menjadi yang paling penting bagi pasar."
Pasar memperkirakan penurunan suku bunga ECB secara kumulatif sebesar 14 basis poin pada akhir 2026, dengan kenaikan diprediksi terjadi pada akhir 2026 dan 2027, dibandingkan ekspektasi pemotongan suku bunga the Fed 130 basis poin dalam jangka waktu yang sama.
Trader meningkatkan spekulasi the Fed akan memangkas suku bunga pada September setelah laporan ketenagakerjaan Juli, Jumat, menunjukkan penambahan lapangan kerja yang lebih sedikit dari perkiraan dan revisi penurunan tajam dibandingkan bulan-bulan sebelumnya.
Data yang dirilis Kamis memperlihatkan jumlah warga Amerika yang mengajukan aplikasi baru untuk tunjangan pengangguran sedikit lebih tinggi pekan lalu, menunjukkan pasar tenaga kerja sebagian besar relatif stabil meski penciptaan lapangan kerja melemah dan buruh yang diberhentikan membutuhkan waktu lebih lama untuk mendapatkan pekerjaan baru.
Sementara itu, prospek inflasi jangka panjang warga Amerika memburuk pada Juli meski rumah tangga meningkatkan pandangan mereka tentang kondisi keuangan masing-masing saat ini dan di masa mendatang, menurut data yang dirilis the Fed New York.
Risiko terhadap pasar tenaga kerja menanjak, tetapi masih terlalu dini untuk berkomitmen pada pemotongan suku bunga sebelum pertemuan the Fed berikutnya, dengan sejumlah data penting yang masih akan dirilis dan inflasi masih diperkirakan meningkat dalam beberapa bulan mendatang, papar Presiden the Fed Atlanta, Raphael Bostic, Kamis.
Terhadap franc Swiss, dolar menguat 0,16% menjadi 0,808, setelah Presiden Karin Keller-Sutter kembali dari Washington dengan tangan kosong menyusul kunjungan yang bertujuan menghindari tarif 39% atas ekspor Swiss ke Amerika.
Swiss akan melanjutkan perundingan dengan Amerika Serikat, tutur Keller-Sutter, Kamis. (ef)
Sumber : Admin
Được in lại từ indopremier_id, bản quyền được giữ lại bởi tác giả gốc.
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.
Bạn thích bài viết này? Hãy thể hiện sự cảm kích của bạn bằng cách gửi tiền boa cho tác giả.
Tải thất bại ()