Rupiah Tutup Pekan Melemah Karena Sentimen Penekan Dari The Fed

Ipotnews - Nilai tukar rupiah ditutup melemah tipis seiring penguatan indeks dolar Amerika Serikat yang dipicu oleh pernyataan pejabat Federal Reserve (The Fed) Atlanta, Raphael Bostic.
Mengutip data Bloomberg pada Jumat sore (8/8) pukul 15.00 WIB, kurs rupiah akhirnya ditutup di level Rp16.292 per dolar AS, melemah 6 poin atau 0,04% dibandingkan Kamis sore (7/8) di level Rp16.286 per dolar AS.
Pengamat mata uang dan komoditas Ibrahim Assuaibi mengatakan, penguatan indeks dolar AS pada akhir pekan ini dipicu oleh perhatian pelaku pasar terhadap pernyataan pejabat the Fed.
"Presiden Fed Atlanta Raphael Bostic menegaskan pandangannya bahwa satu kali pemangkasan suku bunga sudah tepat untuk tahun ini," kata Ibrahim dalam siaran pers, sore ini.
Sementara itu, Gubernur Fed Christopher Waller disebut sebagai kandidat kuat Presiden AS Donald Trump untuk menggantikan Jerome Powell pada pertengahan 2026.
Di sisi geopolitik, Trump mengumumkan pembatasan lebih lanjut terhadap industri minyak Rusia, termasuk tarif tinggi untuk India. Kebijakan ini memicu kekhawatiran gangguan ekonomi global yang dapat menekan permintaan minyak. Rusia mengonfirmasi Presiden Vladimir Putin akan bertemu Trump dalam beberapa hari mendatang guna membahas penyelesaian konflik Rusia-Ukraina.
Dari dalam negeri, pemerintah membidik pertumbuhan ekonomi di kisaran 5% - 6% dengan mengandalkan dua mesin utama: sektor pemerintah dan swasta. Konsumsi dan investasi yang pada Juni 2025 menyumbang 90% PDB tetap menjadi penopang utama.
"Selama ini, satu sektor berjalan, yang lain melemah. Itu tidak cukup. Momentum keduanya harus dijaga bersama," ujar Ibrahim.
Pemerintah juga mendorong perbankan lebih agresif menyalurkan pembiayaan ke dunia usaha seiring tren penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia. Langkah ini diharapkan menghidupkan kembali konsumsi dan investasi, sekaligus memperkuat stabilitas ekonomi domestik di tengah tantangan global.(Adhitya/AI)

Sumber : admin