The Fed Isyaratkan Pangkas Suku Bunga Tiga Kali Tahun Ini, Rupiah Berpeluang Menguat

Ipotnews - Isyarat terbaru dari Federal Reserve (The Fed) untuk tiga kali memangkas suku bunga acuan pada sisatahun ini, diprediksi mendorong penguatan kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat pada awal pekan.
Mengutip data Bloomberg pada Senin pagi (11/8) pukul 09.18 WIB, kurs rupiah sedang diperdagangkan di level Rp16.247 per dolar AS, menguat 45 poin atau 0,28% dibandingkan Jumat sore (8/8) dilevel Rp16.292 per dolar AS.
Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong mengatakan bahwa kurs rupiah berpeluang menguat di awal pekan ini. "Tidak banyak data dan event penting selama akhir pekan. Satu - satunya adalah specch Bowman itu," kata Lukman saat dihubungi Ipotnews pagi ini.
Lukman memprediksi rupiah berpotensi menguat terhadap dolar AS yang masih dalam tekanan dari prospek pemangkasan suku bunga oleh the Fed menyusul pernyataan dovish the Fed dari Bowman yang mendukung tiga kali pemangkasan hingga akhir tahun.
"Investor menantikan data penjualan ritel Indonesia siang ini. Range kurs rupiah hari ini adalah Rp16.200 - Rp16.300 per dolar AS," pungkas Lukman.
Deputi Gubernur bank sentral AS atau the Fed Michelle Bowman pada Sabtu (9/8) menyampaikan kabar penting: ia mendukung tiga kali pemangkasan suku bunga tahun ini. Dalam pernyataan tertulisnya, Bowman mengatakan dirinya mendukung beberapa kali penurunan suku bunga, pandangan yang semakin menguat setelah rilis data pasar tenaga kerja AS yang melemah.
Komite penentu kebijakan The Fed mempertahankan suku bunga sepanjang tahun ini, langkah yang Bowman setujui hingga Juni. Namun pada Juli, ia bersama Gubernur Christopher Waller berbeda pendapat dengan mayoritas, mendukung pemangkasan suku bunga sebesar seperempat poin persentase.
Bowman mendesak agar pemangkasan dimulai pada pertemuan The Fed bulan September. Langkah tersebut, kata dia, akan membantu menghindari penurunan kondisi pasar tenaga kerja yang tidak perlu dan mengurangi kemungkinan komite harus melakukan koreksi kebijakan yang lebih besar jika pasar tenaga kerja memburuk.(Adhitya)

Sumber : admin