
Perjanjian dagang Indonesia-Peru Comprehensive Economic Partnership Agreement (IP-CEPA) baru saja diteken hari ini. Perjanjian dagang itu disepakati usai Presiden Peru Dina Boluarte melakukan pertemuan kenegaraan dengan Presiden Prabowo Subianto pagi ini di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat.
Menteri Perdagangan Budi Santoso mengatakan lewat perjanjian ini akan ada beberapa komoditas yang jadi andalan ekspor Indonesia ke Peru. Mulai dari tekstil, kendaraan bermotor, hingga alas kaki.
"Kita dapat akses pasar untuk tekstil, produk tekstil, kendaraan bermotor, alas kaki dan kemudian mesin pendingin," papar Budi Santoso ketika ditemui di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (11/8/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Realisasi Produksi Batu Bara RI Semester I 2025 Tak Capai Target |
Menurutnya sejauh ini total perdagangan Indonesia dan Peru kapasitasnya masih kecil, hanya sekitar US$ 480 juta dengan surplus di pihak Indonesia senilai US$ 181 juta. Targetnya perjanjian CEPA dengan Peru dapat meningkatkan kapasitas dagang hingga lebih dari 30%.
Perjanjian dagang ini juga dibuat bertahap. Ke depan apabila ada komoditas baru yang mau digenjot ekspornya, Indonesia bisa memasukkannya ke dalam perjanjian CEPA.
"Artinya CEPA ini kerangkanya kemudian bertahap kalau ada yang mau ditambah kan, nambah, nambah, nambah gitu terus. Jadi kita start-nya bisa dari awal," ungkap Budi Santoso.
Lihat Video Prabowo ke Presiden Peru: Besok 50 Tahun Hubungan Diplomatik Kita
[Gambas:Video 20detik]
Được in lại từ detik_id, bản quyền được giữ lại bởi tác giả gốc.
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.
Tải thất bại ()