Bursa Sore: IHSG Trengginas, Saham Asia Solid Berkat Spekulasi Pemotongan Suku Bunga

Ipotnews - Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) makin trengginas ke area positif saat finis perdagangan hari Senin (11/8). IHSG melompat 72 poin (+0,96%) ke posisi 7.605
Aktivitas trading mencatat volume sebanyak 255,93 juta lot saham di akhir sesi I. Volume tersebut menghasilkan nilai transaksi Rp15,85 triliun.
Saham top gainers: , , , , , , . Saham teraktif: , , , , , , .
Sektor transportasi dan logistik masih menjadi yang terkuat, naik 2,68%. Sedangkan sektor basic industry menjadi yang terlemah turun 0,9%.
Bursa Asia
Indeks saham utama merayap naik di Asia pada hari Senin (11/8) karena laporan laba perusahaan yang optimistis menopang valuasi yang tinggi di sektor teknologi.
Perdagangan dan geopolitik menjadi sorotan utama dengan batas waktu tarif AS terhadap Tiongkok yang akan berakhir pada hari Selasa di tengah ekspektasi perpanjangan tarif tersebut. Sementara itu, Presiden Donald Trump dan pemimpin Rusia Vladimir Putin dijadwalkan bertemu di Alaska pada hari Jumat untuk membahas Ukraina.
Data harga konsumen (inflasi) AS akan dirilis pada hari Selasa. Para analis memperkirakan dampak tarif akan mendorong inflasi inti naik 0,3% ke laju tahunan 3,0% dan menjauh dari target Federal Reserve sebesar 2%.
Kejutan kenaikan suku bunga akan menantang spekulasi pasar untuk penurunan suku bunga pada bulan September. Meskipun para analis berasumsi angkanya harus sangat tinggi mengingat penurunan data penggajian kini mendominasi prospek.
"Nada bicara The Fed telah berubah karena sejumlah pejabat menyatakan kekhawatiran tentang pertumbuhan ekonomi setelah laporan ketenagakerjaan bulan Juli," kata Bruce Kasman, kepala ekonom di JPMorgan.
"Kami sekarang memperkirakan The Fed akan memulai kembali siklus pelonggarannya pada bulan September," tambahnya. "Risiko resesi meningkat hingga 40%, tetapi kami belum melihat kemungkinan untuk serangkaian pemangkasan suku bunga lebih dari 25 basis poin."
Pasar memperkirakan sekitar 90% kemungkinan pelonggaran suku bunga pada bulan September, dan setidaknya satu pemangkasan lagi hingga akhir tahun.
Prospek biaya pinjaman yang lebih rendah telah mendukung ekuitas, seiring dengan serangkaian laporan laba yang kuat.
Analis di BofA mencatat 73% perusahaan telah melampaui ekspektasi dalam hal laba, jauh di atas rata-rata jangka panjang 59%, sementara 78% melampaui ekspektasi dalam hal pendapatan.
"Meskipun penyebutan 'permintaan lemah' meningkat dan kekhawatiran tarif masih ada, sentimen dan proyeksi perusahaan membaik," kata mereka dalam sebuah catatan.
Indeks Saham Asia
Nikkei 225 (Jepang) libur
Topix (Jepang) libur
Shanghai Composite (China) +0,34% ke 3.647
Shenzhen Component (China) +1,46% ke 11.291
CSI300 (China) +0,43% ke 4.122
Hang Seng (Hong Kong) +0,19% ke 24.906.
Kospi (Korsel) -0,10% ke 3.206
Taiex (Taiwan) +0,48% ke 24.135
ASX200 (Australia) +0,43% ke 8.844
Asia Currencies
Yen naik 0,20% menjadi 147,45 per USD
SGD menguat 0,09% menjadi 1,2842 per USD
AUD naik 0,02% menjadi 0,6521 per USD
Rupiah naik 0,08% menjadi 16.279 per USD
Rupee melaju 0,04% ke 87,6288 per USD
Yuan melemah 0,02% ke 7,1817 per USD
Ringgit menguat 0,30% ke 4,2323 per USD
Baht melorot 0,12% ke 32,375 per USD
Bursa Eropa
Market saham Eropa menguat pada perdagangan hari Senin (11/8) di tengah optimisme atas potensi kesepakatan damai Ukraina. Sementara investor mengalihkan perhatian mereka ke data inflasi AS yang akan datang dan negosiasi tarif akhir minggu ini.
Indeks acuan bursa Eropa, Stoxx 600 naik 0,3%, mendekati level terkuatnya sejak 31 Juli.
Oil
Harga minyak turun di pasar Asia pada perdagangan hari Senin (11/8) sore, melanjutkan penurunan lebih dari 4% minggu lalu. Ini karena investor menunggu hasil pembicaraan antara AS dan Rusia akhir minggu ini mengenai perang di Ukraina .
Harga minyak mentah Brent turun 0,93% menjadi $65,97 per barel. Sementara harga minyak mentah West Texas Intermediate AS turun 1,08% menjadi $63,19 per barel.
(reuters/cnbc/bloomberg/idx)

Sumber : admin