Minyak Berjangka Relatif Stabil Jelang Perundingan Amerika-Rusia Pekan Ini

avatar
· Views 33

Ipotnews - Harga minyak mentah relatif mendatar, Senin, setelah anjlok lebih dari 4% minggu lalu, karena investor menantikan perundingan pekan ini antara Amerika dan Rusia mengenai perang di Ukraina.
Minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, ditutup naik 4 sen, atau 0,06%, menjadi USD66,63 per barel, demikian laporan  Reuters,  di Houston, Senin (11/8) atau Selasa (12/8) pagi WIB.
Sementara, patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate, bertambah 8 sen, atau 0,13%, menjadi USD63,96 per barel.
Jumat, Presiden AS Donald Trump mengatakan dia akan bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada 15 Agustus di Alaska untuk merundingkan akhir perang di Ukraina.
Perundingan ini menyusul meningkatnya tekanan Amerika terhadap Rusia, yang mendorong prospek sanksi yang lebih berat terhadap Moskow jika kesepakatan damai tidak tercapai.
Trump mengatakan pada Senin bahwa baik Ukraina maupun Rusia harus saling menyerahkan wilayah untuk mengakhiri perang dan perundingannya dengan Putin akan ditujukan untuk membahas kemungkinan kesepakatan.
"Aksi jual minyak mentah baru-baru ini terhenti karena pasar menunggu pertemuan berisiko tinggi pada Jumat," kata analis StoneX, Alex Hodes.
Trump menetapkan batas waktu Jumat lalu bagi Rusia, yang menginvasi Ukraina pada Februari 2022, untuk menyetujui perdamaian atau pembeli minyaknya akan menghadapi sanksi sekunder. Di saat bersamaan, Washington mendesak India untuk mengurangi pembelian minyak Rusia.
Harga minyak merosot dalam beberapa hari terakhir karena pelaku pasar menurunkan perkiraan gangguan pasokan, kemungkinan karena AS hanya mengenakan tarif tambahan kepada India, bukan semua pembeli minyak Rusia, ungkap analis UBS, Giovanni Staunovo.
UBS menurunkan perkiraan harga minyak mentah Brent akhir tahun menjadi USD62 per barel dari USD68, dengan alasan pasokan yang lebih tinggi dari Amerika Selatan dan output yang solid dari negara-negara yang terkena sanksi.
Permintaan India melorot di bawah ekspektasi akhir-akhir ini, kata bank tersebut, seraya menambahkan bahwa mereka memperkirakan OPEC + akan menghentikan peningkatan produksinya kecuali jika terjadi gangguan pasokan tak terduga yang lebih besar.
Produksi minyak OPEC terus meningkat pada Juli setelah kesepakatan OPEC + untuk meningkatkan output, menurut survei  Reuters , Jumat, meski kenaikan tersebut dibatasi oleh pemangkasan produksi tambahan oleh Irak dan serangan pesawat nirawak terhadap ladang minyak Kurdi.
"Keseimbangan saat ini adalah antara OPEC yang tidak meningkatkan produksi sebanyak yang diantisipasi versus kemungkinan akan adanya kesepakatan gencatan senjata Ukraina, dan minyak Rusia mungkin mulai mengalir bebas. Keseimbangan itu membuat harga minyak berfluktuasi seperti yo-yo saat ini," kata Phil Flynn, analis Price Futures Group.
Terpisah, data dari Biro Statistik Nasional, Sabtu, menunjukkan harga produsen China turun lebih dari ekspektasi pada Juli. (ef)

Sumber : Admin

Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.

Bạn thích bài viết này? Hãy thể hiện sự cảm kích của bạn bằng cách gửi tiền boa cho tác giả.
avatar
Trả lời 0

Tải thất bại ()

  • tradingContest