Pasar Harap-harap Cemas Tunggu Angka Inflasi AS, Mata Uang Bergerak Tipis

avatar
· Views 28

Ipotnews - Pasar valuta asing berada dalam pola bertahan, Selasa, dengan keengganan trader untuk membuat spekulasi besar menjelang data inflasi Amerika - yang penting bagi ekspektasi kebijakan Federal Reserve - membatasi pergerakan setelah data ketenagakerjaan Inggris dan pemotongan suku bunga Australia.
Data yang moderat mengenai tekanan harga Amerika Serikat dapat memperkuat peluang untuk pemangkasan suku bunga the Fed bulan depan, yang meningkat setelah data payrolls yang lemah pekan lalu, demikian laporan  Reuters,  di Tokyo, Selasa (12/8).
Namun, jika muncul tanda-tanda bahwa tarif Presiden AS Donald Trump memicu inflasi, hal itu dapat menekan bank sentral untuk tetap menahan suku bunga. Pada gilirannya, itu akan memicu ketegangan lebih lanjut dengan Trump, yang mendesak the Fed untuk melonggarkan kebijakan.
Ekonom yang disurvei  Reuters  memperkirakan indeks harga konsumen (CPI) inti naik 0,3% sepanjang Juli, mendorong tingkat tahunan lebih tinggi menjadi 3%, dan trader saat ini memperkirakan peluang pemangkasan suku bunga seperempat poin pada pertemuan 17 September sekitar 89%.
Menjelang data inflasi AS yang akan dirilis malam ini pukul 19.30 WIB, dolar menguat 0,1% menjadi 148,31 yen, sementara euro stagnan di posisi USD1,1613.
Poundsterling juga stabil di USD1,3434, sedikit terdampak oleh data yang menunjukkan pasar tenaga kerja Inggris melemah lebih lanjut, meski lebih lambat, sementara pertumbuhan upah tetap kuat - yang terakhir ini menggarisbawahi mengapa Bank of England sangat berhati-hati dalam memangkas suku bunga.
Data tersebut tampaknya tidak akan mengubah ekspektasi terhadap Bank of England, yang baru memangkas suku bunga pekan lalu dalam pemungutan suara yang berlangsung ketat 5 berbanding 4.
Sanjay Raja, Kepala Ekonom Deutsche Bank, mengatakan ada "sedikit hal positif" dalam data tersebut dan tidak ada yang memperlihatkan pelonggaran pasar tenaga kerja berakselerasi, tetapi dia menambahkan "kita belum keluar dari masalah".
Dia memperkirakan Bank of England akan terus melonggarkan kebijakan secara bertahap.
Dolar Australia diperdagangkan USD0,6502, turun 0,18%, setelah Reserve Bank of Australia (RBA) memutuskan untuk memangkas suku bunga seperempat poin. Bank sentral menyebutkan perlambatan inflasi dan pasar tenaga kerja yang lebih longgar, meski berhati-hati terhadap prospek pemotongan lebih lanjut.
"Kami tetap berpandangan bahwa pemangkasan lanjutan pada November kemungkinan besar terjadi, dengan cash rate kemudian akan tetap di 3,35% untuk jangka waktu yang panjang," ujar Adam Boyton, analis ANZ.
Pasar valuta asing sebagian besar mengabaikan keputusan Trump untuk memperpanjang jeda tarif impor China yang jauh lebih tinggi selama 90 hari lagi, seperti yang diperkirakan secara luas.
Dengan Amerika dan China yang berupaya mencapai kesepakatan untuk menghindari tarif impor tiga digit, seorang pejabat AS mengatakan kepada  Reuters  bahwa produsen chip Nvidia dan AMD setuju untuk mengalokasikan 15% dari pendapatan penjualan China kepada pemerintah, dengan tujuan mengamankan lisensi ekspor untuk semikonduktor.
Yuan China stagnan di level 7,195 per dolar dalam perdagangan offshore. (ef)

Sumber : Admin

Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.

Bạn thích bài viết này? Hãy thể hiện sự cảm kích của bạn bằng cách gửi tiền boa cho tác giả.
avatar
Trả lời 0

Tải thất bại ()

  • tradingContest